MISTERIUS! Kisah Menghilangnya Para Ksatria Tanah Jawa dan Hingga Kini Tak Terungkap


Indonesia adalah negara yang kaya akan adat istiadat dan budaya. Peradabannya sangat mahsyur dan di kagumi oleh seantero dunia di sebabkan oleh keanekaragaman akan peninggalan para leluhur zaman dahulu yang hingga kini masih lestari dan di jaga kemurniannya. Beberapa peninggalan tersebut berkaitan erat dengan berdirinya beberapa kerajaan yang kuat dan besar jauh sebelum nama Indonesia itu sendiri di kenal. Nama-nama besar seperti Majapahit, Sriwijaya, Padjajaran dan Mataram Kuno, adalah hanya beberapa dari sederet peradaban lain yang tentunya tidak kalah mentereng. Di antara peninggalan sejarah tersebut, salah satu yang masih sangat membekas dan di ajarkan turun-temurun dalam masyarakat adalah mitos tentang kesaktian para pendekar yang pernah merajai dunia persilatan di masa itu.

Kisah-kisah akan kesaktian para pendekar tersebut sebagian masih tercatat dalam berbagai tulisan peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan masa lalu. Tetapi tahukah anda, bahwa sebagiannya hingga kini tak pernah terungkap dan tak di ketahui penyebab kematiannya dan di kuburkan di mana? Berikut ulasan 5 pendekar misterius Nusantara yang tidak terungkap hingga kini !

1. Mahapatih Gajah Mada

Sebagai tokoh paling terkenal dalam peradaban Majapahit Hindu zaman dahulu, hingga kini jejak-jejak kematiannya masih menjadi teka-teki. Dalam penjelasan kidung Sunda Bubuh ketiga, Patih Gajah Mada di salahkan atas kematian Prabu Hayam Wuruk yang meratapi nasib putri Sunda akibat konflik perang Bubat, antara pasukan kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda yang di pimpinya.

Gajah Mada di salahkan karena dia gagal menempuh jalur diplomasi untuk membujuk hati Prabu Maharaja Lingga Buana agar putrinya Diah Pitaloka bersedia di nikahi oleh Hayam Wuruk. Namun Gajah mada melakukan tindakan sebaliknya, yaitu agresi militer yang mana hal tersebut tidak di setujui oleh Prabu Hayam Wuruk, untuk menaklukkan kerajaan Sunda. Dia pun memaksa Prabu Lingga untuk memberikan putrinya sebagai simbol pengakuan kerajaan Majapahit, namun sang raja menolak keras permintaan Gajah Mada hingga keduanya berperang hebat dan di menangkan oleh Majapahit. Mengetahui ayah dan pasukannya tewas, Diah Pitaloka pun memilih untuk bunuh diri.

Setelah Prabu Hayam Wuruk di kebumikan, kedua pamannya Raja Kahuripan dan Raja Daha, sepakat untuk menangkap Gajah Mada dan menghukum mati dirinya. Rencana pembunuhan ini pun terdengar oleh Gajah Mada hingga ia pun melakukan tapa semedi untuk melepaskan jiwa dan raga nya dari dunia. Setelah itu dia, menurut mitologi Hindu, menghilang menuju niskala atau mencapai moksa. Saat pasukan Majapahit datang dan hendak menangkap Gajah Mada, mereka tak berhasil menemukan keberadaannya.

Menurut Versi lain dari kitab Kakimpoi Nagarakartagama, Gajah Mada meninggal dunia akibat sakit yang di deritanya pada tahun 1364 M. Peristiwa ini terjadi setelah tak lama Prabu Hayam Wuruk menjenguk dirinya.

2. Semar

Tokoh Nusantara Semar atau lebih di kenal dengan Kiai Lurah Semar Badranaya atau mendapat juluk Sabdo Palon Noyo Genggong, adalah salah satu tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa dan Sunda. Menurut mitos, raganya di yakini juga menghilang secara moksa. Hal tersebut terjadi karena Semar merasa kecewa berat kepada Prabu Brawijaya V yang memutuskan untuk menjadi seorang muallaf karena memeluk agama Islam kala itu.

Sabdo Palon sering di kisahkan dalam cerita-cerita Jawa klasik. Yang paling terkenal diantaranya adalah kisah pertemuan Sabdo Palon dan Syekh Subakir yang melegenda itu. Kedekatan Semar dengan Prabu Brawijaya V yang terkenal itu di kisahkan dalam kitab Jayabaya. Dia sering di jadikan sebagai penasehat raja-raja ksatria yang berkuasa di tanah Jawa dan konon sebagai pengasuh dari para ksatria Mahabarata dan Ramayana. Tetapi anehnya, sosok Semar tidak di temukan dalam naskah asli kedua Wiracarita tersebut. Kisahnya hanya di temukan di dalam kisah-kisah pujangga Jawa.

3. Prabu Siliwangi

Prabu Siliwangi adalah raja yang sangat terkenal dan melegenda. Banyak kisah-kisah dari tanah Pasundan yang menceritakan kesaktian Prabu Siliwangi serta kebijaksanaannya yang sangat luar biasa.

Selain di kenal sebagai raja yang arif dan bijaksana, Prabu Siliwangi juga terkenal memiliki ilmu sakti mandraguna. Sepanjang hidupnya, Prabu Siliwangi berhasil membuat nama kerajaan Sunda Galuh yang di pimpinnya menjadi mahsyur di seluruh wilayah Nusantara. Prabu Siliwangi berkuasa lebih dari 39 tahun, namun saat masa kejayaan Pakuan Padjajaran di Bogor berakhir, ajaran agama Islam masuk ke tanah air dan dia mendapat desakan dari pihak lain agar meninggalkan agama leluhurnya untuk memeluk agama Islam. Dalam perkembangannya, pihak lain yang di ketahui mendesak Prabu Siliwangi untuk memeluk Islam tersebut adalah anaknya sendiri, Raden Kian Santang. Di masa-masa sulit tersebut, Prabu Siliwangi akhirnya memutuskan untuk melakukan tapa bhrata mencapai moksa. Sebelum pergi meninggalkan kerajaannya, sang Prabu hanya berpesan kepada keluarganya dan para pengikutnya untuk bebas memilih agama menurut keyakinannya masing-masing.

Tetapi ada versi lain yang mengatakan bahwa Prabu Siliwangi sudah memeluk agama Islam dan menikahi Nyai Subang Larang yang merupakan yang merupakan salah satu santri dari pesantren syekh Kuro. Syekh Kuro sendiri adalah seorang ulama besar yang lahir sebelum era Walisongo dan dia berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Sedangkan dari pernikahan Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang tersebut melahirkan keturunan yang salah satunya adalah Raden Kian Santang yang terkenal dengan nama Syekh Sunan Rokhmat Suci

4. Prabu Brawijaya V

Nasib tragis dialami oleh Prabu Brawijaya V tak jauh berbeda dengan Prabu Siliwangi. Setelah runtuhnya kerajaan Majapahit akibat konflik internal keluarga kerajaan serta tumbuh pesatnya perkembangan Islam di tanah air Nusantara. Saat itu kerajaan Majapahit kalah berperang melawan kerajaan Kediri dan sebelum istana kerajaan di kuasai oleh musuh, Prabu Brawijaya V sempat melarikan diri dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan jalan bertapa moksa. Namun versi lain mengisahkan, bahwa Prabu Brawijaya V adalah pemeluk agama Budha. Di akhir hidupnya sebagai raja, dia meminta tolong kepada Sunan Kalijaga yang juga cucunya sendiri untuk mengislamkannya. Setelah menjadi muallaf ia melanjutkan tapa bharata tingkat akhir dengan cara mengasingkan diri di gunung di Lawu dan di kabarkan mencapai moksa karena jasad dan kuburannya tak pernah di temukan.

5. Prabu Jayabaya

Prabu Jayabaya adalah seorang raja di kerajaan Kediri yang memerintah dari tahun 1135-1157 M. Ia adalah salah satu pewaris takhta Prabu Airlangga. Jayabaya sering terlibat perseteruan dengan saudaranya sendiri yaitu Jayasaba hingga keduanya berperang dengan membawa masing-masing pasukan dari kerajaannya. Dalam pertempuran hebat tersebut, Jayasaba mengalami kekalahan dan tewas terbunuh di tangan Prabu Jayabaya. Tampuk wilayah kerajaan berhasil ia pegang dan seluruh wilayah Jawa Timur menjadi daerah kekuasaannya. Namun di balik kejayaan tersebut, ia malah di hantui rasa bersalah dan berdosa karena telah membunuh saudaranya sendiri. Penyesalan ini berlangsung lama dan berlarut-larut hingga akhirnya Prabu Jayabaya memutuskan untuk meninggalkan kerajaan Kediri yang dia pimpin dan melakukan tapa bharata selama bertahun-tahun di sebuah tempat rahasia yang berada di sebuah desa di Kediri untuk mencapai moksa sebab di ketahui kesaktian yang di milikinya membuatnya sulit meninggal dunia.

Demikianlah Kisah para ksatria yang hingga kini masih mistrius keberadaannya. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan sejarah agan-agan semua.

Sumber :



https://opac.perpusnas.go.id/ResultL...ilihan=Subject