Sebelum membahas hal ini, enaknya kita dengarkan lagu berikut ini.



Perempuan, salah satu mahluk Tuhan paling seksi dan indah bila dipandang mata namun hak kebebasannya untuk berekspresi selalu dikekang. Banyak aturan-aturan kalau perempuan tidak bisa sama rata sama rasa dengan kaum lelaki.

Padahal kalau mau jujur, mereka inilah tempat manusia akhirnya dapat beranak pinak dan meneruskan keturunan. Tapi, di dalam tradisi, kepercayaan jahiliah bahwa perempuan akan kembali ke dapur, tanpa digaji, tanpa bisa berkarya.



Mereka seakan menjalani hidup yang lebih monoton, tapi di dunia modern ketika emansipasi mulai berkembang, kaum perempuan mulai mendominasi dibanyak sektor yang menjadi bumbu pembangunan dari sebuah peradaban.

Tapi, perempuan menjadi objek untuk sebuah karya, dengan alasan menjadikan perempuan dapat berkarya dibidang hiburan dan seni, namun yang terjadi adalah ekploitasi atas pikiran kotor lelaki.



Perempuan yang berpakaian seksi, bahkan jutaan film porno yang beredar baik yang pro maupun amatir. Hingga menjadikan perempuan sebagai pramu syahwat di tempat-tempat tertentu dimana dunia malam tanpa adanya perempuan terasa hambar dan kurang.

Hampir disemua lini perempuan selalu disajikan dengan pakaian yang kurang sopan, dan hasilnya mereka yang mengulas tentang perempuan dengan hal yang seksi akan banyak peminatnya.



Ingatlah, wahai wanita! Tubuhmu bukan milik umum, tubuhmu bukan barang dagangan, tubuhmu adalah milikmu sendiri bukan orang lain yang mengatur hidupmu.

Sadarlah dan renungkan saudaraku, tutuplah auratmu dengan berpakaian sopan. Dan berkaryalah dengan cara yang garang, agar dunia melihat bahwa perempuan sudah dapat merdeka seutuhnya.

Tanpa harus buka dada dan celana bisa mengguncang panggung dunia, dengan sebuah karya, bahkan bisa menjadi apapun yang mereka inginkan tanpa harus ada aturan-aturan yang dirasa konyol untuk masa modern.



Jangan sampai Malahayati muda gugur karena dibungkam tradisi yang sudah usang, ingat perjuangan leluhur yang menjadikan perempuan sebagai pemimpin ketika Belanda menggempur Indonesia?

Tirulah bangsa Aceh yang memberikan jalan bahwa perempuan dalam negara, agama, adalah sosok yang berwibawa pada masanya. Mereka adalah panutan bangsa, dan tirulah jejaknya. Jangan sampai kembali kemasa jahiliah yang banyak larangan yang menghambat kemerdekaan perempuan seutuhnya.



Kita bisa melihat Megawati, Angela Merkel, Jacinda Ardern, Kamala Harris, Samia Suluhu Hassan adalah perempuan yang bisa menjadi pemimpin di negaranya masing-masing.

Saatnya perempuan mandiri dan berpijak dikaki sendiri, itulah cita-cita yang mulia yang dimimpikan banyak perempuan di dunia.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik
Pic : google