Limbah Jepang emang ga ada matinya ponsel kelas flagship mereka memang datang ke Indonesia harganya bisa terjun bebas. Kalau dulu harga Sharp Aquos Zero 2 bisa mencapai Rp 13 jutaan sekarang bisa di beli di angka Rp 3 jutaan.

Namun barang limbah Jepang itu biasanya batangan yang datang, tanpa charger, tanpa headset, tanpa dus box pokoknya unit doang dan kalau ada yang jual OEM dapat dipastikan perangkat pendukungnya bukan original alias kw.



Maka beli saja yang batangan asal ada garansi imei seumur hidup, maklum inilah kelemahan limbah Jepang. Namun kelebihannya juga banyak terutama sentuhan premium sangat terasa.

Walau bisa kita katakan pasar smartphone memang bukan pasarnya sharp, karena agak jarang sharp mengeluarkan unit smartphone mereka seakan hanya menjadi divisi penggembira.



Tapi kehadiran sharp sejak tahun 2015 membuat pembeda, terlebih pasar sharp di Indonesia lebih fokus ke kulkas dan televisi serta peralatan elektronik lainnya. Namun di tahun 2020 Sharp mengeluarkan smartphone yang keren dengan bezel tipis dan bobotnya yang ringan hanya 141 gram. Karena tampilannya yang premium dan body terbuat dari kaca terasa agak licin bila digenggam.

Dengan design melengkung baik bagian depan dan belakang, membuat ciri khasnya tersendiri. Yang menarik Sharp Aquos Zero 2 berbekal layar dengan refresh rate 240Hz, bisa dibilang ini cukup tinggi.



Dengan layar dilapisi Gorilla Glass 6, untuk bermain game juga diberikan fitur teknologi HDR10 dan Dolby Vision. Tak lupa juga fitur NFC hadir dengan sistem operasi Android 10 murni, jadi sistem interfacenya lebih sederhana.

Untuk kamera sendiri pada dasarnya cukup baik, dengan harga diatas 10 juta keatas tentu kamera Sharp Aquos Zero 2 berbekal kamera belakang ganda dengan lensa utama 12.2MP dan aperture f/1.7, serta lensa sekunder 20MP dan aperture f/2.4. Sedangkan untuk kamera selfie yang tersemat di poni layar dengan resolusi 8MP, hasilnya cukup memuaskan.



Untuk performa sendiripun sudah lumayan kencang, dengan chipset Qualcomm Snapdragon 855, RAM 8GB dan ruang penyimpanan internal berkapasitas 256GB pastinya membuat user lebih nyaman.

Tapi masalah pada pabrikan Jepang untuk Indonesia adalah baterai, kita tahu baterai ponsel Jepang jarang yang besar begitu juga Sharp Aquos Zero 2 hanya ditanamkan baterai sebesar 3.130 mAh. Akan cukup kurang untuk masyarakat Indonesia dimana smartphone lebih sering digunakan.



Kultur di Jepang memang beda smartphone tidak banyak digunakan terus menerus, karena mereka lebih banyak menggunakan device lainnya untuk interaksi sosial.

Ini kelemahan dari ponsel Jepang yang sudah turun temurun, tidak hanya Sharp bahkan Sony juga seperti itu.



Semoga info ini bermanfaat, bila berkenan share, cendol dan rate 5 see u next thread.


by r4hma
Sumber 1