Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

SarangheaAvatar border
TS
Saranghea
Jepang Punya Alternatif Selain Bunuh Diri?! Kupas Tuntas Jouhatsu dan Yonige-ya.
Hallo agan dan aganwati yang ingin punya kesempatan memperbaiki diri emoticon-Betty

Anda merasa hidup anda gagal? punya banyak masalah hidup yang anda merasa tidak mampu menanggung nya? Pengen bunuh diri tapi takut darah emoticon-Hammer2. Bagaimana jika anda ditawarkan untuk memulai hidup baru dengan orang-orang yang sama sekali tidak mengenal masa lalu anda dengan harapan bisa memperbaiki atau paling tidak mempunyai hidup yang lebih baik dari sebelumnya?


Di Jepang sudah lama populer dengan istilah Jouhatsu. Jouhatsu sebelumnya merupakan istilah masyarakat Jepang untuk seseorang yang tidak kembali dalam waktu 60 detik. Dan sekarang istilah tersebut merujuk kepada orang-orang yang sengaja menghilang untuk melarikan diri dari kehidupan saat ini untuk memulai kehidupan baru dari 0. Tentu saja perkara untuk melarikan diri dari kehidupan tidak segampang yang kita pikirkan, seseorang perlu sebuah identitas baru, tempat tinggal, dan meninggalkan semua hal yang dapat melacak keberadaan seseorang. Maka dari itu mereka biasanya menyewa jasa perusahaan yang memang ahli dalam membantu masyarakat untuk melarikan diri yang di sebut dengan Yonige-ya.

Mengenal Jouhatsu.


Jouhatsu sudah dilakukan sejak tahun 1960an. Berbeda dengan negara-negara lain, di Jepang privasi penduduk sangat dilindungi. Hanya pemerintah dan pihak berwajib yang dapat mengakses tanda kependudukan seseorang, selebihnya penduduk Jepang dapat melakukan transaksi apapun tanpa harus menggunakan tanda pengenal. Penduduk disana bisa dengan mudah menginap dihotel, menggunakan mesin ATM atau tinggal di wilayah baru dengan mudah tanpa terdeteksi. Itulah alasan mengapa Jouhatsu di Jepang sangat mudah dilakukan. Bahkan untuk kasus orang hilang karena jouhatsu, pihak kepolisian tidak memiliki tanggung jawab untuk menyelidiki karena korban menghilang secara sadar dan bukan termasuk tindak kriminal atau pembunuhan. Satu-satunya cara untuk mencari keluarga yang hilang adalah dengan membayar detektif swasta (pantesan di Jepang banyak detektif swasta gak kayak di Indo nih).

Setiap tahun ribuan orang hilang mendadak (kemungkinan Jouhatsu). Angka kasus Jouhatsu hingga saat ini diprediksi sudah lebih mencapai 100.000 orang hilang.

Apa itu Yonige-ya (Night Moving).

Jouhatsu tidak akan berhasil jika tidak dilakukan oleh profesional dan perusahaan yang bertindak dibidang ini disebut juga dengan Yonige-ya. Yonige bisa diartikan sebagai pindah di waktu malam hari, bisa juga diartikan tindakan melarikan diri dari seseorang (biasanya orang pindahan rumah gak ada dimalam hari kecuali sengaja untuk melarikan diri). Dengan melakukan pembayaran bervariasi antara $450 sampai $2.600 (sekitar 6jt sampai 35jt rupiah) sesuai dengan paket yang dipilih. Mereka akan menyediakan identitas baru, tempat tinggal yang direkomendasikan serta menjamin tidak ada yang mengikuti si klien untuk melarikan diri.


Bermacam-macam cara dilakukan. Contoh kasus Naoki Miyamoto yang menghilang pada tahun 2002 saat ia berangkat ke kantor namun tidak kembali lagi ke rumah. Saat diselidiki ternyata Naoki sudah lama mengundurkan diri dari kantor. Pakaian serta semua yang ia bawa saat terakhir pergi dari rumah, ditemukan disebuah kapal feri penyebrangan. Hingga kini Naoki tidak pernah ditemukan.

Beberapa cara lain biasanya dilakukan dengan cara menyamarkan si klien menggunakan seragam petugas kebersihan, atau bahkan memasukan klien ke dalam gulungan karpet agar klien benar-benar tidak pernah terdeteksi.

Apakah Yonige-ya ini legal? Jika melihat negeri Sakura ini yang mempunyai industri dewasa, cafe esek-esek disetiap sudut kota, bahkan yakuza, bisa ditarik kesimpulan bahwa ya Yonige-ya ini dibiarkan oleh pemerintahan Jepang. Namun biasanya perusahaan ini juga termasuk kedalam perusahaan pindahan rumah.

Alasan Penduduk Jepang Melakukan Jouhatsu.

Sekitar 20 persen alasan masyarakat Jepang melarikan diri dari kekerasan rumah tangga, dalam kasus ini adalah istri. Miho Saita, CEO dari salah satu perusahaan Yonige-ya juga merupakan pelaku Jouhatsu karena kasus KDRT. Ia mengatakan bahwa Jepang sangat longgar dengan aturan KDRT dan jika melaporkan, pihak polisi hanya memberi teguran kepada suami. Hal ini juga diperparah dengan sikap laki-laki Jepang yang selalu ingin bersikap "jantan" dan melampiaskannya di dalam rumah. Miho Saita akhirnya membuat perusahaan untuk melindungi sesama kaum perempuan korban KDRT. Melalui situsnya ( soudan24.info ), pengunjung dapat berkonsultasi dan diberi pengarahan tentang KDRT beserta tindakan-tindakan yang bisa diambil. Jika korban menganggap semua tindakan yang diambil percuma, barulah korban dapat memilih tindakan Jouhatsu.


Alasan lain biasanya karena untuk menghindari debt collector, hutang, asmara, dan harapan keluarga yang terlalu tinggi. Seperti yang dialami Sugimoto, ia melakukan Jouhatsu karena tidak sanggup memikul harapan keluarga nya untuk menjadi penerus bisnis lokal keluarga. Ia bahkan meninggalkan istri dan anaknya, kejadian itu sudah hampir 17 tahun yang lalu (saat ini Sugimoto berumur 42 tahun).

Tempat pilihan melakukan Jouhatsu.

Tempat paling ideal adalah Tokyo dan Osaka, yang merupakan kota terpadat di Jepang. Di sana mereka dapat berbaur tanpa dicurigai dan juga bisa bersembunyi ditengah padatnya penduduk. Beberapa Yonige-ya telah memberikan kepada kliennya alamat, email ponsel dan barang-barang lain yang telah didaftarkan dengan nama berbeda. Pelaku Johatsu biasanya tidak membawa apapun dan meninggalkan semua hal. Bahkan beberapa dari mereka melakukan operasi plastik agar benar-benar menjadi orang yang baru.


Tidak menjamin kebahagiaan.

Yah meskipun menjadi "manusia" yang baru dan meninggalkan masa lalu kelam, Jouhatsu nyatanya tidak bisa menjadi solusi. Menurut Miho Saita (CEO Yonige-ya), 20% kasus pelaku Jouhatsu mendapatkan nasib yang lebih buruk dari sebelumnya dan 10% bahkan berakhir dengan melakukan bunuh diri. Namun sisa nya bisa bertahan dan menemukan jalan hidup barunya masing-masing.

---------------------------

Menurut TS, Jouhatsu adalah sekumpulan orang-orang lemah yang tidak mampu bertanggung jawab menghadapi masalah hidup dan lebih memilih untuk melarikan diri emoticon-Cool


nowbitool
pangjay.03
knoopy
knoopy dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.5K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
006CharizardAvatar border
006Charizard
#2
Jadi ingat quote dari Niko Bellic, tokoh GTA 4.

There is no such thing as a new beginning, Roman. With every day we live, we pick up new baggage, baggage we must carry with us for the rest of our lives. There’s no dropping it and pretending we are fresh and clean, just because we get off a boat in a new place.
oharamilan
knoopy
gojira48
gojira48 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup