Dan kali ini sesuai dengan janji kemarin, ane akan bahas lebih detail seputar data pribadi. Pembahasan ini berangkat dari keresahan yang ane rasain karena sampai saat ini masih banyak dari kita yang cenderung apatis sedangkan korban terus berjatuhan. Proteksi dari peraturan perundang-undanganpun ane rasa masih minim. Tanpa ada maksud untuk menyebar keresahan ane berharap ini bisa jadi informasi yang berguna untuk kita semua. 

Kita mulai dengan pertanyaan apa itu data pribadi??

Sederhananya data pribadi adalah kumpulan informasi yang berisi tentang identitas. Sayangnya informasi ini sangat rentan untuk dicuri dan disalahgunakan terutama sebagai modus kejahatan. Disamping itu, penyalahgunaan data pribadi juga bisa menjadi bumerang kepada si pemilik identitas itu sendiri. Pada akhirnya kemanan baik di dunia maya ataupun dunia nyata akan terancam.

Ketika data pribadi kita telah jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab. Maka jangan heran beberapa hal berikut ini siap mengintai ketenangan hidup si pemilik data. 

1. Pemalsuan Identitas

Biasanya pemalsuan ini ditujukan untuk mendapatkan kenikmatan finansial dengan memanfaatkan identitas korban. Dengan memanfaatkan pesatnya perkembangan pinjaman online, celah ini digunakan oleh pelaku kejahatan untuk mendapatkan dana segar. Ketika tiba masa jatuh tempo dan pinjaman tersebut tidak dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Bukan tidak mungkin yang kemudian diteror adalah pemilik identitas yang asli.

2. Alat Untuk Mengancam

Pelaku kejahatan bisa saja meminta tebusan yang tidak masuk akal dengan mengancam si pemilik data. Dengan dibekali alamat tentu ancaman tersebut terdengar lebih menakutkan. Karena sewaktu-waktu bisa saja pelaku mengganggu ketenangan pemilik data jika ia tidak mengindahkan apa yang dikehendakinya. Perlu diketahui juga dari informasi dalam data pribadi pelaku bisa melakukan tracking ke media sosial yang kita gunakan. Ini semakin mempermudah pelaku untuk mempelajari calon korbannya.

3. Pembobolan Data Finansial

Dengan diperolehnya data pribadi korban pelaku kejahatan juga berpotensi untuk melakukan pembobolan data finansial. Ada kecenderungan untuk memeriksa jumlah saldo di rekening korban yang kemudian ditarik atau ditransfer pelaku ke pihak lainnya. Ketika hal ini terjadi tentu kerugian yang kita alami bertambah selain immateril juga ada kerugian materil.



dan potensi terakhir dari penyalahgunaan data pribadi adalah 

4. Pembungkaman

Setiap orang memiliki kolega dan musuhnya masing-masing. Jika korban termasuk orang yang berpengaruh dilingkungannya ancaman ini bisa saja datang. Harus kita pahami bahwa pelaku bekerja dengan motif materil. Sehingga siapa saja dapat mempekerjakan mereka. Hal ini dapat menyebabkan kebebasan berkespresi korban menjadi tertahan paksa. Korban akan diperdaya sehingga tidak ada pilihan selain menuruti keinginan pelaku.



Memang sejatinya perlindungan data pribadi sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan akan tetapi pengaturannya masih terpisah antara satu dengan yang lain. Mengingat urgensinya adalah kepatutan bagi pemerintah untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi. Sebagai informasi tambahan, rancangan undang undang ini sudah dibahas sejak tahun 2012. Akan tetapi sampai saat ini masih belum disahkan sebagai undang-undang.

Disahkannya RUU ini juga merupakan amanat dari Pasal 28 huruf G ayat 1 UUD 1945


Sebelum terlalu jauh potensi kerugian yang kita terima dan sembari melihat sejauh mana keberpihakan pemerintah terhadap perlindungan data pribadi rakyatnya. Tidak ada salahnya jika kita lebih dulu melek akan privasi yang kita miliki.