Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kardus2020Avatar border
TS
kardus2020
Mantan Wali Kota Malang: Halal-Haram Urusan Internal


Malang—Polemik terkait Halal City di Kota Malang mendapatkan tanggapan dari berbagai kalangan. Salah satunya dari mantan Wali Kota Malang Peni Suprapto.
Peni mengatakan, halal haram merupakan urusan internal. Menurutnya, perdebatan soal Halal City ini bertentangan dengan pengelolaan dan penyelenggaraan negara.

“Jika hal itu diterapkan di daerah akan menyinggung perasaan orang lain, termasuk diksi Halal City telah menciderai salam kebanggaan warga Aremania yakni Salam Satu Jiwanya,” kata Wali Kota Malang 2003-2013, saat diskusi di RM Kertanegara Malang, Selasa (22/02/2022).

Pemerhati sosial budaya Malang, Bambang GW menambahkan, halal haram tidak boleh dimigrasikan kepada orang lain.

“Halal city atau Malang Halal secara tidak langsung mengusik disebabkan beberapa hal. Satu contoh memaksakan diksi Halal City, halal sendiri kata suci dari satu nilai agama dan tidak boleh dipolitisasi,” tutur Bambang.

Menurut dia, ketika halal ini menjadi label halalisasi keputusan politik atau hukum sama saja dengan mendegradasi maknanya menjadi istilah yang politis. Sehingga kata halal mesti ditempatkan pada tempat semestinya.

“Kata Halal itu sendiri menurut pengertiannya adalah menunya membangun kesadaran diri berupa keyakinan (iman) kita bagaimana memahaminya antara dibolehkan dan dilarang. Jika hal ini dipaksakan menjadi parameter seragam untuk dipatuhi, akan menjadi persoalan baru,” sambung dia.

Sementara itu, pakar sejarah dan budaya Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono mejelaskan, predikat yang disematkan selama ini seperti Malang Kota Bunga, Malang Kota Pendidikan, Malang Kota Wisata senantiasa tidak menimbulkan polemik.

“Halal city dinilai kategorial (pengelompokan) sehingga berpotensi menimbulkan polemik atau memunculkan resistensi. Wali Kota Malang dianggap mencari alibi, dengan tidak mengatakannya diksi Halal City tapi Malang Halal. Justru ini lebih eksplisit,” imbuhnya.(mkr)

Sumber



Masyarakat dan pemilik bisnis di Indonesia sudah melaksanakan sertifikasi halal dan menyediakan makanan halal sejak lama secara bottom up untuk memenuhi supply and demand meskipun tanpa ada embel embel "wisata halal" emoticon-Recommended Seller emoticon-Cendol Gan

Sampai akhirnya ada gerombolan antek arab memaksakan labelisasi halal secara massal ini demi keutungan mereka sendiri tanpa mau memikirkan efek jangka panjang pada masyarakat yang prlural. emoticon-Blue Guy Bata (L) emoticon-Najis

Masyarakat Indonesia sudah berhasil melawan Syariahisasi industri keuangan, saatnya melawan syariahisasi Industri makanan/pariwisata/kosmetik/farmasi. 
emoticon-I Love Indonesia



Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:
Diubah oleh kardus2020 24-02-2022 03:29
muhamad.hanif.2
pakisal212
viniest
viniest dan 6 lainnya memberi reputasi
7
4.3K
167
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
mat.piereAvatar border
mat.piere
#29
Meparekrafnya gak ada komen apa2? Ini menyangkut pariwisata lho. Makan gaji buta aja?
vegasigitp
vegasigitp memberi reputasi
1
Tutup