Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Meski Belum Genap 15 Tahun Bertugas, Brazil Tetap Bertekad Pensiunkan Dini Mi-35M
Ada kabar menarik terkait alutsista milik Angkatan Udara Brazil, pasalnya menjelang akhir bulan ini mereka sudah pasti untuk segera memensiunkan dini helikopter serang Mi-35M; yang oleh Brazil disebut sebagai AH-2 Sabre. Keputusan pensiun dini ini tentu mengejutkan, karena usia pakai Mi-35M belum genap berusia 15 tahun. Brazil sendiri telah memesan 12 unit helikopter serang Mi-35M pada tahun 2008 kepada Rusia dengan nilai kontrak US$326 miliar.

Sebagai catatan, 3 helikopter pertama dikirim dan bertugasa di Angkatan Udara Brazil pada tahun 2010. Artinya helikopter ini baru berdinas selama 12 tahun, sementara 3 helikopter terakhir dikirim pada tahun 2015. Yang artinya masa tugasnya baru 7 tahun. Helikopter ini juga menjadi satu-satunya jenis helikopter serang yang dimiliki Brazil saat ini. Rencananya Mi-35M akan ditarik dari layanan secara bertahap, di mana penarikan itu dimulai pada 1 Maret 2022 dan direncanakan selesai pada 31 Desember tahun ini.

Di Brazil sendiri, Mi-35M bergabung dengan Skadron Poti yang berbasis di Amazon. Sementara itu rencana penjualan 12 helikopter ini sudah mulai terendus media sejak awal tahun 2020. Akan tetapi, waktu itu pihak Angkatan Udara Brazil belum membeberkan rencana penarikan Mi-35M dari layanan.


Quote:



Beberapa sumber yang mengetahui rencana pensiun dini helikopter tersebut mengatakan, jika Mi-35M harus rela pensiun dini karena Brazil kesulitan mencari suku cadang untuk helikopternya tersebut; hal itu menyebabkan helikopter menjadi sulit dirawat. Sehingga kesiapan operasionalnya rendah.

Pada tahun 2020 ada rumor yang beredar jika Brazil akan menjual total 6 unit helikopternya kepada Tentara Nasional Libya dengan bantuan Rosoboronexport selaku agen penjualan senjata Rusia, serta juga melibatkan UAE (entah apa peran negara ini). Tentara Nasional Libya adalah organisasi militer yang dibentuk pada tahun 2014 oleh Marsekal Khalifa Haftar dengan tujuan menggulingkan kepemimpinan Islam di negara itu. Sejak tahun lalu, faksi tersebut berusaha menguasai ibu kota Tripoli setelah mengusir kelompok-kelompok Islam dari Bengazi, kota terbesar kedua di Libya.


Quote:



Namun, saat rumor itu beredar pada tahun 2020; Panglima Angkatan Udara saat ini, Brigadir Baptista Junior, yang saat itu bertanggung jawab atas logistik di Angkatan Udara Brazil, secara tegas membantah rumor tersebut. Hingga saat ini tidak diketahui bagaimana nasib Mi-35M kedepannya. Tetapi dengan jumlah jam terbang keseluruhan mencapai 8000 jam terbang, tentu Brazil harus mencari negara yang mau dan mampu menampung helikopter tersebut.

Skadron Poti yang menjadi home base bagi AH-2 Sabre persisnya berbasis di negara bagian Rondonia dan memiliki misi untuk mengawasi perbatasan dan memerangi perdagangan narkoba. Versi yang dibeli oleh Brazil memiliki empat titik pemasangan senjata (hardpoint) dan dapat membawa peluru kendali anti-tank dan roket 80 mm. Selain senjata tersebut, AH-2 juga dapat membawa meriam 23 mm atau senapan mesin 7,62 mm.



Turunan Mi-24 Hind yang Legendaris


Mi-35M yang dibuat untuk Brazil merupakan turunan helikopter Mi-24 Hind yang legendaris semasa Perang Dingin. Mi-24 Hind diproduksi pada masa Uni Soviet, terbang perdana pada 1970 dan diproduksi massal pada tahun 1974. Kini sudah banyak varian dikembangkan dari Mi-24. Sementara itu untuk kebutuhan pasar ekspor, Rusia mengembangkan Mi-35P; varian ini juga sudah dimiliki TNI AD sebanyak 5 unit. Sebagai tambahan informasi Mi-35M merupakan varian upgrade dari Mi-35P yang mulai diproduksi tahun 2005.

Mi-24 sendiri awalnya dikembangkan karena terinspirasi dari helikopter Amerika yang berlaga di Perang Vietnam. Dua helikopter yang dominan saat Perang Vietnam dulu yaitu UH-1 Huey dan AH-1 Huey Cobra. UH-1 dikenal sebagai heli angkut pasukan, sementara Huey Cobra dikenal sebagai heli serbu, keduanya kerap dioperasikan dalam satu misi.

Dikembangkan dari helikopter Mi-24 Rusia, sama seperti Mi-35P; Mi-35M juga menggabungkan beberapa inovasi teknologi, serta mempertahankan karakteristik utama dari pendahulunya, yaitu daya tembak dan perlindungan lapis baja. Mi-35M dibekali perlindungan lapis baja untuk menahan terjangan proyektil kaliber 12,7 mm pada seluruh bodynya, termasuk pada lima bilah rotornya. Helikopter ini juga sudah dibekali prtoteksi nubika (nuklir, biologi, kimia).

Helikopter ini mampu melakukan misi di lingkungan dengan visibilitas rendah, pada siang dan malam. Memiliki 1x meriam 23 mm laras ganda berkapasitas tinggi yang terpasang pada menara bergerak di bawah hidungnya dan juga dapat dikonfigurasi dengan peluncur rudal udara-ke-permukaan Ataka dan roket terarah 80 mm.


Quote:



Tak seperti helikopter serang buatan Barat, versi ekspor Mi-35 dibekali ruang kompartemen tambahan yang berada dibelakang kokpit. Dengan begitu Mi-35 mampu berperan sebagai helikopter transportasi untuk membawa pasukan infanteri bersenjata lengkap. Jumlah pasukan yang dibawa mencapai 8 orang; sementara jika digunakan untuk misi evakuasi medis mampu membawa 4 tandu.

Versi upgrade dari Mi-35P ini juga dapat membawa rudal udara ke udara Igla-S dan sistem pertahanan terpadu President-S untuk melawan sistem senjata anti pesawat (MANPADS). Mi-35M sendiri mampu embawa muatan 1,5 ton di bagian kabin internal serta muatan 2,4 ton kargo eksternal menggunakan sling.

Mi-35M juga dilengkapi sistem penglihatan generasi ketiga thermal imager OPS-24N-1L, kamera TV, serta sistem VOR/ILS dan radio rangefinder untuk mengukur jarak helikopter dengan basis suar di darat. Versi upgrade ini juga memiliki sistem kontrol penerbangan otomatis PKV-8 yang dapat membantu otomatisasi penerbangan. Mi-35M juga punya sistem komputerisasi dan penglihatan modern yang dapat meningkatkan akurasi tembakan terhadap sasaran.

Quote:



Dibekali 2 mesin seri Klimov VK-2500 yang mampu menghasilkan tenaga maksimal mencapai 2500 hp, dengan kecepatan maksimal mencapai 310 km/jam; serta jarak jelajah 460 km. Dikenal sebagai tank udara, Mi-35 punya perlindungan kulit baja yang tebal; selain itu helikopter ini bisa membawa beragam senjata kelas berat. Dengan reputasi rersebut, sangat disayangkan jika Brazil justru menghentikan operasional Mi-35M. Jika helikopter ini pensiun berarti akan kembali ada kekosongan di segmen helikopter serang di Angkatan Udara Brazil. Benarkah sulitnya suku cadang menjadi masalahnya ? Sementara jika kita melihat Mi-35P TNI AD, helikopter tersebut justru masih bisa beroperasi sampai hari ini.


Quote:





Referensi Tulisan: airdatanews.com, Air Space Review, Air Recognition
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 26-02-2022 12:17
TuanLi
bang.toyip
scorpiolama
scorpiolama dan 12 lainnya memberi reputasi
13
3.1K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
banditos69Avatar border
banditos69
#6
Ternyata ga Malaysia aja yg kesulitan suku cadang buat pespur produksi toko Pak Putin, Brasil jg sama. Mending di jual ganti sama AH-64 Apache. Key nya AH-64 Apache kita udah nyampe kirimannya ya.
Spoiler for :
jagotorpedo
bang.toyip
si.matamalaikat
si.matamalaikat dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup