Beberapa hari belakangan ini media sosial dihebohkan dengan cerita yang disampaikan oleh Oki Setiana Dewi, tentang KDRT dan menutupi aib.

Sebenarnya manusia itu selalu punya noda, punya cela, punya dosa, tidak ada hidup manusia yang bersih dari kesalahan. Setiap individu dalam hidupnya pasti pernah melakukan hal yang keliru, nah itulah yang dinamakan aib.

Terkadang aib itu bila terbongkar akan mengakibatkan hancurnya reputasi, harkat, dan martabat dirinya. Lantas kalau di dalam mahligai pernikahan apakah harus menutupi aib pasangannya.



Jawabnya, cukup simple sebenarnya "Iya". Contoh, suaminya tak bisa memuaskan pasangan, baru nempel wes metu. Nah inikan aib sebenarnya, tak usah juga curhat ke banyak orang. Cukup diperiksakan kondisi suami ke dokter, agar diobati dan menjadi lebih perkasa.

Lantas bagaimana kalau suami melakukan tindakan KDRT?

Sebelumnya ada cuplikan cerita dari mbak Oki kalau KDRT itu aib,



Oke, kalau mbak Oki bisa cerita seperti itu bahkan dengan embel-embel kisah nyata. Maka ijinkan ane bercerita dan kisah ini fiktif semata, namun bisa saja ini terjadi dalam biduk rumah tangga di dunia nyata.

Di sebuah kota Tumaritis, ada seorang ibu tengah menangisi kepergian anaknya menuju alam barzah, dengan luka lebam yang membuat hati teriris pedih.



Petruk dan Gareng, yang kebetulan melihat hal itu bertanya pada sang Ibu apa yang sebenarnya telah terjadi?

Sang Ibu pun menceritakan bahwa setiap anaknya bertemu dirinya, ada saja luka yang ia peroleh. Setiap ditanya sang anak selalu saja menutupi apa yang terjadi, dia hanya bilang terjatuh, dicakar kucing, dan banyak alasan agar kebenaran tidak di ungkapkan.



Hingga akhirnya nahas, karena sering menutupi KDRT yang dialami, fisiknya tak bisa bertahan hingga nyawa di kandung badan pun hilang.

Hal ini baru diketahui ketika Polisi memeriksa sang suami, dan juga tetangga sebagai saksi kalau si suami kerap melakukan KDRT.



Disini si Gareng dan Petruk kaget, kok berbeda dengan cerita negara tetangga yang suaminya sadar dari khilaf, kalau yang ini semakin menjadi hingga menghilangkan nyawa istrinya sendiri.

Jadi juragan, jangan anggap sepele soal KDRT. Tamparan, atau pukulan ketika marah tidak akan memberikan solusi, kalau merasa sudah tidak harmonis apa yang harus dilakukan?



Bagi keyakinan saya ada cerita menarik dari seorang Nabi ulul azmi Ibrahim as.



Untuk apa memberikan luka ditubuh pasanganmu, kalau memang sudah tak cocok dan membuat hati setiap hari gundah gulana maka perceraian jalan terbaik.



Sebab KDRT di hukum negara Indonesia ada pasal yang tertulis, dan ini tercantum pada Pasal 44 ayat (1): ”Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).”

Apakah KDRT itu aib? Jelas itu bukan aib dan berhak dilaporkan ke pihak yang berwajib bila sudah kelewatan. Apa tanggapanmu dengan hal ini?



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik
Pic : google