Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bruce12345Avatar border
TS
bruce12345
Tradisi Di Mesopotamia, Pernikahan Tanpa Cinta, Wanita Diperjual Belikan.


ini

Halo Gansis apa kabar? Berharap kalian semua sehat2 ya dan tetap dalam lindungan yang Maha Kuasa. 

Oke Welcome to my thread. 


Kali ini ane ingin membahas tentang pernikahan. Umumnya kita ketahui bahwa pernikahan merupakan komitmen 2 pribadi untuk hidup bersama dan proses saling menerima satu dengan yang lainnya. Di negara kita gansis hukum pernikahan diatur dalam UU No 1 tahun 1974 pasalnya yang ke 6, dengan salah satu butir point yang menyatakan bahwa pernikahan itu akan sah " jika adanya persetujuan dari kedua belah pihak" namun di Mesopotamia kala itu hal ini bertolak belakang ya gansis, cek cek cek.


Pernikahan di Mesopotamia kuno sangatlah penting bagi masyarakatnya karena secara harfiah untuk melanjutkan garis keluarga dan memberikan kedudukan sosial bagi mereka. Pria dan wanita yang tidak menikah dianggap terkena kutuk dari para dewa (Dewi Inanna/ishtar). 


Di Mesopotamia setahun sekali di setiap desa para remaja putri yang sudah memenuhi syarat untuk menikah akan dikumpulkan bersama di satu tempat sementara para pria berdiri di sekitar mereka dengan melingkar, lalu sang pemandu akan memanggil para wanita muda itu satu persatu dan menawarkan mereka untuk dijual, biasanya dimulai dari yang paling cantik. 


Semuanya dijual untuk dijadikan istri, pria kaya yang ingin menikah saling menawar untuk mendapatkan wanita muda yang disukainya, sementara untuk rakyat jelata yang tidak peduli dengan kecantikan menerima wanita yang "tidak cantik" untuk dinikahinya dengan kompensasi uang. 


Hal ini dikuatkan dengan adanya catatan dari Herodutus yang menyatakan bahwa, kerap kali ada pelelangan pengantin dimana wanita di jual kepada pihak yang menawar paling tinggi ya gansis, hukum pernikahan di Mesopotamia wanita tidak memiliki hak atas dirinya termasuk di dalamnya memutuskan untuk menikah dengan siapa, biasanya sang ayah-lah  yang menentukan pasangannya. 


Hal ini dimulai dengan menandatangani kontrak yang sah karena hukum Mesopotamia, jika seorang pria menikah tanpa terlebih dahulu membuat kontrak pernikahan maka wanita yang dinikahinya dianggap tidak sah. Jadi gansis pada waktu itu setiap pernikahan dimulai bukan dengan keputusan bersama antara dua pribadi yang saling mencintai tetapi dengan negosiasi antara sang ayah dan keluarga pria. 


Proses Pernikahan di Mesopotamia memiliki 5 tahapan yang harus dilewati dan hukumnya wajib ya gansis, karena ini akan menentukan sah tidaknya pernikahan itu. 

- Perjanjian Pertunangan. 

Pembayaran keluarga pengantin satu dengan yang lain (mas kimpoi dan mahar). 

Upacara/Pesta.

-  Pengantin wanita pindah ke rumah ayah mertuanya.

- Hubungan seksual antara pasangan dengan mempelai wanita diharapkan masih perawan pada malam pernikahan. 


Jika salah satu dari langkah2 ini tidak dilakukan atau tidak dilakukan dengan benar (seperti pengantin wanita tidak perawan), pernikahan dapat dibatalkan dan dikembalikan ke keluarganya ya gansis. Dia harus mengembalikan mas kimpoinya kepada keluarganya tetapi akan mendapatkan kembali mahar yang telah dibayarkan. Apa pendapat kalian? 




Oke sampai di ini thread kali ini dan sampai jumpa di thread2 selanjutnya. 
 JANGAN lupa baca ya Gansis Hukum Perceraian Di Mesopotamia, Wanita Selalu Salah. dan Thread Ane yang HT Lainnya


Ref 1 2 


Sayonara  





mamamuda869
McTravish
andretarina
andretarina dan 29 lainnya memberi reputasi
28
12.1K
206
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
ordericAvatar border
orderic
#61
Sejarah itu selalu berulang
Liputan6.com, Paris - Para budak seks perempuan yang diciduk ISIS selain menjadi korban kejahatan seksual ternyata dijual di pasar gelap, dalam sebuah lelang manusia yang diduga digelar di di Arab Saudi.

Penemuan mengerikan itu terungkap ketika seorang militan tewas di tengah pertempuran di kota Al-Shirqat, Irak beberapa waktu lalu. Kota itu diambil alih oleh ISIS pada 2014.

Anggota tentara Irak lantas menemukan ponsel milik militan itu. Dan tak disangka, ada foto yang menggambarkan pasar perdagangan budak seks. Diduga, gambar itu diambil di Arab Saudi. Demikian dilansir The Sun, Rabu (21/9/2016).

Negara-negara Arab merupakan bagian dari koalisi AS dan Inggris dalam membasmi ISIS. Termasuk Arab Saudi.

Juru bicara tentara Irak mengatakan kemungkinan gadis yang ada di foto itu merupakan etnis Yazidi.

"Petugas kami yang menemukan foto itu percaya bahwa perempuan dalam gambar itu adalah etnis Yazidi. Mereka dijadikan budak seks dan diperjualbelikan," kata juru bicara itu.



"Selain itu ada foto mengerikan lainnya bagaimana perempuan itu diperlakukan sebagai budak seks. Data lokasi dari ponsel pintar itu menunjukkan lokasi di Arab Saudi," lanjutnya.

Selain gambar perempuan budak seks, ada banyak foto-foto kota seperti Mosul dan Baiji yang dikuasai Irak.

"Ini menunjukkan militan itu telah lama bergabung dengan ISIS."

Para tentara Irak kini mencoba mencari tahu keluarga perempuan malang itu.

"Kami sudah menghubungi anggota keluarga Yazidi yang tersisa, berharap ada keluarga yang mengenali perempuan malang itu. Kami berharap bisa membebaskannya," tambah juru bicara itu.

Lelang budak seks yang dilakukan ISIS bukan mitos belaka. Setelah kesaksian dari Nadia Murad Basee Taha di Dewan Keamanan PBB, ada lagi perempuan Yazidi yang berhasil kabur dari cengkeraman ISIS.

Sebutlah namanya Jinan. Remaja itu diculik dari desanya di utara Irak tahun 2014. Selain dirudapaksa, ia menjadi saksi bagaimana tahanan perempuan lainnya diperjualbelikan.

"Puluhan perempuan ditahan di sebuah ruangan besar. Tak hanya orang Irak dan Suriah yang membeli perempuan tahanan ISIS, tapi Arab Saudi bahkan orang Barat membeli kami," tutur Jinan seperti dikutip India Times.

Ia berhasil kabur dan kini menjadi pencari suaka di Eropa. Jinan menulis pengalamannya dalam sebuah buku bertajuk 'Daesh's Slave'.

"Salah seorang pembeli ditemani tentara ISIS berkata kepada kami, 'Yang ini dadanya besar. Tapi saya ingin Yazidi dengan mata biru dan kulit pucat. Mereka tampilannya bagus, saya akan bayar mahal,'" beber Jinan.

Rata-rata perempuan dihargai US$150. Kadang mereka ditukar dengan senjata api.

Jinan kemudian dibeli oleh pembeli kaya dari Arab Saudi, bersama perempuan-perempuan lainnya. Ia berhasil kabur dengan mencuri kunci.


sumber
Diubah oleh orderic 11-12-2021 08:48
bruce12345
bruce12345 memberi reputasi
1
Tutup