Tukang Ojek Online ketika Virus Covid Menghampiri

Waspada Omicron

Tukang Ojek Online

Waspada virus omicron semakin meningkat. Setiap hari semakin banyak korban. Perusahaan suami setiap hari ada saja laporan yang terkena wabah virus omicron. Begitu juga di lingkungan kerja saya seminggu lalu hampir setiap hari ada saja laporan dari orang tua bahwa ada keluarga yang positif.

Begitu juga dengan saya hari Rabu, 2 Februari lalu mengalami gejala virus omicron. Awalnya yang saya rasakan pusing tujuh keliling. Tak bisa dibawa tidur. Kemudian minum obat Paramex , pusingnya hilang datang demam. Diobati lagi dengan obat Bodrex. Demamnya sembuh, flu dan radang tenggorokan hadir. Flunya seperti air mengalir. Jatuh cairan bening. Memicu hidung tersumbat dan berhasil membuat tidak bisa tidur.

Tetapi saya tetap atasi dengan obat warung. Hari Jumat malamnya saya sudah susah bernapas dan malamnya suami membawa berobat ke klinik 24 jam. Dengan mengendarai motor. Posisi duduk berjauhan seperti orang marahan. Pikir agar suami tidak tertular. Keesokan harinya suami dan anak-anak, kakak dan ade pergi ke klinik swab antigen hasilnya negatif. Bersyukur mereka negatif.

Sumber gambar dokri

Aku isolasi mandiri di kamar tersendiri. Tetapi komplek kami sangat disiplin. Bila ada yang positif wajib lapor. Akhirnya kami lapor. Atas anjuran puskesmas laporan RT kami wajib PCR. Hari Selasa, 8 Februari. Kami bergantian diantar suami naik motor ke puskesmas. Cuma hasil PCR empat hari kemudian baru ada hasilnya.

Suami dan saya positif , anak-anak negatif. Yang membuat syok anak-anak mengungsi kemana? Akhirnya ada saudara terdekat memberikan tumpangan. Puji Tuhan ada solusinya. Sementara waktu kami berpisah dengan anak-anak.

Suami ketiga kalinya positif covid. Setiap virus covid melonjak dia selalu terupdate. Sebenarnya ada rasa malu juga sama tetangga dan tempat bekerja. Sungguh kami tidak mengharapkan ini terjadi. Tetapi memang karena imun kami saat itu menurun dan hasilnya mudah terjangkit virus.

Pertama kali suami terkena virus covid
Dia sampai dirawat di RS. Selama 10 hari. Sungguh benar-benar membosankan.

Kedua suami kena covid , melonjak pada bulan Juni 2021. Yang kedua hanya OTG dan isoman. Suami saat itu tidak mengalami apa-apa tapi positif. Akhirnya 14 hari isolasi mandiri begitu juga kami. Untung saja pada saat itu libur sekolah.

Ketiga , suami tertular dari saya. Gejalanya dia hanya batuk dan pilek. Tetapi ketika di test PCR hasilnya positif.

Dalam saat isolasi mandiri, kami tidak bisa kemana-mana. Terkurung di rumah sendiri. Jadi yang membantu kami pada saat isolasi mandiri yaitu tetangga, Bu RT, dan diakonia gereja dan ojek online.

Masih ingat ketika suami dirawat di RS. Sedih tidak bisa dijenguk. Makanan melimpah ruah di rumah. Sedangkan di tempat dia di RS tidak ada. Akhirnya solusinya saya kirim makanan melalui ojek online. Sangat membantu memang. Jadi makanan itu akhirnya bisa dinikmati suami yang lagi perawatan di RS. Sebelumnya ada rasa sedih, tak bisa menjenguk suami yang sedang sakit. Takut menular. Masih untung ada jalannya melalui ojek online walaupun ongkos kirim lumayan. Tak mengapa yang penting suami cepat sembuh.

Nah ojek online pun berperan penting ketika isoman di rumah. Ingin makan yang hangat-hangat seperti soto, mie ayam tinggal buka aplikasi. Makanan sudah datang. Nyami. Semangat untuk sembuh. Zaman sekarang sudah canggih asal ada uang tinggal klik pesanan datang. Begitu juga belanja mingguan.

Berhubung tetangga ada yang jualan sayuran di pasar. Saya tinggal Chat di WhatsApp. Pesanan beberapa menit kemudian sudah datang. Pembayaran melalui mbanking. Mudah kan, proses penyembuhan cepat. Semoga hasil PCR Jumat ini hasilnya negatif. Sudah kangen kerja dan bertemu sama anak-anak.


Salam sehat untuk kita semua. Tetap protokol kesehatan dimana pun anda berada. Makan makanan bergizi, minum vitamin dan air putih yang cukup. Semoga kedepannya kita lebih kebal lagi mau jenis varian apapun yang datang.


Sekian dulu sobat kaskuser semoga bermanfaat sampai jumpa lagi di tread selanjutnya.
Jangan lupa bahagia
Salam hangat


Erina Purba

Bekasi, 15 Februari 2021

Sumber gambar
1. link
2. link