Sudah sering digaungkan oleh para psikolog klinis maupun dokter spesialis psikiatri. Gangguan kejiwaan selain disebabkan oleh genetika, kecacatan sistem neurotransmiter, juga bisa disebabkan oleh gangguan pola asuh.
.
.

Gangguan pola asuh ini bukan cuma anak sering dipukul, diterlantarkan, dll melainkan sekedar tidak merangkak dan langsung berdiri pun kedepannya akan menimbulkan masalah.
.
.

Anak yang tugas perkembangannya belum tuntas, berpotensi memicu gangguan kejiwaan pada masa dewasanya.
.
.

Contohnya, menurut Sigmund Freud, anak yang kebutuhan oralnya saat masih bayi tidak terpenuhi, berpotensi untuk melakukan penyimpangan seperti merokok, minum alkohol, dll. Hanya karena dia belum puas mengekplorasi fase oralnya di masa kecil.
.
.

Anak yang kebutuhan analnya tidak terpenuhi, seperti dipaksa untuk nahan pipis, terus menerus menggunakan diapers padahal sudah waktunya toilet training, juga akan mengalami kesulitan berperilaku kedepannya.
.
.

Anak yang kebutuhan bermainnya tidak terpenuhi, kebutuhan bonding terhadap orang tuanya tidak terpenuhi, HANYA karena ikut tren lantas memasukan anak usia terlalu dini untuk sekolah, juga akan berpengaruh di fase dewasanya.
.
.

Tuntaskanlah tugas perkembangan anak. Penuhilah kebutuhan jasmani, ruhiyah, dan emosi anak.
.
.

Tidak buru-buru memasukan anak ke sekolah, apalagi sekarang sedang tren baby school, nuresy, toddler, dlsb. Meskipun kedoknya bermain, tetap anak merasa itu adalah "sekolah". Main di penglihatan orang dewasa tapi itu "belajar terpola" di mata anak.
.
.

Menuntaskan tugas perkembangan dan tidak buru-buru memasukan anak ke sekolah itu dapat mencegah angka potensi gangguan kejiwaan anak pada dewasa nanti.
.
.

Disclaimer: topik ini diangkat saat kelas psikologi perkembangan dan disampaikan oleh dosen pakar psikologi perkembangan yg juga merupakan psikolog anak. Bukan saya yang bicara, krn saya belum memiliki kapasitas itu.
.
.

#oclasspsychology
#oclassparenting
#psikologipendidikan
#tugasperkembangan
#gangguankejiwaan