Bentuk fisik terkadang menjadi standar untuk seseorang dapat melakukan sesuatu. Banyak pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan standard tinggi badan, berat badan, serta kelengkapan fisik untuk seseorang dapat mendaftar pada suatu bidang pekerjaan tertentu.

Tidak jarang bentuk fisik seseorang juga menjadi bahan bullyan atau juga ejekan dari orang sekitar. Mengejek orang lain karena bentuk fisik atau lebih dikenal dengan istilah body shaming, sudah menjadi kebiasaan banyak orang tanpa memperhatikan bagaimana perasaan orang yang diperlakukan semena-mena.

Danpak body shaming bagi korban tentu itu sangat besar GanSis.
Selain membuat para korban merasa berbeda pastinya juga membuat mental korban terganggu, entah itu berdampak pada rasa kurang percaya diri, lebih suka menyendiri, atau bisa saja frustasi dan melakukan hal nekat karena sudah tidak betah dengan ejekan dari orang lain.

Percayalah, Tuhan menciptakan seseorang dengan orang lain berbeda itu dengan maksud dan tujuan.

Begitupun dengan perbedaan bentuk fisik GanSis, Tuhan menciptakan setiap orang berbeda baik tinggi badan, berat badan, atau bahkan bentuk badan itu semua dengan tujuan yang pasti bukan untuk saling membully, membenci, apa lagi saling mencaci.

Yakin fisik menjadi penghalang seseorang untuk melakukan sesuatu?
Agan dan Sista harus melihat video ini untuk membuktikan bahwa fisik tidak menjadi batasan jika seseorang tidak membatasi dirinya sendiri dengan anggapan dan tanggapan.

Berikut videonya!

Dari video viral Tik Tok tersebut kita dapat mengambil banyak pelajaran hidup GanSis. Anggapan seseorang yang sering meremehkan kekurangan orang lain terpatahkan dengan adanya pria penyandang disabilitas yang dapat melampaui kemampuan orang normal dalam melakukan pekerjaan berat.

Menjadi kuli bangunan atau tukang tentu membutuhkan kemampuan khusus.
Tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut apa lagi bagi mereka yang "malu" untuk kerja berat.

Jadi apakah fisik menjadi batasan untuk seseorang dapat melakukan sesuatu?
Statement tersebut tentu tidak sepenuhnya benar GanSis. Mungkin memang ada beberapa pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh penyandang disabilitas, tapi intinya kita tidak boleh meremehkan kekurangan orang lain dan menganggap orang lain lemah atau lebih buruk dari diri kita hanya dengan memandang fisik.

Lalu apa sih pelajaran baik yang dapat kita ambil dari pria di dalam video tersebut?

Bagaimana, apakah Agan dan Sista masih memiliki pemikiran untuk mengatai atau membatas-batasi kemampuan seseorang dengan melihat bentuk fisik?

Stop body shaming GanSis, Tuhan menciptakan perbedaan bukan untuk dihina melainkan untuk dirangkul agar tercipta banyak bentuk dan warna.
Jika Agan dan Sista belum bisa menghargai perbedaan bentuk fisik, bagaimana GanSis dapat menghargai Tuhan yang tidak menampakkan bentuk fisiknya?

Mari kita hargai perbedaan dan ciptakan kedamaian.

Terima kasih telah singgah, dan sampai jumpa di thread ane yang lain.