Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gaygeneAvatar border
TS
gaygene
Super Bejat! 2 Guru Pondok Pesantren Sodomi 26 Santri


PALEMBANG – Aksi super bejat dilakukan dua pendidik atau guru pondok pesantren (ponpes) ini terhadap santrinya. Sebanyak 26 santri menjadi korban pelecehan seksualnya.

Aparat Unit 1 Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menangkap Imam Akbar (20), seorang pendidik atau guru Ponpes AT, yang berada di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Kamis (30/9). Sebelumnya tim ini juga menangkap Junaidi (22), yang juga pendidik di ponpes tersebut. Keduanya merupakan pelaku pedofilia dengan korban 26 santri.

Imam Akbar bekerja sebagai wali asrama sekaligus oknum pengajar atau guru di Ponpes yang sama dengan tersangka Junaidi.

“Lokasi kejadiannya (Ponpes) sama. Korbannya (santri) satu Ponpes,” ujar Wakil Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel, AKBP Tulus Sinaga didampingi Kompol Masnoni, dikutip Sumeks.co, Kamis (30/9).

Dikatakan Tulus, pengungkapan kasus ini adalah hasil pengembangan dari penyidikan yang dilakukan terhadap tersangka (Junaidi) sebelumnya.

“Baru ada satu santri yang mengaku yang menjadi korban pelecehan seksual oleh pelaku Iman Akbar,” terangnya.

Satu korban ini mengaku sudah 13 kali mengalami tindak pelecahan seksual oleh tersangka.

“Disodomi dan lain sebagainya. Saat ini penyidik masih mendalami kemungkinan adanya korban maupun tersangka lain dalam kasus pedofilia di Ponpes,” tutupnya.

Sebelumnya Tim penyidik Subdit 4 Renakta, Ditreskrimum Polda Sumsel terus melakukan pemeriksaan terhadap Junaidi (22), tersangka kasus pencabulan 26 orang santri salah satu Ponpes di Ogan Ilir.

Sejauh ini pihaknya juga masih terus melakukan pengumpulan data dan bukti. Termasuk juga memintai keterangan dari sejumlah saksi. Dan sejauh ini jumlah korban masih 26 orang santri.

Diketahui, Junaidi alias Jn (22) diduga melakukan tindak pencabulan terhadap sedikitnya 26 santri laki-laki di Ponpes sejak Juni 2020 lalu.

Dari pengakuan tersangka tindakan bejat ini dilakukan awalnya hanya untuk kepuasan dan coba-coba. Dari para korban yang diduga dicabuli, enam korban diantaranya dicabuli dengan disodomi, sedangkan enam santri lain dengan cara dipegang kemaluannya.

“Pengakuan sejumlah korban, diantara mereka ada yang diimingi-imingi bakal diberikan sejumlah uang. Juga ada yang diancam jika menolak akan dimasukkan atau dikurung ke dalam gudang,” ujar Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Siallagan.

Dilihat dari rentang waktu tersangka melakukan aksinya, tidak tertutup kemungkinan bakal ada korban lain. Polda Sumsel untuk itu akan membuka posko pengaduan, termasuk akan menelusuri adanya tersangka lain yang ikut terlibat dalam kasus ini.

Polisi menjerat tersangka Junaidi dengan Pasal 82 ayat 1, 2 dan 4 jo 76E UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang Perpu Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Ancaman hukuman penjara selama 15 tahun ditambah pemberatan sepertiga dari hukuman. Karena tersangka merupakan pendidik dan pengasuh di lembaga pendidikan yang seharusnya melindungi dan mengayomi bukan sebaliknya.(gw)

https://fin.co.id/2021/09/30/super-b...omi-26-santri/
mahfudz1530
phyu.03
SoupAyam
SoupAyam dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
biawak.pinkAvatar border
biawak.pink
#3
ngeprospek dan perekrutan downline penyodom baru..
emoticon-Najis



ane pernah kerja tim di Tanjung Priok 40 cowo, 2 cewe. ane mobile pulang pergi.. yang stay setelah seminggu, selera dan standardnya bergeser. itu cewe yang benernya biasa aja jadi kek primadona di suit2 dan cie2 terus saban hari.. tapi kalo pada dikasih libur balik ke kehidupan normal, ya biasa lagi sampai seminggu setelah masuk kerja lagi.. lewat dari itu ya geser lagi..

nah sama juga, cowo yang normal kalo dikumpulin kelamaan cuma liat cowo itu2 aja, standardnya bisa geser selera dan kelakuan.. awalnya grepe2 becandaan, tinggal ketemu momen "nyetrum" ya ternoda lah itu.. ketagihan dah..

mangkanya di lingkungan eksklusif terkurung lama cuma ketemu sejenis aja gak jauh2 dari kelakuan menyimpang.. karna menyalahi kodrat.. normalnya kita ini hidup dalam keberagaman dan dinamika..
agih.
mahfudz1530
SoupAyam
SoupAyam dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup