Sebenarnya ane sudah tidak asing lagi dengan fenomena seperti ini, karena dilingkungan tempat tinggal ane juga banyak rumah tangga yang mengandalkan istri sebagai tulang punggungnya. Dari 5 keluarga pasti ada 1 keluarga yang mana tulang punggung utamanya adalah istrinya. 

Baru-baru ini viral curhatan seorang istri, yang memang sangat relate dengan kehidupan berumah tangga saat ini. Dimana ia merasa frustasi karena memiliki suami pengangguran, dan semua kebutuhan di bebankan ke istri yang sekarang bekerja sebagai buruh pabrik. Curhatan istri dituangkan ke grup FB yang mana jika diartikan ke bahasa Indonesia akan seperti ini :

"Pokoknya mancing mania is the best, Gantang Manuk istimewa. Realita hidup jaman sekarang gara-gara lowongan kerja bagi pria usia diatas 35 sulit. Katanya umur sdh tidak produktif, mau usaha modal gak ada, jangankan untuk usaha untuk makan saja susah. Inget suamiku sendiri pak admin, istrinya disuruh kerja buat kebutuhan hiduo di pabrik sampai lembur-lembur, masih harus ngangsur motor, beli susu, bikin makanan, beli umpan burung minta istri, beli umpan mancing minta istri, masih harus dijatah rokok surya 16. 3 orang makan semua yang usaha cuma istri. Suami cuma antar jemput istri, laki-laki punya pengalaman kok kerjanya cuma antar jemput istri di depan pabrik, disuruh kerja alesannya nunggu panggilan. Padahal udah terlalu nyaman mancing dan gantang manuk. Abis nganter kerja langsung pergi mancing , istri kerja kalau dibilang suruh kerja yang ada teriak-teriak. Pokoknya hobi mancing sama gantang manuk nomor 1, menghidupi keluarga nomor 13. Istri sampe setres, dan bikin status WA . " Pulang malem. badan capek, sampe rumah masih harus ngelayani suami di kasur ".

Ya inti dari curhatan si istri kurang lebih seperti itu. Ane yakin diluar sana juga banyak sekali istri yang merasakan situasi seperti ini, walaupun mungkin kondisi detailnya tidak sama tapi kondisi seperti ini memang sering terjadi dalam rumah tangga.

Ane bukan ingin menyudutkan para suami, suami yang bertanggung jawab diluar sana juga ada banyak sekali, tentu jumlah suami yang bertanggung jawab jauh lebih banyak ketimbang suami yang seperti ini. Tapi ketahuilah para suami, ketika kalian mau bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga (kebutuhan istri dan anak dari segi sandang, pangan,papan) percayalah derajat kalian akan naik, hidup kalian akan lebih berkah, seberat apapun tanggung jawab kalian sebagai Ayah, jangan pernah melimpahkan tanggung jawab kalian kepada istri kalian. 

Seorang istri juga sudah memiliki tanggung jawabnya sendiri sebagai ibu rumah tangga untuk  merawat anak, merawat rumah, merawat suami apakah ia juga harus dilimpahi tanggung jawab untuk mencari nafkah dan menjadi tulang punggung keluarga juga? Intinya untuk membentuk sebuah rumah tangga yang seimbang, masing-masing baik suami dan istri harus mengetahui tugas dan kewajibannya masing-masing. Itulah kunci untuk menjadi keluarga harmonis, memang teori tidak semudah prakteknya, namun setidaknya jika kita berusaha untuk melakukan tanggung jawab sesuai porsi kita masing-masing dan tidak menyebrang jalan, ane yakin keutuhan rumah tangga akan selalu bisa dipertahankan.

Berbeda cerita jika, si istri memang seorang wanita karir atau dengan sukarela bekerja untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kalau dalam situasi ini sudah jelas ada kesepakatan antara suami dan istri untuk saling membantu dalam hal ekonomi. 

Dengan menulis thread ini, ane tidak bermaksud untuk menghakimi salah satu pihak, karena ane paham dalam rumah tangga memang ya terkadang ada saja masalahnya.

Intinya ane cuma ingin memberikan semangat untuk para bapak dan para ibu yang saat ini sedang berjuang untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ingat kalian itu hebat karena bisa bertahan sampai saat ini ! Semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan selalu ada dalam lindungan Tuhan.

sumber : narasi pribadi