Indonesia adalah salah satu negara terbesar di Asean, namun lucunya kenapa bisa kalah pamor dengan negara tetangga? Bahkan dengan negara-negara eropa timur pecahan dari Rusia?

Kalau dipikir secara logika, alam yang disajikan oleh negara ini menunjang untuk menjadikan negara ini maju, bahkan kalau pintar mengelolanya minimal bisa setara Korea.



Coba lihat mantan dari Indonesia yang negaranya kini masuk jajaran termiskin bisa dibilang ini bukti mengelola negara memang tidak mudah, tapi negara yang awalnya miskin asal dikelola dengan benar bisa diakui dunia ini dibuktikan oleh Singapura yang dikeluarkan Federasi Malaysia karena miskin mereka sekarang bisa maju dan berjaya.

Apa kuncinya?



Memberikan apresiasi yang lebih bagi masyarakatnya yang bertalenta dan berbakat, mereka tidak mudah dibodohi oleh hal receh seperti hal-hal berbau viral yang lebih dikasih panggung bila di Indonesia.

Bahkan ormas-ormas pemecah belah bangsa lebih dipuja-puji kalau disini sedangkan di negara maju walau mereka mengusung kebebasan tapi kalau sudah mengarah ke hal politik pecah belah akan masuk lebih cepat ke peti mati.



Banyaknya bakat-bakat muda yang ada, tetapi pemerintah tutup mata. Riset dan teknologi dilakukan negara bukan hanya untuk koleksi perpustakaan tetapi benar-benar dimanfaatkan untuk industri masa depan.

Contoh simple mobil listrik Indonesia seakan susah sekali bersaing dengan produk asing kenapa? Banyak politik bermain disini, seperti mobil listrik Ahmadi, mobil listrik Tucuxi buatan Danet Suryatama, mobil listrik Selo buatan Ricky Elson tak ada peran pemerintah yang mendukung mereka.



Bahkan Muhammad Muslim bin Amri alias Kusrin pembuat televisi murah produksi rumahan malah ditangkap Polisi, tapi setelah barbuk dibakar malah keluar izin SNI untuk Usaha Dagang (UD) Haris Elektronika lucu kan.

Kita kembali ke sektor seni, terutama seni musik terlihat sekali banyak talenta Indonesia di elu-elukan oleh masyarakat luar negeri. Sedangkan di dalam negeri sendiri mereka tidak mendapatkan panggung.



Kalau terus-terusan seperti ini bukan tak mungkin nantinya orang berbakat akan menjadi WNA karena lebih nyaman berada disana dan talentanya diapresiasi oleh mereka.

Sedangkan Indonesia jalan di tempat, hanya bisa berseteru ketika pemilu tiba. Tanpa ada jasa untuk memajukan bangsa, mereka-mereka itu virus yang lebih berbahaya dari covid 19. Tapi kok ya masyarakat tidak membuat vaksin untuk virus tersebut, tapi malah ikut senang dengan keadaan saat ini? Ternyata apapun pengaruh yang ada di puncak pimpinan itu tergantung dari masyarakatnya.



Kalau masyarakatnya berpikiran maju maka pimpinan akan berfikiran maju, begitu juga sebaliknya...terlihat yang diapresiasi oleh masyarakat yang aneh-aneh, goyang ngebor tenar, makan micin viral, goyang tik tok dapat panggung.

Betul apa betul?

Kalau masyarakatnya saja begitu maka pemimpinnya? "Loh kok tanya TS mana saya tahu"


Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google