Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nevertalkAvatar border
TS
nevertalk
Ustadzah Demak Lupa dengan Hafalan Qur'an: Trauma, Dicabuli Oknum Pengasuh Ponpes


"Kini aku tak bisa tidur tiap kali mendengar bunyi pintu terbuka. Saya trauma, ketika dicabuli oknum pengasuh pondok pesantrennya sendiri," Itulah yang dikatakan Cinta (bukan nama sebenarnya) dengan terbata-bata.

Cinta merupakan ustadzah sebuah pondok pesantren yang cukup terkenal di Kabupaten Demak. Tahun 2017, Cinta mulai mengajar di pondok pesantren tersebut.

Dia merupakan pengajar khusus untuk hafalan Qur'an, ya di adalah seorang hafidzoh atau sesorang yang hafal Al-Qur'an. Cinta masuk di pesantren tersebut saat Bulan Ramdahan.

Selama satu tahun, Cinta mengajar seperti biasa. Selain menjadi pengajar hafalan Al-Qur'an, Cinta juga ditugaskan  sebagai ketua pondok pesantren tersebut.

Hal itu membuatnya dekat dengan keluarga kiai pondok pesentren tersebut, atau dalam bahasa santri disebut dengan keluarga ndalem. Hal itu, membuat keluarga besar ponpes tersebut kenal akrab dengannya tak terkecuali istri kiai ponpes tersebut.

Setelah satu tahun di sana, kehidupan Cinta benar-benar berubah. Dia tak menyangka, seorang kiai yang Cinta anggap sebagai orang tuanya itu tega melakukan pelecehan deksual saat Bulan Suci Ramadhan.

"Ya saya ingat, pertama kali mendapatkan pelecehan seksual yaitu ketika saya puasa ketiga berada di sana," jelas Cinta dengan terbata-bata.

Tindakan  asusila tersebut bermula ketika Cinta sedang tidur di kamar bersama para santiwati yang masih kecil-kecil. Saat semua orang tertidur, tiba-tiba pengasuh ponpes tersebut masuk ke kamar tanpa sepengetahuannya.

Saat kejadian sudah jam 23.00 malam. Semua santriwati dan ustadzah juga sudah tidur. Saat itu, pengasuh ponpes tersebut  bisa dengan mudah keluar masuk dengan leluasa karena kamar tersebut sengaja tak diberi pintu.

"Malam itu, tiba-tiba oknum pengasuh ponpes tersebut masuk ke kamar dan tiba-tiba mencium saya," katanya.

Saat itu, Cinta tak berkutik. Badan terasa kaku lantaran kaget dengan kelakuan bejat pemgasuh ponpes tersebut. Cinta tak mengingat betul berapa kali dia mendapatkan perlakuan bejat seperti.

"Saya tak bisa ingat, kalau saya ingat-ingat terus dada saya sesak. Intinya lebih dari tiga kali," ucapnya setelah menghela nafas yang cukup panjang.

Cinta sempat diam sekitar 30 detik, hanya terdengar suara terengah-engah.

"Awalnya kiai itu mencium terus sampai meraba-raba ke bagian intim, saya tak bisa apa-apa. Saat itu saya tak berani bercerita kepada siapapun," ucapnya.

Kelakuan kiai tersebut tak membuatnya nyaman. Setelah lebaran, Cinta berniat untuk keluar dari pondok pesantren tersebut. Namun, saat ijin mau keluar pondok pesantren atau istilah santri 'boyong' tak diperbolehkan kia tersebut.

"Saat itu saya tak berani bercerita. Apalagi saya punya  kedekatan dengan istri oknum ponpes tersebut," paparnya.

Setelah tak diperbolehkan untuk keluar, Cinta terpaksa tetap tinggal di pesantren tersebut. Hari-harinya dihantui dengan perasaan cemas dan rasa takut karena setiap hari melihat wajah kiai tersebut.

"Sebenarnya saya mau teriak, namun tak bisa," ujarnya.

Setelah tak kuat, akhirnya Cinta buka suara kepada keamanan pondok pesantren tersebut. Namun, kemanan pondok tak menggubris keluhannya.

"Saya memaksa untuk keluar, akhirnya saya bisa keluar pondok," ucapnya.

Tahun 2019, Cinta memberanikan diri untuk lapor ke polisi setelah dia mempunyai suami.

Suami korban, FI, menyebutkan akan memproses secara hukum. Mempercayakaan penanganan ke pihak kepolisian.

"Ini sudah kita serahkan proses penanganan ke Polisi, saya tidak terimanya itu, hafalan Qurannya sekarang hilang, ditambah psikologis terganggu," ujarnya.

Karena kejadian tersebut, setiap  satu bulan satu kali Cinta harus melakukan pijat syaraf. Cara tersebut adalah satu-satunya cara untuk menenangkan pikirannya. Dia tak punya biaya untuk pergi ke psikolog.

Hal itu juga membuat hafalan Al-Qur'an Cinta hilang. Kejadian tersebut tak hanya menghancurkan fisik namun juga psikisnya juga ikut remuk.

"Apalagi saat  itu, saya karena keluar tiba-tiba malah difitnah juga. Sebenarnya juga ada ustadzah sebelum saya yang juga cerita pernah dilecehkan dengan oknum ponpes yang sama. Hidup saya tak tenang kalau dia belum dipenjara seumur hidup," harapnya.

https://jateng.suara.com/read/2021/1...i-saya-sendiri
Diubah oleh nevertalk 24-12-2021 14:57
aloha.duarr
viniest
drunken.camel
drunken.camel dan 15 lainnya memberi reputasi
12
3.8K
221
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
gabener.edanAvatar border
gabener.edan
#5
Akibat pesantren di kultuskan sebagai tempat yg tdk boleh di colek2...

Islam itu di rusak oleh penganutnya sendiri dan selalu denial atas nama menutup aib sesama.
Dah banyak generasi mudanya yg tlah dirusak padahal mereka ke pesantren tuk jadi manusia baik..

MUI ...sibuk ngecapin politik seolah2 kaum dewa tapi lupa ngurusin internalnya sendiri.

Yaaa mank tidak semua pesantren tapi pesantren2 yg pengurusnya laknat tlah banyak melahirkan predator2 penerus mereka.emoticon-Cool
666fapfap
aloha.duarr
viniest
viniest dan 18 lainnya memberi reputasi
19
Tutup