Ingin investasi aman? Ingin mendapatkan hasil di atas deposito? Ingin pajak lebih rendah dari deposito? Keinginan itu ada pada satu produk yaitu obligasi ritel.



Obligasi ritel merupakan surat utang negara  yang dijamin pemerintah, berbunga lebih tinggi dari deposito tetapi pajak lebih rendah. Uang dari hasil penerbitan surat utang negara inilah yang menjadi salah satu sumber penerimaan negara untuk pembangunan. Jadi, secara tidak langsung, kita ikut membantu negara dengan "meminjamkan" uang melalui obligasi ritel ini.

Keren kan?



Sekitar 15 tahun lalu, instrumen obligasi hanyalah investasi sultan. Hanya investor institusi dan pemilik uang sangat banyak yang dapat membeli obligasi. Maklumlah, pembelian minimalnya miliaran rupiah. Saat ini obligasi ritel bisa dibeli dengan investasi minimal Rp 1 juta saja.

Ada beberapa jenis obligasi ritel yaitu yang konvensional: obligasi negara ritel RI atau ORI dan savings bond ritel (SBR). Sementara yang syariah ada sukuk ritel atau sukri dan sukuk negara tabungan (ST). Keempat jenis obligasi ritel ini memiliki fitur yang berbeda tipis satu sama lain.

Pemerintah baru menerbitkan obligasi ritel ketiga yaitu Savings Bond Ritel seri SBR010  mulai Senin (21/6/2021) dengan tenor dua tahun. Cek di sini detailnya, gan.. SBR dan ST adalah pengembangan dari ORI dan sukri. Pembeliannya minimal Rp 1 juta maksimal Rp 3 miliar. SBR dan ST memiliki fitur menarik yaitu bunga mengambang dengan batas minimal. SBR dan ST memiliki kupon  mengambang yang berdasarkan suku bunga Bank Indonesia yaitu 7 days reverse repo rate (7DRRR) dengan kupon imbalan minimal atau floating with floor.

Bunganya naik jika Bunga 7DRRR naik. Sebaliknya, jika bunga 7DRRR turun, kupon ikut turun tetapi tidak akan turun di bawah kupon imbal hasil yang dijanjikan ketika terbit. Kupon SBR10 ditentukan 5,10%, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata suku bunga deposito saat ini yang sebesar 3,57% untuk periode 3 bulan pertama. Tingkat kupon akan disesuaikan setiap 3 bulan dengan tingkat kupon sebesar 5,10% sebagai tingkat kupon minimal atau floor-nya. SBR10 tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder tetapi memiliki fasilitas early redemption, atau pencairan sebelum jatuh tempo.

Masa penawaran SBR10 ini berlangsung pada 21 Juni sampai 15 Juli 2021. SBR10 dapat dibeli pada 26 Mitra Distribusi untuk pembelian langsung maupun online.

Pembelian secara online dilakukan dalam empat tahapan. Pertama adalah mendaftar pada salah satu mitra. Setelah akun aktif, para calon investor dapat memesan sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu, pesanan harus segera dibayar sesuai dengan jumlah pesanan. Terakhir, investor tinggal menunggu konfirmasi pembelian atau settlement. Jika berhasil investor akan mendapatkan notifikasi dan bukti pemesanan. Mitra distribusi terdiri atas 16 bank umum, 4 perusahaan efek dan 6 perusahaan fintech.

Yang pengen investasi sekaligus membantu negara yang sedang butuh banyak duit buat nangani pandemi, segera merapat yuk gan...