Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

valkyr9Avatar border
TS
valkyr9
Anies Sebut Masalah Lingkungan di DKI Akan Tetap Ada Meski Ibu Kota Pindah


Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara soal pemindahan ibu kota negara (IKN). Anies menganggap pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur tak akan menyelesaikan permasalahan lingkungan di Jakarta.

Hal ini disampaikan Anies ketika menghadiri diskusi virtual bertajuk 'Sinking Cities and the Climate Emergency: Jakarta and Beyond'. Acara itu dipandu oleh Eks Wamenlu RI, Dino Patti Djalal selaku moderator.

Mulanya, Dino bertanya mengenai tanggapan Anies perihal pemindahan Ibu Kota Negara.

"Pak Anies, apa yang akan terjadi jika Ibu Kota Negara pindah ke Kalimantan? Apa yang akan terjadi dengan Jakarta?," tanya Dino kepada Anies dalam diskusi berbahasa Inggris, Kamis (30/9/2021).

Anies kemudian menjawab pertanyaan Dino. Menurut Anies, Jakarta tetap akan menghadapi permasalahan perubahan iklim dan lingkungan sekalipun status Jakarta bukan lagi Ibu Kota Negara.

"Jadi kalaupun Ibu Kota dipindahkan ke Kalimantan, itu tidak akan memindahkan masalah. Masalah lingkungan bukan direlokasi ke Kalimantan. Polusi udara tidak direlokasi ke Kalimantan. Ini (hanya) status Ibu Kota yang sedang direlokasi. Kami masih harus menghadapi semua masalah itu," kata Anies.

Anies mengatakan perlu sektor swasta dan masyarakat untuk memperbaiki lingkungan di Jakarta. Anies menyebut semua pihak harus berkolaborasi untuk mewujudkan Jakarta hijau.

"Saya pikir ini juga akan menggerakkan sektor swasta, sektor ketiga untuk melakukan arah yang sama dalam mengubah kota menjadi kota yang lebih hijau," ujarnya.

Selain itu, Anies juga menyinggung masalah kemacetan di Jakarta. Anies menyebut aktivitas warga di Jakarta lebih padat dibandingkan kota lainnya di RI. Kendati demikian, menurut Anies aktivitas di sektor pemerintahan hanya berkontribusi 7 persen dari kepadatan lalu lintas (lalin) di Jakarta.

Sebaliknya, aktivitas bisnis dan rumah tangga berkontribusi besar dalam kepadatan lalin Jakarta. Oleh karena itu, pihaknya saat ini tengah mengembangkan transportasi umum, demi menyelesaikan permasalahan kepadatan lalin.

"Bahkan jika pemerintah pusat memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan, kami akan terus mengembangkan transportasi umum karena kami harus mengatasi salah satu tentang kemacetan lalu lintas ke tentang udara bersih di kota kami," sebut Anies.

Eks Mendikbud itu berharap, di masa yang akan datang transportasi umum tak hanya dijadikan sebagai sarana berkendara, melainkan tempat berinteraksi antarsesama. Anies menilai penggunaan angkutan umum bisa menyetarakan semua masyarakat tanpa membedakan status.

"Ketika Anda berada di angkutan umum menjadi CEO atau menjadi office boy, anda akan berdiri berdampingan. Ini adalah tempat di mana anda berinteraksi," ujarnya.

"Jika Anda gubernur, jika anda seorang menteri, jika Anda presiden, ketika anda naik angkutan umum, Anda akan berdiri di tempat yang sama dan duduk di area yang sama. Jadi terlihat kesetaraan itu ada," lanjut Anies.


https://news.detik.com/berita/d-5747...u-kota-pindah.

Lha.. Pak anies gimana sih?.. Ngapain pindah ibukota kalo masalahnya (baca: pak anies) ikut pindah juga??.. emoticon-Malu (S)

Logika sederhana lho itu.. emoticon-Malu (S)



emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
Diubah oleh valkyr9 01-10-2021 01:30
serapionIeo
Proloque
aluwungs
aluwungs dan 17 lainnya memberi reputasi
18
3.7K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
SunDaimondAvatar border
SunDaimond
#2
Quote:


Coba di tanya kenapa fee nya indonesia mahal sekali

Beda dengan montrael yang sekitar Rp 20 M.

Lebih beda dengan Berlin, Paris, NewYork, Marrakhes dan Hongkong yang tidak mengeluarkan dan menggunakan uang publik sama sekali.


Quote:


Quote:


"Rugi Rp241 Miliar, Jakpro Minta Suntikan Modal Rp3,83 Triliun. Untuk Apa?"

Author: Nyoman Ary Wahyudi
Editor : Annisa Sulistyo Rini





Ketua DPRD DKI Pastikan Formula E Masih Pakai APBD, Anies Diminta Tak Buat Kesan Berbeda


Karena jelas sudah pakai Dana dari APBD, itu dokumen perjanjian formula Eek atau Mou baik yang lama dan yang telah berubah mesti di sampaikan ke DPRD secara Resmi dan dan Warga Dki Jakarta berhak mengetahui nya karena dokumen perjanjian Formula Eek ini jelas bukan dokumen rahasia negara yang sangat penting hingga harus tidak bisa di ketahui oleh warga dki jakarta

Juga termasuk invoice pembayaran, jangan bilang tidak pakai Dana APBD sudah jelas Jakpro terima dana APBD untuk Formula Eek


Ada upaya upaya untuk menghalangi akses ke dokumen perjanjian Formula Eek (/Mou Formula Eek) jadi sangat mencurigakan sekali!

Sudah seperti ini di tanyakan tranparasi pemrov dki jakarta terutama gubrnur dki jakarta ketika kampanye terdahulu, seperti ini model tata kelola dan transparansi yang di janjikan pada kampanye naik jadi gubernur dki jakarta!?

Sekali lagi Eek alaminya berwarna?...

Harus di ingat Dana APBD DKI JAKARTA bukan dompet pribadi seseorang dan suatu kelompok tertentu yang bisa seenaknya di pakai dan di GARONG


Seperti Rocky Gerung yang berusaha menggarong tanah PT SC!


Diubah oleh SunDaimond 01-10-2021 01:37
serapionIeo
Proloque
nurbagusl
nurbagusl dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup