Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

harbisindoAvatar border
TS
harbisindo
Kasus Penembakan di Tol Bintaro, Staf Pemprov DKI Terlibat?


Bisnis, JAKARTA - Kasus penembakan di pintu keluar atau exit tol Bintaro selain melibatkan anggota kepolisian diduga juga melibatkan staf di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, sejauh ini belum diketahui, siapa staf dimaksud dan bagaimana keterlibatan yang bersangkutan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan akan mengecek kebenaran informasi tersebut ke DPRD DKI Jakarta. Riza menyatakan dirinya baru menerima informasi dugaan keterlibatan staf Pemprov DKI tersebut.

"Itu baru saya terima beritanya. Nanti saya cek kembali. Saya sendiri belum cek ke DPRD siapa orangnya, nanti kami akan cek," ujar Riza di Jakarta, Rabu (1/12/2021).

Dia menjelaskan pada prinsipnya sesama warga tidak diperbolehkan saling mengancam, menganggu, membuntuti, dan sebagainya. Dalam hal penyelesaian masalah, Riza mengatakan saat ini kejadian sudah ditangani Polda Metro Jaya. Pemprov DKI, lanjutnya, memercayai langkah yang akan diambil oleh pihak kepolisian yang dinilai sudah sesuai dengan aturan.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkap kronologi penembakan yang terjadi di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan pada Jumat (26/11/2021) oleh anggota Polda Metro Jaya berinisial Ipda OS.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan peristiwa penembakan itu berawal dari laporan masyarakat yang merasa dibuntuti oleh beberapa kendaraan.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi saat ini, peristiwa itu dilatarbelakangi adanya laporan masyarakat yang merasa dirinya terancam," kata Tubagus di Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Pelapor berinisial OS tersebut merasa terancam karena dibuntuti oleh beberapa mobil sejak meninggalkan salah satu hotel di kawasan Sentul, Jawa Barat.

Pelapor tersebut kemudian menghubungi pihak kepolisian dan laporannya diterima oleh Ipda OS yang mengarahkan pelapor ke Kantor Induk PJR Jaya 4 yang merupakan tempat Ipda OS berdinas. Berdasarkan keterangan saksi, sempat terjadi keributan di lokasi tersebut, namun polisi belum memberikan perincian mengenai siapa yang memulai keributan.

"Berdasarkan keterangan sementara, terjadilah peristiwa ribut di situ dan kemudian terdengar satu tembakan, mengaku dari polisi. Berdasarkan keterangan juga, saksi mau ditabrak, kemudian terjadi tembakan sebanyak dua kali yang mengenai dua korban," ujar Tubagus.

Korban penembakan tersebut diketahui berinisial PP dan MA. Kedua korban sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit, namun korban PP akhirnya meninggal dunia.



Diubah oleh harbisindo 01-12-2021 08:42
0
1.4K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kangteknikAvatar border
kangteknik
#2
Sebenernya masalah ini ngga rumit kalo ngga di tutup2in. Wartawan nyari duitnya jg bgtu koq, berita blm di turunkan di kasih kopian nya dulu ke penjabat terkait "boleh" dinaikin ngga ini berita kalo ngga boleh coba tolong pengertianya udh cape2 nulis. Coba dr awal langsung dibuka bahkan polisi bs jadi "pahlawan" karena melindungi "warga negara" yg sedang terancam. Masalahnya ini dari awal ditutup2in mungkin kasusnya gede jadi pada takut buat "tahan badan" serba kesalahan
0
Tutup