georgebush.jrAvatar border
TS
georgebush.jr
Gara-gara Amerika Serikat, Indonesia batal datangkan pesawat Sukhoi Su-35
JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Andi Widjajanto membongkar alasan gagalnya Indonesia membeli pesawat Sukhoi Su-35.

Amerika Serikat menjadi penyebab batalnya Indonesia membeli pesawat Sukhoi Su-35. Tekanan diplomatik Amerika Serikat membuat Indonesia harus takluk. Hal itu diakui oleh Andi Widjajanto, pria yang baru saja dilantik Jokowi menjadi Lemhanas pada Senin, 21 Februari 2022 lalu.

"Satu-satunya peluang kita cuma beli Sukhoi Su-35, tapi karena ada tekanan diplomatik dari Amerika Serikat, ada masalah tentang imbal belinya, ada masalah tentang transfer teknologinya, Sukhoi Su-35-nya dibatalkan," kata Andi saat tampil di Kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, dilansir 22 Februari 2022.

Imbasnya, Indonesia akhirnya membeli pesawat Dassault Rafale dari Prancis. Hal ini menjadi langkah yang memungkinkan sejauh ini, karena tekanan diplomatik Amerika Serikat tidak bisa dihadapi.

"Kita dapat sedikit di bawahnya, generasi empat setengah (Rafale). Nah generasi empat setengah itu Sukhoi 30, F-16 terutama Blok 73, kemudian J-10-nya China misalnya," tambahnya.

Andi juga menceritakan upaya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mencari potensi jenis pesawat tempur yang dapat didatangkan ke Indonesia.

Sebagai Menteri Pertahanan, lanjut Andi, Prabowo Subianto telah keliling ke negara-negara maju untuk mengoleksi pesawat tempur. Di antaranya, Prabowo telah mengunjungi Austria hingga Amerika Serikat.

"Pak Prabowo pernah ke Austria untuk membicarakan Eurofighter Typhoon, Pak Prabowo pernah ke Amerika Serikat ya untuk F-15EX dan kemudian peningkatan upgrade dari F-16 kita blok 52 menjadi blok 72 viper ya," ucap Andi Widjajanto.

Hasil perjalanan Prabowo Subianto menurutnya bakal memunculkan beberapa kemungkinan untuk pilihan pesawat tempur Indonesia.

"Ada beberapa kemungkinan yang didapat, pemahaman saya untuk F-16 Viper itu paling ideal karena kita sekarang punya 40 F-16 dari blok 15, blok 30, block 52 yang terakhir," tukas Andi.

Andi menambahkan, seandainya pesawat tempur milik Indonesia dinaikkan menjadi F-16 Viper, maka dengan begitu akan menjadi fondasi menuju ke generasi kelima pesawat tempur Indonesia.

Hanya saja, Indonesia berpotensi tidak bisa melakukan transfer teknologi akibat upgrade. Ini disebabkan karena nantinya pesawat tersebut akan kembali dibawa ke Amerika Serikat dan ditingkatkan menjadi blok 75.

"Itu ideal tapi tidak akan menghasilkan offset dan transfer teknologi kalau Sukhoi 27 dan 30 ya sudah mentok gitu ya," ucapnya.

https://www.hops.id/trending/amp/pr-...t-sukhoi-su-35

Indonesia gak takut sama Rusia, takut nya malah sama amerika..

padahal katanya rusia negara superpower (menurut komentar komentar bocah youtube)

emoticon-Traveller emoticon-Wakaka
bukan.bomat
bukan.bomat memberi reputasi
1
443
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post

Post telah dihapus azhuramasda