- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 12:54
arieaduh dan 197 lainnya memberi reputasi
188
387K
12.1K
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
beqichot
#903
Bros
"Mau kabur kemana Mas?"
Lah...malah disangka mau kabur...
"Mau ke tempat temannya Desi. Katanya sering diganggu makhluk halus ..!" sahutku.
"Bukannya mau kabur? Atau mau nemuin nyi rambat?" tanya Zulaikha ketus
"Hadeehh...siapa juga yang mau sama nenek2 kayak nyi Rambat...?" sahutku.
"Wajah boleh jelek, tapi bodinya aduhai. Aku aja ngaku kalah body sama dia...!" katanya.
"Iya, bodinya bohai, seksi, tapi mukanya itu lho. Coba cantik molek kayak kamu, udah aku tubruk dari kemarin-kemarin...!" kataku.
"Eh...emang aku cantik mas?" tanyanya. Nada suaranya melunak.
"Banget... Cantik dan seksi juga... Walaupun ga seseksi nyi Rambat, tapi tetep aja seksi!" kataku merayunya.
Semoga dia termakan rayuanku dan ga marah lagi.
"Tapi kata Kunyil, mas suka begituab sama Nyi Rambat...!"
"Sumpah deh... Ga pernah. Bisa-bisanya Kunyil aja itu. Nyi Rambat emang ngebet sama aku, tapi akunya ga mau!" sahutku.
"Oh ..gitu ya? Aku pikir mas suka sama Nyi Rambat...!" katanya. Swnyumnya mulai nampak.
"Enggak lah... Kayak ga ada yang lain aja!" kataku.
"Hmm...dasar kunyil, suka ngadu yang enggak-enggak. Awas aja nanti...!" dengusnya.
"Udahlah... Aku mau pergi dulu. Mau ikut apa enggak?" tanyaku
"Enggak lah mas. Mau istirahat dulu. Kalau mas butuh bantuanku nanti, panggil aja!" katanya.
"Oh...oke deh. Aku berangkat dulu ya?"pamitku
Aku beranjak menuju pintu kamar. Saat kupegang handle pintu...
"Mas....!" panggil Zulaikha.
"Apa...?" tanyaku sambil menoleh padanya
Tanpa menjawab, Zulaikha menghambur ke dalam pelukanku dan menciumi bibirku.
Yah, dengan amat sangat terpaksa, aku balas saja...lha wong enak....
Setelah puas melepas rindunya, baru aku dilepasnya.
Aku segera berangkat ke rumah temannya Desi, sesuai lokasi yang dishare oleh Desi.
Ternyata lokasinya lumayan jauh juga dari kostku. 20 menit perjalanan, baru aku sampai di tempat kost itu.
Tempat kost yang asri, dengan halaman yang luas dan pohon mangga serta rambutan di tengah halaman. Mengitari halaman itu, adalah kamar-kamar kost yang mungkin berjumlah 20 kamar.
Bangunan kamar-kamar itu membentuk letter "U", dengan sebuah rumah berlantai 2 di tengah huruf U itu.
Mungkin itu rumah yang ditempati pemilik kostnya. Mungkin.....
Aku menelpon Desi, untuk mengatakan bahwa aku sudah sampai si tempat.
Aku memusatkan pandangan dan melihat sekeliling
Ada beberapa aura ghaib yang kurasakan, tapi sepertinya mereka ga pernah mengganggu manusia.
Mereka tinggal di pohon mangga dan rambutan, serta di sekeliling tenpat kost itu. Tapi auranya tenang, dan tidak mengintimidasi.
" Mas...!" suara Desi mengagetkanku.
"Eh .kaget aku...!"
"Mas lagi ngapain? Kok bengong gitu?" tanyanya.
"Aku lagi merasakan aura ghaib di tempat ini. Memang ada beberapa, tapi ga pernah mengganggu kok!" kataku.
"Tapi kata temenku, dia sering diganggu lho...!" sahut Desi.
"Ya...coba nanti aku lihat, makhluk apa yang sering mengganggunya...!"
"Ya udah .. Ayo mas, masuk dulu... Biar aku kenalin sama temenku. Tapi dengan satu syarat...!" katanya.
"Lah ..kok ada syaratnya sih? Kan cuma kenalan...?"
"Harus lah .. Syaratnya, mas ga boleh naksir sama dia...!"katanya sambil melotot padaku.
" iya..iya...!" sahutku sambil memencet hidungnya.
Desi mengajakku ke rumah berlantai dua yang kusangka adalah rumah pemilik kost.
Saat masuk ke dalam, kukihat sepasang manusia setengah baya.
Desi memperkenalkan aku pada mereka. Rupanya merekalah pemilik kostan ini.
Ternyata benar, rumah ini adalah rumah pemilik kostan temennya Desi.
Setelah mendapatkan ijin dari sepasang suami istri itu, Desi mengajakku ke lantai dua, dan menuju ke sebuah kamar bertuliskan Dahlia.
Aku sempat tersenyum membaca nama itu... Pikiranku melayang ke nama bangsal rumah sakit. Bangsal Dahlia, bangsal anggrek dsb...
Desi mengetuk pintu kamar itu...
"Masuk...!" terdengar sebuah suara merdu dari dalam kamar.
Desi membuka pintu kamar dan mengajakku masuk.
Tampak seorang gadis sedang asik memandang layar laptop membelakangi kami.
"Lia...ini cowoku dah datang...!" kata Desi.
Gadis itu membalikkan tubuhnya dan memandang ke arahku...
DEGH....Subhanallah...cantik sekali.gadis itu.
"Mas, kenalin...ini Dahlia temenku!" kata Desi sambil menyenggolku yang bengong menatap gadis itu
"Eh...iya. Kenalin, aku Aji... Cowonya Desi!" kataku agak gugup.
"Oh...ini toh Des, cowo yang sering kamu ceritain ke aku? Aku temennya Desi, satu angkatan dan satu jurusan sama dia...!" katanya mengulurkan tangannya mengajak salaman.
Kusambut uluran tangannya....
Alamaakkkk....halus kali.kulit gadis ini....
Aku sedikit mengatur nafas... Menenangkan deburan jantungku yang bertalu-talu. Benar-benar cewe yang sangat memikat...
"Jadi, ada masalah apa mbak?" tanyaku.
"Ah...jangan panggil mbak. Panggil aja Lia...! Jadi gini mas...!"
"Jangan panggil.mas ah... Panggil Aji aja... Ntar yang disebelahku cemburu!" kataku.
Dahlia tertawa berderai, sementara Desi mencubit pinggangku.
Aku meringis memahan sakit cubitan Desi...
"Oke Ji... Begini ceritanya.... Udah seminggu ini, setiap malam aku selalu didatangi oleh sesosok makhluk yang bentuknya aneh. Dia bilang kalau dia pengin ikut aku. Nah, aku jelas ga mau lah, orang bentuknya aneh dan agak serem.gitu. Tapi makhluk itu ngeyel aja...tiap malem selalu datang dalam mimpiku dan mengatakan hal yang sama. Terus terang aku terganggu dengan kedatangannya, walaupun itu hanya dalam mimpi. Hal itu yang sering membuatku tak dapat tidur, takut untuk tidur, karena pasti dia akan datang lagi....! Begitu ceritanya Ji.. Gimana pendapatmu?" tutur Dahlia.
Asem...kok aku malah ga konsen dengerin ceritanya ya? Suaranya itu lho...lembut....mendayu...dan begitu indah di telingaku.
"Emmm...kenapa ga diturutin aja sih kemauan makhluk itu? Khan jadi ga ganggu lagi?" jawabku ngaco.
"Aku ga mau diikutin sama makhluk kayak gitu Ji... Serem...!" katanya.
"Emm....!" Duh, lihat wajahnya malah makin ga konsen aja deh. Kok ya ada cewe secantik itu sih...
Lah. .ini pikiran kok malah ngelantir ..
"Kamu pernah menemukan suatu benda ga sebelum kejadian itu?" tanyaku.
Yeah, dengan susah payah aku harus mengumpulkan konsentrasiku agar bisa bersikap.profesional.
"Ah..iya.. Sekitar 10 hari yang lalu, aku menemukan sebuah bros dengan hiasan batu yang unik di bawah pohon mangga. Aku pikir milik salah satu penghuni kost ini. Tapi setelah kutanyakan pada semua penghuni kost, ga ada yang mengakui bros itu sebagai miliknya...! Jadi aku simpan aja bros itu..!" katanya.
"Boleh aku melihatnya?" tanyaku.
"Sebentar, aku ambilin dulu...!" katanya sambil beranjak menuju almari yang terletak di sudut kamar.
Aku mengikuti pergerakannya dengan mataku. Dan sekilas nampak sebuah bayangan berkelebat lalu menghilang. Entah apa itu...
Dahlia membuka almari itu, lalu berjongkok dan mengambil sesuatu di laci bawah almari.
Setelah menutup almari itu, dia kembali ke tempat duduknya.
Baru sekarang aku bisa melihat jelas keseluruhan bentuk tubuh Dahlia yang langsing dibalut dengan celana jeans selutut, dan kaos ketat yang menonjolkan kesintalan tubuhnya...ahaha.
Dasar mata buaya...begitu lihat yang bagus-bagus, langsung melotot...
"Ini.Ji barangnya...!" katanya sambil memyerahkan sebuah bros berbentuk mawar dengan hiasan batu indah di tengahnya. Entah batu jenis apa aku ga tahu. Batu itu berwarna ungu, namun di dalamnya terbersit warna pelangi.
Saat aku menerima bros itu, aku merasakaan tanganku seperti terkena bara api.
Kusalurkan emergiku untuk menetralisir rasa panas yang menyengat telapak tanganku.
Kupandangi bros itu...dan...tampaklah sesosok makhluk yang berdiam di dalam batu yang terletak di tengah bros itu.
Sosok makhluk itu keluar dari dalam batu itu dan melepaskan sebuah serangan padaku. Mungkin dia merasa tak nyaman dan terancam dengan kehadiranku
Lah...malah disangka mau kabur...
"Mau ke tempat temannya Desi. Katanya sering diganggu makhluk halus ..!" sahutku.
"Bukannya mau kabur? Atau mau nemuin nyi rambat?" tanya Zulaikha ketus
"Hadeehh...siapa juga yang mau sama nenek2 kayak nyi Rambat...?" sahutku.
"Wajah boleh jelek, tapi bodinya aduhai. Aku aja ngaku kalah body sama dia...!" katanya.
"Iya, bodinya bohai, seksi, tapi mukanya itu lho. Coba cantik molek kayak kamu, udah aku tubruk dari kemarin-kemarin...!" kataku.
"Eh...emang aku cantik mas?" tanyanya. Nada suaranya melunak.
"Banget... Cantik dan seksi juga... Walaupun ga seseksi nyi Rambat, tapi tetep aja seksi!" kataku merayunya.
Semoga dia termakan rayuanku dan ga marah lagi.
"Tapi kata Kunyil, mas suka begituab sama Nyi Rambat...!"
"Sumpah deh... Ga pernah. Bisa-bisanya Kunyil aja itu. Nyi Rambat emang ngebet sama aku, tapi akunya ga mau!" sahutku.
"Oh ..gitu ya? Aku pikir mas suka sama Nyi Rambat...!" katanya. Swnyumnya mulai nampak.
"Enggak lah... Kayak ga ada yang lain aja!" kataku.
"Hmm...dasar kunyil, suka ngadu yang enggak-enggak. Awas aja nanti...!" dengusnya.
"Udahlah... Aku mau pergi dulu. Mau ikut apa enggak?" tanyaku
"Enggak lah mas. Mau istirahat dulu. Kalau mas butuh bantuanku nanti, panggil aja!" katanya.
"Oh...oke deh. Aku berangkat dulu ya?"pamitku
Aku beranjak menuju pintu kamar. Saat kupegang handle pintu...
"Mas....!" panggil Zulaikha.
"Apa...?" tanyaku sambil menoleh padanya
Tanpa menjawab, Zulaikha menghambur ke dalam pelukanku dan menciumi bibirku.
Yah, dengan amat sangat terpaksa, aku balas saja...lha wong enak....
Setelah puas melepas rindunya, baru aku dilepasnya.
Aku segera berangkat ke rumah temannya Desi, sesuai lokasi yang dishare oleh Desi.
Ternyata lokasinya lumayan jauh juga dari kostku. 20 menit perjalanan, baru aku sampai di tempat kost itu.
Tempat kost yang asri, dengan halaman yang luas dan pohon mangga serta rambutan di tengah halaman. Mengitari halaman itu, adalah kamar-kamar kost yang mungkin berjumlah 20 kamar.
Bangunan kamar-kamar itu membentuk letter "U", dengan sebuah rumah berlantai 2 di tengah huruf U itu.
Mungkin itu rumah yang ditempati pemilik kostnya. Mungkin.....
Aku menelpon Desi, untuk mengatakan bahwa aku sudah sampai si tempat.
Aku memusatkan pandangan dan melihat sekeliling
Ada beberapa aura ghaib yang kurasakan, tapi sepertinya mereka ga pernah mengganggu manusia.
Mereka tinggal di pohon mangga dan rambutan, serta di sekeliling tenpat kost itu. Tapi auranya tenang, dan tidak mengintimidasi.
" Mas...!" suara Desi mengagetkanku.
"Eh .kaget aku...!"
"Mas lagi ngapain? Kok bengong gitu?" tanyanya.
"Aku lagi merasakan aura ghaib di tempat ini. Memang ada beberapa, tapi ga pernah mengganggu kok!" kataku.
"Tapi kata temenku, dia sering diganggu lho...!" sahut Desi.
"Ya...coba nanti aku lihat, makhluk apa yang sering mengganggunya...!"
"Ya udah .. Ayo mas, masuk dulu... Biar aku kenalin sama temenku. Tapi dengan satu syarat...!" katanya.
"Lah ..kok ada syaratnya sih? Kan cuma kenalan...?"
"Harus lah .. Syaratnya, mas ga boleh naksir sama dia...!"katanya sambil melotot padaku.
" iya..iya...!" sahutku sambil memencet hidungnya.
Desi mengajakku ke rumah berlantai dua yang kusangka adalah rumah pemilik kost.
Saat masuk ke dalam, kukihat sepasang manusia setengah baya.
Desi memperkenalkan aku pada mereka. Rupanya merekalah pemilik kostan ini.
Ternyata benar, rumah ini adalah rumah pemilik kostan temennya Desi.
Setelah mendapatkan ijin dari sepasang suami istri itu, Desi mengajakku ke lantai dua, dan menuju ke sebuah kamar bertuliskan Dahlia.
Aku sempat tersenyum membaca nama itu... Pikiranku melayang ke nama bangsal rumah sakit. Bangsal Dahlia, bangsal anggrek dsb...
Desi mengetuk pintu kamar itu...
"Masuk...!" terdengar sebuah suara merdu dari dalam kamar.
Desi membuka pintu kamar dan mengajakku masuk.
Tampak seorang gadis sedang asik memandang layar laptop membelakangi kami.
"Lia...ini cowoku dah datang...!" kata Desi.
Gadis itu membalikkan tubuhnya dan memandang ke arahku...
DEGH....Subhanallah...cantik sekali.gadis itu.
"Mas, kenalin...ini Dahlia temenku!" kata Desi sambil menyenggolku yang bengong menatap gadis itu
"Eh...iya. Kenalin, aku Aji... Cowonya Desi!" kataku agak gugup.
"Oh...ini toh Des, cowo yang sering kamu ceritain ke aku? Aku temennya Desi, satu angkatan dan satu jurusan sama dia...!" katanya mengulurkan tangannya mengajak salaman.
Kusambut uluran tangannya....
Alamaakkkk....halus kali.kulit gadis ini....
Aku sedikit mengatur nafas... Menenangkan deburan jantungku yang bertalu-talu. Benar-benar cewe yang sangat memikat...
"Jadi, ada masalah apa mbak?" tanyaku.
"Ah...jangan panggil mbak. Panggil aja Lia...! Jadi gini mas...!"
"Jangan panggil.mas ah... Panggil Aji aja... Ntar yang disebelahku cemburu!" kataku.
Dahlia tertawa berderai, sementara Desi mencubit pinggangku.
Aku meringis memahan sakit cubitan Desi...
"Oke Ji... Begini ceritanya.... Udah seminggu ini, setiap malam aku selalu didatangi oleh sesosok makhluk yang bentuknya aneh. Dia bilang kalau dia pengin ikut aku. Nah, aku jelas ga mau lah, orang bentuknya aneh dan agak serem.gitu. Tapi makhluk itu ngeyel aja...tiap malem selalu datang dalam mimpiku dan mengatakan hal yang sama. Terus terang aku terganggu dengan kedatangannya, walaupun itu hanya dalam mimpi. Hal itu yang sering membuatku tak dapat tidur, takut untuk tidur, karena pasti dia akan datang lagi....! Begitu ceritanya Ji.. Gimana pendapatmu?" tutur Dahlia.
Asem...kok aku malah ga konsen dengerin ceritanya ya? Suaranya itu lho...lembut....mendayu...dan begitu indah di telingaku.
"Emmm...kenapa ga diturutin aja sih kemauan makhluk itu? Khan jadi ga ganggu lagi?" jawabku ngaco.
"Aku ga mau diikutin sama makhluk kayak gitu Ji... Serem...!" katanya.
"Emm....!" Duh, lihat wajahnya malah makin ga konsen aja deh. Kok ya ada cewe secantik itu sih...
Lah. .ini pikiran kok malah ngelantir ..
"Kamu pernah menemukan suatu benda ga sebelum kejadian itu?" tanyaku.
Yeah, dengan susah payah aku harus mengumpulkan konsentrasiku agar bisa bersikap.profesional.
"Ah..iya.. Sekitar 10 hari yang lalu, aku menemukan sebuah bros dengan hiasan batu yang unik di bawah pohon mangga. Aku pikir milik salah satu penghuni kost ini. Tapi setelah kutanyakan pada semua penghuni kost, ga ada yang mengakui bros itu sebagai miliknya...! Jadi aku simpan aja bros itu..!" katanya.
"Boleh aku melihatnya?" tanyaku.
"Sebentar, aku ambilin dulu...!" katanya sambil beranjak menuju almari yang terletak di sudut kamar.
Aku mengikuti pergerakannya dengan mataku. Dan sekilas nampak sebuah bayangan berkelebat lalu menghilang. Entah apa itu...
Dahlia membuka almari itu, lalu berjongkok dan mengambil sesuatu di laci bawah almari.
Setelah menutup almari itu, dia kembali ke tempat duduknya.
Baru sekarang aku bisa melihat jelas keseluruhan bentuk tubuh Dahlia yang langsing dibalut dengan celana jeans selutut, dan kaos ketat yang menonjolkan kesintalan tubuhnya...ahaha.
Dasar mata buaya...begitu lihat yang bagus-bagus, langsung melotot...
"Ini.Ji barangnya...!" katanya sambil memyerahkan sebuah bros berbentuk mawar dengan hiasan batu indah di tengahnya. Entah batu jenis apa aku ga tahu. Batu itu berwarna ungu, namun di dalamnya terbersit warna pelangi.
Saat aku menerima bros itu, aku merasakaan tanganku seperti terkena bara api.
Kusalurkan emergiku untuk menetralisir rasa panas yang menyengat telapak tanganku.
Kupandangi bros itu...dan...tampaklah sesosok makhluk yang berdiam di dalam batu yang terletak di tengah bros itu.
Sosok makhluk itu keluar dari dalam batu itu dan melepaskan sebuah serangan padaku. Mungkin dia merasa tak nyaman dan terancam dengan kehadiranku
arinu dan 80 lainnya memberi reputasi
81
Tutup