Halo Agan dan Sista sekalian. Semoga masih sehat dan bugar. Semoga bahagia.

Ane mau ikut beropini tentang kendaraan listrik yang konon akan segera diberdayakan di Indonesia. Tentu ini sebuah langkah brilian. Ane berharap banyak.

Di Indonesia ini sudah cukup dipusingkan dengan kelangkaan BBM dan tentunya berbanding lurus dengan polusi udara yang juga makin mengkhawatirkan.

Ane mengapresiasi langkah presiden yang terbilang di luar dugaan. Beliau memaksa para investor untuk menanamkan modalnya di sini, caranya dengan menghentikan ekspor nikel. Sungguh mengejutkan.

Seperti yang kita tahu, selama ini Indonesia aktif dalam mengekspor nikel. Di luar negeri nikel diolah, kemudian Indonesia kembali membelinya yang sudah berupa baterai. Hal itu akan sangat merugikan.

Indonesia sendiri adalah pemilik nikel terbesar di dunia. Untuk itu tak salah rasanya apabila dengan sumber daya yang semelimpah itu, kita mengupayakan yang terbaik. Salah satunya dengan membuat perusahaan-perusahaan luar negeri menanamkan modalnya di sini.

Ketika kita sudah hampir kehabisan minyak mentah untuk diekspor, maka jangan sampai nikel pun akan mengalami hal serupa. Sudah saatnya kita bisa menikmati kekayaan alam ini. Sudah waktunya Indonesia menjadi negara kaya yang sesungguhnya.

Kini, Tesla saja sudah mantap berinvestasi di Indonesia. Belum lagi perusahaan lain seperti Hyundai. Ada pula kabar bahwa perusahaan Jepang pun tertarik ikut menanamkan modal di sini. Semoga apa yang dicita-citakan kita bisa terwujud. Semoga Indonesia bisa menjadi raja kendaraan listrik di dunia.

Jika mobilnya diproduksi di Indonesia, baterai pun sama, maka harga kendaraan listrik diharapkan bisa menjangkau masyarakat luas.

Mari kita tunggu semua itu terjadi!

Semoga dengan adanya kendaraan listrik, Indonesia bisa terbebas dari polusi udara. Semoga juga angka kecelakaan makin menurun, sebab kendaraan listrik dinyatakan sangat aman. Mereka dibekali kepintaran yang lebih dari kendaraan non listrik. Mari dukung langkah pemerintah!

Sekian ocehan ane yang sedikit manfaat ini.

Sampai ketemu lagi di lain kesempatan, ya!

Sumber referensi: ini