Selamat siang Agan Aganwati. Sehat dan bahagia selalu. 

Sumber kanan& kiri

Penampakan wahah Neptunus, dewa air bagi bangsa Romawi kuno ini nampak saat terjadi badai di Pantai Timur Sussex. Wajah dewa air ini nampak dalam ombak yang tertangkap kamera oleh fotografer BBC, Jeff Overs, pada hari selasa, 7 Juli 2021 kemarin. Penampakannya terlihat begitu nyata, pada wajahnya juga terlihat bentuk hidung, mulut, dan matanya. Ombak tersebut membuat tipuan ilusi optik pada mata kita dengan baik, sehingga otak kita mampu menerjemahkan bentuk dari ombak tersebut sebagai wajah dari dewa air, Neptunus.



Itu hanya ombak bukan ? Benar, itu hanya ombak dan ombak itu otak kita menerjemahkan sebagai penampakan wajah dari seseorang yang berambut panjang terurai ke belakang. Kenapa bisa otak kita sepakat untuk menerjemahkan ombak tersebut sebagai bentuk wajah seseorang ? Hanya karena laut identik dengan Neptunus atau Poseidon, maka mayoritas yang melihatnya akan menganggapnya sebagai penampakan wajah dari dewa laut tersebut.
Fenomena tersebut disebut dengan Pareidolia. Pareidolia  adalah fenomena psikologis yang dialami oleh beberapa orang yang bisa melihat bentuk wajah atau pola tetentu pada benda mati yang ada di sekitar dia. Sering terjadi pada awan, sesekali kita melihat awan berbentuk hati, kelinci, atau bentuk lain yang unik.


Kemudian, apakah fenomena yang kita alami ini adalah sesuatu yang tidak normal ? Tidak, pareidolia  adalah fenomena yang banyak orang alami. Namun, jika sering sekali mengalami hal ini, itu menjadi bukan sesuatu kewajaran. Apalagi jika sampai mengejutkan diri sendiri saat melihat sesuatu dan itu dianggap benda hidup. 
Dilansir dari hallosehat.com, ada beberapa penyakit yang mungkin ada hubungannya dengan pareidolia yang terlalu sering. Penyakit tersebut adalah lewy body dementia (penyakit pikun), dimana pengidap penyakit ini biasanya sering mengalami halusinasi visual sehingga dia sering melihat sosok tertentu yang sebenarnya tidak ada di sekitar dia. Penyakit lainnya adalah penyakit parkinson. Pengidap penyakit ini juga sering mengalami fenomena pareidolia  ini. 
Jadi, begitulah penjelasannya mengapa ada susunan benda mati yang kemudian menjadi pola sesuatu yang hidup dalam penglihatan kita.