Tak bisa dielakkan lagi bahwa angkutan umum pun sangat penting untuk mendukung aktivitas manusia. Maka, dari itulah keberadaanya sungguh diharapkan oleh pekerja, pelajar, dan masyarakat biasa yang sering membutuhkannya. Dalam hal ini bahwa letak kepentinganya masih tinggi. Memang, zaman sekarang, sudah banyak kendaraan-kendaraan pribadi. Akan tetapi, angkutan umum pun masih bisa diandalkan dalam bepergian yang jauh.

Ada benarnya kata orang-orang, bepergian yang jauh itu lebih baik naik angkutan umum daripada kendaraan roda dua. Sebab, akan merasa lebih aman kalau naik angkutan umum itu. Sangat berbeda atau berbanding terbalik dengan memakai motor sendiri yang harus bergelut dengan panasnya perjalanan. Nah, dari situ pun lagi dan lagi angkutan umum ini bisa dibilang masih menjadi pilihan untuk bepergian jauh.

Namun, dalam hal itu pun tentu ada yang unik dan mungkin saja sudah terbiasa. Hal unik seperti apa? Hal unik yang sering dilakukan oleh para penumpang kalau mau turun dari angkutan umum itu (sebagai tanda untuk sopir agar berhenti). Kemudian, apa, sih? Ya, pernahkah mengetahui atau mendengar kata 'kiri'. Mungkin, sebagian orang pernah mendengar kata semacam itu. Namun, harus diingat kata itu pun bisa menjadi kode untuk sopir agar mobilnya berhenti di kiri jalan. Kemudian, penumpang pun turun. Nah, biasanya seperti itu. Akan tetapi, kalau dimaknai lebih jauh bisa seperti ini:



Baca Juga:Perkembangan Televisi dari Hitam Putih Sampai Menjadi Smart TV

Harus diakui bahwa lajur kendaraan di Indonesia itu di sebelah kiri. Mungkin, karena itulah orang-orang menyebut kata 'kiri' itu untuk menyuruh sopir agar berhenti. Namun, hal semacam itu pun menjadi acuan bagi orang kalau mau berhenti bisa juga menggunakan kata itu.

Pernahkah Anda, berkata seperti ini?

"Pir, kiri!" (Dalam artian Anda mau turun dari angkutan umum)

"Pir, di depan warung itu! Kiri, ya!" (Dalam artian Anda mau turun dari angkutan umum)



Baca Juga:Terasering Panyaweuyan Majalengka, Tempat yang Cocok untuk Me-Refresh Otak

Mungkin, banyak orang yang pernah mengalami hal semacam itu. Jadi, hal semacam itu pun tak bisa dibendung lagi kepopulerannya. Bukan hanya itu saja, mungkin saja kata 'kiri' pun menandakan bahwa mobil harus ke kiri dan bisa berhenti.

Memang, kata 'kiri' ini bisa sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia atau lebih tepatnya Jawa Barat. Bukan hanya sekadar kata saja. Akan tetapi, di balik semua itu ada makna yang terpendam yang bisa dimengerti oleh kondektur ataupun sopirnya sendiri.

Hal semacam ini pun bisa berawal dari kebiasaan orang zaman dulu sehingga menjadi turun temurun. Namun, kata 'kiri' yang dikatakan penumpang pun sangat efektif dan sudah dimengerti oleh para sopir bahwa harus berhenti. Akan tetapi, kalau bukan penumpang yang berkata 'kiri', sang sopir pun biasanya cuek dan melanjutkan perjalanannya.[]

Cangkir Kopi