Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pilotugal2an541Avatar border
TS
pilotugal2an541
Presiden Suriah Puji Invasi Rusia: Ini Koreksi Sejarah!
Novi Christiastuti - detikNews

Jumat, 25 Feb 2022 19:41 WIB

Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu di Moskow tahun 2021 lalu (dok. AP/Mikhail Klimentyev)

Damaskus -

Presiden Suriah Bashar al-Assad melontarkan pujian untuk Rusia atas invasi militernya ke Ukraina. Assad bahkan menyebut invasi itu sebagai 'koreksi sejarah'.

"Presiden Assad menekankan bahwa apa yang terjadi hari ini adalah koreksi sejarah dan pemulihan keseimbangan dalam tatanan global setelah jatuhnya Uni Soviet," demikian pernyataan kantor kepresidenan Suriah, seperti dilansir AFP, Jumat (25/2/2022).

Rusia diketahui menjadi sekutu rezim Assad dalam konflik Suriah yang pecah sejak tahun 2011 lalu. Militer Rusia melakukan intervensi dalam konflik sipil Suriah sejak tahun 2015, setelah menerima permintaan resmi dari pemerintah Suriah untuk bantuan militer melawan kelompok pemberontak.

Selain Suriah, pernyataan positif terhadap invasi Rusia ke Ukraina juga dilontarkan junta militer Myanmar. Dalam pernyataannya, juru bicara junta militer Myanmar, Zaw Min Tun, menyebut bahwa militer Rusia telah 'melakukan hal yang dibenarkan demi keberlanjutan kedaulatan negara mereka'.

Bahkan menurut Zaw, invasi militer ke Ukraina itu justru menunjukkan posisi Rusia sebagai kekuatan dunia.

Rusia diketahui merupakan sekutu utama dan pemasok senjata bagi para jenderal militer Myanmar, dan telah berulang kali melindungi junta Myanmar dalam forum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Pernyataan bernada dukungan itu disampaikan Suriah dan junta militer Myanmar saat dunia beramai-ramai mengecam invasi militer Rusia terhadap Ukraina, yang melibatkan pengerahan tentara, tank dan serangan udara ke kota-kota Ukraina.

Negara-negara Barat juga secara kompak menjatuhkan rentetan sanksi ekonomi yang banyak menargetkan pengusaha dan bank-bank Rusia, para konglomerat yang juga sekutu dekat Presiden Vladimir Putin dan para pejabat pemerintahan Rusia sendiri.

detik.com
Diubah oleh pilotugal2an541 26-02-2022 10:27
muhamad.hanif.2
nomorelies
tepsuzot
tepsuzot dan 6 lainnya memberi reputasi
5
1.6K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
54m5u4d183Avatar border
54m5u4d183
#4
Bahkan Presiden ke-45 Amerika juga dukung Putin, memuji Putin atas invasi ke Ukraina.

Pada pilpres 2016, Putin mengakui dukung DT agar bisa menang, bahkan setelah itu beredar kabar (Meskipun dibantah Putin) bahwa Putin menggunakan seluruh jaringan medsos yang ada untuk memenangkan DT.

Dan sekarang (Meskipun ngak bisa membuktikan) pastinya juga bala-bala Putin (Termasuk di NKRI) mengaktifkan lagi akun² bot nya buat perang opini di dumay. Tiktok-youtube-medsos.

Selain Suriah dan China, Iran pasti dukung Rusia.

Sebenernya apa yang sedang dimainkan oleh Amerika dan sekutunya di balik panggung ke panggung??? Entahlah...
pilotugal2an541
muhamad.hanif.2
KurohinaM1911
KurohinaM1911 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup