Bagaimana kabar hari ini rebahaners dimanapun kalian berada? Semoga tetap sehat dan selalu tersenyum walau kantong bokek yang penting bahagia, okelah kalau begitu berhubung gw suka sama si Jon langsung saja pembahasannya tanpa banyak cing cong, tanpa harus misuh-misuh, tanpa harus banyak sandiwara langsung rebahan di dada pacar, tarik selimut biar anget, kencangkan ikat pinggang dan...apa paswordnya.

"Cekicrot"

Oke kali ini pembahasannya cukup sederhana yaitu tentang mereka yang minum-minuman beralkohol sampai mabuk, bahasa prokemnya nokib sampai kobam. Padahal di daerah tropis, hawanya pun cukup panas bahkan tak segan bertelanjang dada, padahal jelas alkohol itu membuat tubuh terasa panas.



Logikanya suhu panas ketemu minuman yang panas akan semakin cepat emosi, ujungnya buat keributan, membuat onar bahkan jalan saja sudah sempoyongan.

Tapi tak mungkin kalau alkohol sudah baru-baru ada sekarang saja kan? Karena kalau kita tarik garis masa lalu tentang alkohol ini sudah ada sejak tahun 6000 SM di laut kaspia, hingga puncaknya di Mesir 3000 SM, padahal kita tahu daerah ini gurun namun minuman berfermentasi ini sudah dikonsumsi bangsa-bangsa peradaban besar dimasa itu.



Pada dasarnya minuman beralkohol itu dikonsumsi karena memiliki rasa yang keras dan juga membuat peminumnya menjadi rileks karena ada dopamin di dalam tubuh yang membuat tenang. Namun kadar alkohol yang dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, untuk mereka yang berada di udara dingin Alkohol juga menjadi teman baik untuk menghangatkan badan.

Maka tak jarang di Indonesia sendiri Alkohol dicatat dalam beberapa prasasti, karena merupakan minuman kegemaran para raja. Hal itu disebabkan udara dingin di daerah pegunungan tempat kerajaan-kerajaan masa lalu membuat tubuh lebih hangat. Kita lihat peninggalan raja-raja banyak di daerah pegunungan yang udaranya cukup dingin.



Di zaman modern alkohol lebih sebagai pelengkap dalam suasana hiburan malam, cafe, diskotik dan tempat kong kow anak muda tak lepas dari minuman beralkohol.

Tapi kenapa kok ada yang minum sampai mabok, apa alasannya?

Karena alkohol bisa sebagai relaksasi maka manusia yang hidupnya penuh dengan masalah mencoba keluar dengan cara seperti ini. Terkadang bagi yang penakut akan timbul keberanian bila sudah meminum alkohol, percaya diri seakan meningkat.



Tapi karena sudah jadi candu akhirnya mereka memgkonsumsi terlalu berlebihan ujungnya bukannya percaya diri malah memalukan diri sendiri, ngejoprak jatuh masuk ke parit, ketawa cengegesan mirip wong edan.

Sebenarnya kalau tak berlebihan ya ndak apa-apa, kalau yang mati karena alkohol itu suka yang oplosan alkohol buat bahan bakar, luka kok diminum njeneungan iki pinter opo ora cak?



Minum air putih satu galon juga bikin lo keracunan kok, apalagi alkohol ya modyar..

Maka namanya juga minuman yang diharamkan oleh sebagian agama, lebih baik dihindarkan. Entahlah kalau lo tanya, kok yang enak-enak selalu diharamkan? Gw juga ga tahu, mungkin yang lain bisa bantu jawab.

Sekian pembahasan kali ini sungguh ending yang sangat "memabokkan"

Semoga bermanfaat ciaoo...

Sumber klik, klik
Pic pakde google