Agan dan Sista pernah ga sih merasa pusing dengan tumpukan plastik bag bungkus kopi? Itu lho, plastik besar tebel pembungkus kopi sachetan. Ane sering Gans, pernah ane kumpulin terus ane kasihin ke tukang rongsok, ditolak dan malah kena omel. Ga laku dijual katanya. Pernah juga ane kumpulin terus ane kasihin ke tukang sampah, diterima sih, tapi Mamang tukang sampahnya bilang, plastik gini mah susah di daur ulang. Jadi berasa patah hati banget ane.

Kalau bungkus kopi sachetnya sih, sudah ada temen yang menampung buat dibikin tikar. Namun, plastik bag-nya yang susah dihempaskan. Bikin kesal dan sebal. Hingga musim pandemi pun datang menghampiri. Aktivitas berkeliaran berkurang, jadi banyak di rumah, memandangi tumpukan plastik bag bekas kopi yang menumpuk. Sampai akhirnya ide pun muncul.

Plastik bag bekas bungkus kopi ane sulap dijadikan pengganti polibag untuk tanaman. Entahlah bisa disebut kreatif atau kereatif, yang jelas sudah berhasil mengurangi limbah plastik bekas.

Ohya, plastik ini menurut ane lebih tahan lama dibandingkan polibag sih. Selain itu, warnanya juga bervariasi, tergantung merk kopi yang kita konsumsi.

Dalam perawatannya, plastik pengganti polibag ini cukup mengecek posisi agar tetap tegak berdiri dan periksa tanah yang di dalamnya. Pastikan selalu penuh 3/4 dari tinggi keseluruhan plastik polibag. Selain plastik bag bekas bungkus kopi, plastik standing pouch bekas minyak goreng dan plastik beras juga bisa dipakai sebagai pengganti polibag lho.

Sangat mudah dan menyenangkan bukan, ayo kita manfaatkan barang-barang bekas di sekitar kita untuk mengurangi sampah non organik.