Agan dan Sista mungkin sudah familiar dengan platform atau aplikasi novel dan cerpen. Di Kaskus pun ada cerita-cerita fiksi di menu Story. Apabila kita perhatikan, satu tema yang diminati adalah cerita-cerita seputar masalah ranjang.
 
Seputar Ranjang
 
Kisah seputar ranjang itu bisa berupa:
- Pertama naik ranjang
- Ranjang bergoyang-goyang, mulai dari yang slow but suresampai yang goyangannya bagai gempa
- Ranjang yang dingin
- Ranjang patah
- Ranjang lama ditukar dengan ranjang baru
- Ranjang kelebihan muatan
Dan banyak lagi…  
 
Tingginya minat baca warganet soal ranjang ini  membuat penulis ketagihan mengangkat tema-tema ranjang. Terkadang ceritanya mirip. Beda tokoh dan lokasi ranjang saja, sedangkan goyangan ranjang tetap sama. Hebatnya, meski serupa tapi tak sama, cerita ranjang tersebut, tetap ramai pembacanya.
 
Pembaca ramai, berarti uang. Penulis dibayar berdasarkan viewer. Tidak heran apabila sebagian orang menilai motivasi penulis mengangkat masalah ranjang hanya demi uang. Penulis tidak begitu memikirkan dampak cerita pada pembaca. Padahal sebagian pembaca tidur di ranjang sendirian. Yang penting ceritanya banyak pembaca, dia dapat uang. Sebagian penulis idealis meradang dengan fenomena ini.
 

Penulis Masih Pemula
 
Beberapa penulis yang mengarang adegan ranjang terlihat belum cukup umur. Bahkan dak pernah merasakan ranjang goyang-goyang. Buktinya adalah cerita ranjang yang tidak sesuai fakta. Mereka hanya menulis berdasarkan imajinasi liar saja.
 
Seorang netizen membagikan hasil temuannya di Facebook. Dia membaca cerita yang memuat adegan ranjang kurang masuk akal. Terlihat dari tulisannya, penulis masih remaja. Tidak paham soal hubungan suami istri tetapi berani menuliskan adegan ranjang di luar nikah antara janda dan om-om yang suka ‘jajan’ Hasilnya seperti si tangkapan layar Facebook ini.

Minimnya pengalaman soal kehidupan berumah tangga membuat penulis pemula hanya fokus di masalah ranjang saja. Padahal masalah suami istri bukan sekedar urusan di kamar saja. Penulis senior Kurnia Effendi turut berbagi soal permasalahan suami istri yang sebenarnya dapat digali penulis.

Butuh Edukasi
 
Achi TM, penulis novel yang karyanya sering diangkat ke layar kaca dan layar lebar menuturkan, penulis pemula butuh edukasi. Jadi PR besar bagi penulis senior untuk mengedukasi penulis-penulis yang berkarya sekadar demi uang. Menulis soal ranjang karena disuka pembaca.

Menulis di platform atau aplikasi baca tidak memerlukan editor. Penulis memasukkan tulisannya, kemudian mempublikasikan secara mandiri. Promosi di media sosial memberikan jalan bagi pembaca untuk menemukan tulisannya. Pembaca ketagihan, bakal langganan dan meminta tulisan sejenis lagi dan lagi.

Menulis yang disukai pembaca boleh saja. Hanya perlu diingat rambu-rambunya. Apa dampak setelah pembaca menikmati karya. Mereka jadi pengen dan cari penyaluran instan, penulis bakal kecipratan dosanya juga, kan? Ini pendapat TS, Agan Sista mungkin punya pendapat yang berbeda.



Sumber 
Foto dari Freepik



BACA JUGA
Melakukan Adegan Dewasa di Depan Anak, Siap-siap Saja Begini
Menggambar Pelaku Pemerkosanya, Namun yang Malah Ini yang Terjadi
Wanita Kaya, Kalah Debat dengan Orang Gila
Kebohongan Haruka, Eks JKT48
Cara Makan Si Mata Keranjang Ternyata Berpengaruh Pada Kesehatan