Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

taat.agamaAvatar border
TS
taat.agama
Jamaah Islamiyah disebut sudah 'menyebar ke seluruh lini masyarakat



Penangkapan tiga orang tersangka kasus terorisme, yang salah satunya merupakan anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ahmad Zain An-Najah, dinilai menunjukkan bahwa pergerakan kader Jamaah Islamiyah telah masuk ke berbagai lini di tengah masyarakat.

Pengamat terorisme Noor Huda Ismail mengatakan pengungkapan kader Jamaah Islamiyah pada organisasi masyarakat seperti MUI menunjukkan bahwa kelompok ini berhasil menjalankan strategi "tamkin" atau penguasaan wilayah.

Densus 88 Antiteror Polri sebelumnya menangkap Ahmad Zain An-Najah bersama dua orang lainnya, yakni Farid Okbah dan Anung Al Hamat di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

Menurut keterangan Polri, ketiganya berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah melalui Lembaga Amil Zakat Abdurrahman Bin Auf yang diduga menjadi sumber pendanaan aktivitas terorisme dari kelompok itu.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Ahmad Nurwakhid, mengatakan ini merupakan kali pertama seorang tersangka teroris berstatus sebagai anggota aktif MUI Pusat.

Menurut dia, penangkapan ini lagi-lagi menjadi bukti bahwa JI kini telah bertransformasi dan "menyebar ke seluruh lini masyarakat".

JI diperkirakan memiliki 6 ribu hingga 7 ribu anggota dan simpatisan di seluruh Indonesia yang tersebar melalui berbagai organisasi sayap mereka.

"Mereka telah mengubah pola atau strategi perjuangannya, lebih inklusif, lebih berkamuflase di seluruh elemen masyarakat," kata Ahmad kepada BBC Indonesia.

Sementara itu, MUI menyatakan akan melakukan profiling terhadap calon anggotanya pasca-penangkapan salah satu anggota Komisi Fatwa mereka.
Teroris

Pengamat terorisme Noor Huda menuturkan karakteristik JI saat ini tidak bisa dipandang hanya dari aspek teror. Pergerakan kelompok ini telah berkembang memasuki "aspek sosial-keagamaan" di tengah masyarakat.

Menurut dia, JI berafiliasi dengan lembaga pendidikan dan organisasi yang aktif bergerak pada isu-isu kemanusiaan. Selain itu, anggota JI juga menyebar di berbagai lini.


Sebelum penangkapan An-Najah yang merupakan tokoh MUI, Densus 88 juga pernah menangkap anggota JI yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan guru.

"Ini bentuk keberhasilan JI dalam menerapkan konsep organisasi mereka yang namanya tamkin, atau penguasaan wilayah, kelembagaan, otoritas, sehingga ketika sudah kuat mereka bisa masuk ke pergantian sistem dengan baik," ujar Noor Huda kepada BBC Indonesia.

Dia melanjutkan, aktivitas anggota JI melalui organisasi kemanusiaan tidak lagi menggunakan narasi yang menyerukan aksi teror. Cara ini berbeda dengan beberapa pendahulu mereka yang menjadi dalang sejumlah aksi teror di Tanah Air, termasuk Bom Bali.

Menurut Noor Huda, gerakan kemanusiaan ini lah yang dimanfaatkan JI untuk menggaet dukungan dan kepercayaan dari masyarakat.

"Kenapa kelompok JI bisa meraup pendukung banyak, mereka menyelesaikan permasalahan umat. Sesederhana perempuan cari jodoh, mereka bisa mencarikan. Anaknya ingin disekolahkan, mereka bisa kasih beasiswanya," papar dia.

Anggota JI yang ditangkap beberapa waktu belakangan juga lebih banyak terkait dengan kegiatan-kegiatan ini, termasuk pendanaannya. Sepak terjang mereka yang kemudian dipandang baik oleh masyarakat, kata dia, berpotensi menjadi bumerang bagi penegakan hukum apabila tidak bisa dibuktikan secara akuntabel.

"Mereka dicap teroris, tapi keseharian mereka ini oke banget. Dengan tetangga baik, ngomong dimana-mana santun, terlibat aksi sosial, bergelar doktor, ngajar di universitas top, how do we explain that?" ujar Noor Huda.


Hal itu lah yang menurut dia perlu dijawab dengan "narasi alternatif" dan pembuktian hukum yang akuntabel, sehingga masyarakat bisa memahami dimana letak keterkaitan orang-orang yang diduga terlibat itu dengan aktivitas terorisme.

Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid mengatakan transformasi JI terlihat semakin jelas setelah masa kepemimpinan Para Wijayanto.

Para Wijayanto sendiri telah ditangkap pada 29 Juni 2019 dan divonis tujuh tahun penjara atas aktivitasnya di JI.

Menurut Ahmad, JI kini menjadi organisasi yang lebih inklusif dan bisa masuk ke berbagai elemen masyarakat.

"Itu terbukti dari 2010, ada 31 aparat negara dan pemerintahan, 18 di antaranya ASN, 8 eks Polri dan 5 eks TNI. Itu menunjukkan mereka berkamuflase ke seluruh lini," tutur Ahmad.

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-59327833


hati2 dgn strategi mujahdiin atau teroris dalam mencapai tujuannya menjajah dunia di bawah telapak kaki syariat islam


lihat saja cara jamaah islamiyah yg berevolusi tidak lagi terus menerus menggunakan aksi teror,
tapi juga dgn aksi2 kemanusiaan2 untuk mencari simpati dan dukungan dari semua pihak,

ditambah pula dgn menyusupkan pengikutnya ke lembaga2 pemerintah dan strategis


intinya, tetap selalu waspadailah terhadap semua cara2 taqiyah
atau cara2 dakwah dgn berpura2 membantu ataupun aksi2 kemanusiaan

semua hanyalah kebaikan2 semu para teroris, demi meraih simpati dan dukungan dari banyak pihak,

dan setelah dukungan mereka besar, mereka baru akan menunjukan wajah asli mereka yg sesungguhnya


cara ini sebenarnya sudah digunakan rasulullah saw di madinah dahulu,
dgn cara ini kekuasaan penguasa yahudi di madinah bisa dirampas oleh rasulullah saw

insya allah, warga negara ini tidak termakan taktik cara dakwah syiar agama seperti ini lagi
Diubah oleh taat.agama 18-11-2021 07:56
antikhilafah
pilotugal2an541
candidat.master
candidat.master dan 14 lainnya memberi reputasi
13
3.3K
225
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
astagamedanAvatar border
astagamedan
#2
Bila ingin mengetahui besar kekuatan dan pola penyebaran paham radikal ini, ikutin saja PKShit.
Itu ga akan salah.

Setiap daerah yang PKShit menang maka potensi paham radikal memmpunyai simpatisan besar maka besar juga
viniest
antikhilafah
peternakkadrun
peternakkadrun dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup