Lambang salib identik dengan lambang agama Kristen atau pengikut Kristus. Salib memang erat kaitannya dengan Kekristenan di mana menurut keyakinan umat Kristiani Yesus adalah juru selamat yang telah menebus dosa umat manusia melalui penyaliban yang terjadi sekitar dua ribu tahun yang lalu.

Ya, Yesus adalah sosok paling terkenal yang menjalani hukuman penyaliban di zaman pemerintahan Kekaisaran Romawi. Hukuman salib sangatlah sadis, mengerikan, dan amat brutal, sehingga kematian justru yang paling diinginkan oleh korban penyaliban.

Bentuk hukuman penyaliban sendiri di era modern sekarang memang sudah tak dipakai lagi oleh negara manapun karena memang sangat jauh dari kata manusiawi. Di zaman Romawi, bahkan orang yang disalib dianggap mati dengan terhina. Maklum, hukuman ini di era itu dikhususkan bagi para pelaku kejahatan berat, orang asing, sampai para pemberontak di bidang politik. Kaum Yahudi sebagai salah satu jajahan Romawi merupakan salah satu kaum yang paling sering disalibkan.

Sejarah Penyaliban


Menurut riset yang dilakukan oleh South African Medical Journal (SAMJ), bangsa yang pertama kali melakukan praktik ini bukanlah Romawi melainkan Persia yang sudah dilakukan sejak abad ke 4 Sebelum Masehi. Kemudian Alexander The Great membawa praktik sadis ini ke Mediterania saat dia melakukan ekspansi kekuasaan. Saat itu penyaliban belum ada pemakuan tangan dan kaki korban dan penyaliban dilakukan di pohon-pohon.

Barulah satu abad kemudian, Romawi baru mengetahui metode hukuman ini saat Perang Punic, saat mereka bertempur melawan Kartago. Dari sini Romawi memodifikasi hukuman ini yaitu membentuk bentuk salib seperti yang kita kenal dan sering kali digambarkan kalau korban penyaliban tangan dan kakinya juga dipaku.

Tata Cara Penyaliban


Setelah didakwa bersalah, korban akan diseret oleh tentara Romawi dan dicambuk terlebih dahulu dengan sangat brutal dan korban mengalami pendarahan. Setelah itu, korban dipaksa untuk memikul kayu salibnya sendiri ke tempat penyaliban, sering kali digambarkan mereka akan dilempari dan diejek oleh masyarakat. Kemudian korban akan ditelanjangi dan tangan kakinya dipaku disalib lalu diikat. Tak lupa bagian kakinya diberi penyangga.

Setelahnya, korban dibiarkan begitu saja, dijemur sampai mati karena kehabisan nafas dan kehilangan banyak darah. Perlu waktu berjam-jam bahkan berhari-hari bagi korban agar mati. Dalam kasus tertentu, para tentara romawi akan mematahkan kaki korban untuk mempercepat kematian.

Korban Paling Terkenal


Sosok paling tersohor yang menjadi korban penyaliban tentu saja adalah Yesus yang diperkirakan hidup di zaman Kaisar Tiberius ketika diriNya disalibkan. Seperti yang sudah diketahui melalui catatan di Alkitab Perjanjian Baru, Yesus disalibkan usai dituduh menghujat agama oleh para petinggi dan imam Yahudi. Pontius Pilatus, gubernur Yudea saat itu memberikan dakwaan hukuman penyaliban kepada Yesus usai didesak oleh masa Yahudi yang terbilang besar.

Namun, bukan hanya Yesus yang menjadi korban ketika hukuman ini diterapkan saat masa Kekaisaran Romawi. Orang-orang kristen (saat itu jadi minoritas) juga banyak yang menjadi korbannya.

Para politikus yang dianggap memberontak juga dihukum salib. Namun bagi orang Roma "asli" biasanya dihukum mati dengan cara yang lebih "manusiawi" seperti hukuman penggal dengan pedang.

Akhir Hukuman Penyaliban Romawi


Praktik bengis ini dihapus saat era pemerintahan Kaisar Constantine I pada abad ke 4 Masehi. Seperti yang diketahui kaisar tersebut adalah penganut Kristen dan menjadikan Kristen sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi.

Meski di era modern tak ada lagi negara yang secara resmi memakai metode gila ini sebagai eksekusi, namun di berbagai kejadian konflik dan perang sempat ada juga penyaliban.

Nah, gimana gan komentarnya? Mengerikan sekali bukan?

Referensi 1

Referensi 2