Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

matt.gaperAvatar border
TS
matt.gaper
NARASI Eko Kuntadhi Soal Donasi Palestina Diperkarakan Ustaz Adi Hidayat


Mengapa Ustaz Adi Hidayat (UAH) perkarakan Eko Kuntadhi ke ranah hukum soal donasi Palestina yang dia galang.


Simak narasi dari Eko Kuntadhi yang dinilai UAH sebagai fitnah.


Namun sahabat dekat Eko Kuntadhi, Ade Armando yang juga dosen Kampus Universitas Indonesia memberikan pembelaan.


Berawal dari Ustaz Adi Hidayat yang menegaskan pihaknya akan mengambil sikap tegas dengan membuat laporan ke pihak kepolisian terkait narasi-narasi yang mengandung fitnah yang disebarkan sejumlah akun media sosial dan channel YouTube.

Dugaan fitnah itu muncul setelah Ustaz Adi Hidayat mampu menghimpun donasi ke Palestina sebesar Rp 30,88 miliar.


Namun, beberapa cuitan di Twitter hingga postingan di YouTube membuat narasi bahwa tidak semua uang donasi diserahkan ke pihak Palestina.





Di akun YouTube itu, ada foto kolase UAH digabungkan untuk duduk di kursi mobil tahanan dikawal polisi.


Adapun judul dua video itu, yakni "Keterlaluan, dana 30 m digelapkan, polisi amankan Ust Adi Hidayat" dan "Akal-akalan Ust kadrun, Somad seret Adi Hidayat, tipu donasi Palestina akhirnya terungkap".

Namun, kedua konten tersebut sudah dihapus setelah pihak Ustaz Adi Hidayat mengumumkan akan melawan fitnah yang dituduhkan kepadanya.


Kemudian, di Twitter ramai juga bahasan soal uang donasi Ustaz Adi Hidayat.


Salah satunya, warganet menyoroti postingan dari akun milik Eko Kunthadi.


"Alhamdulillah. Terkumpul Rp 60 m, diserahkan Rp 14 m," tulis Eko.


Ia kemudian merevisi bahwa uang yang donasi yang terkumpul 30 miliar.


Cuitan tersebut mendapatkan respon keras dari para pendukung Ustaz Adi Hidayat, termasuk dari UAH sendiri.


Warganet menuding, cuitan yang disampaikan Eko tidaklah utuh sehingga memantik komentar balasan lainnya yang mendiskreditkan UAH.


Adapun dana yang terkumpul dari donasi yang digalang UAH, disebutkan tersalur melalui International Networking for Humanitarian (INH) - Rp 10,2 Miliar, Dubes Palestina Rp 14,3 Miliar - via MUI dan sisanya Rp 5 Miliar lebih untuk ntuk Pendidikan SDM Palestina bekerjasana dengan kampus-kampus di Indonesia


UAH menyebut, pihaknya tidak akan mendiamkan pihak-pihak yang melakukan fitnah keji tersebut.


"Ada sebagian yang kami tempuh langkah hukum. Saya sudah katakan, jangan pernah ganggu singa yang sedang berzikir."


"Karena kalau sudah mengaum itu sulit dihentikan. Jadi ada beberapa bagian yang kami sudah skemakan saya siapkan supaya menjadi pelajaran yang baik," kata UAH.


UAH mengaku sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk melaporkan akun yang membuat konten dan komentar berisi fitnah.


"Tolong jangan siapkan banyak meterai, karena saya punya banyak meterai pada orang-orang yang fitnah.


Saya tempuh langkah hukum dan sudah koordinasi dengan pengacara juga lainnya."


"Kalau pun Anda hapus, saya dapat laporan dihapus, kami ini tim riset jadi tak sembarangan kalau ada coba-coba berbuat sesuatu, sudah kami donwload duluan dan kami screenshot," kata UAH.

Pembelaan Ade Armando


Sementara itu, Dosen Universitas Indonesia yang dikenal sebagai rekan Eko Kunthadi, Ade Armando memberikan pandangan terhadap rencana pelaporan UAH terhadap Eko.


Ade menilai, tulisan yang dibuat Eko di akun Twitternya bukanlah sebuah fitnah.


"Adi Hidayat melaporkan Eko Kuntadhi, ke polisi karena Eko menulis cuitan "Alhamdulillah. Terkumpul Rp 60M. Diserahkan Rp 14 M.". . Lho Fitnah apa? Kalau Eko bilang, yang diserahkan Adi Hidayat HANYA Rp 14 M, baru Eko bisa dibilang fitnah. Penyerahan kan bisa bertahap? Adiiiiiiiii," tulis Ade Armando, Minggu (30/5/2021)


Siapa Eko Kuntadhi?


Sebelum namanya mencuat jelang Pilpres 2019 lalu, Eko Kuntadhi sudah kerap muncul sebagai penulis di blog-blog atau situs citizen media.


Eko Kuntadhi dalam profilnya menyebut bekerja di sebuah perusahaan penerbitan di Jakarta.


Belakangan ia lebih aktif bermain di media sosial utamanya di twitter.

Sikapnya yang terang-terangan membela pemerinta membuat Eko Kuntadhi dicap sebagai buzzer istana.


Selain Eko Kuntadhi, buzzer istana juga disematkan kepada Ade Armando, Denny Siregar dan Abu Janda.

Dalam unggahan Seword.com dituliskan bahwa kelompok mereka bekerja dan berkumpul bersama untuk membuat konten spontan ketika debat presiden berlangsung.

"Lima kali debat capres cawapres, lima kali pula kami berkumpul untuk nonton bersama.

Membuat konten secara spontan untuk merespom setiap pernyataan," tulis seword.com.

Kemudian unggahan tersebut menulis jelas tentang siapa saja yang menjadi anggota tim yang bekerja saat debat tersebut.

Diantaranya ada nama Yusuf Muhammad, Katakita, Abu Janda, Aldi El Kaezzar, Pepih Nugraha, Info Seputar Presiden, Redaksi Indonesia, Eko Kuntadhi, Komik Kita, Komik Pinggiran, Habib Think, Salman Faris, dan Seword.com sendiri.

"Semua datang dari berbagai daerah, memenuhi panggilan Kakak Pembina," lanjutnya.

Yang tak kalah mencengangkan adalah bahwa tim tersebut hanya kakak pembina dan Presiden yang mengetahuinya.

Mereka bahkan menyebut diri mereka seperti Avengers yang setiap orangnya saling menjaga, menahan diri untuk tidak mengambil gambar.

Namun ternyata Seword.com malah mengambil gambar dan mengabadikan momen tersebut dan menulis unggahan itu.

https://newsmaker.tribunnews.com/202...mando?page=all

Narasi demi narasi.. tak pernah henti..

Diubah oleh matt.gaper 30-05-2021 23:12
Cosmoflip
warbound
b.omat
b.omat dan 2 lainnya memberi reputasi
1
3.7K
83
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
dongkrakajaibAvatar border
dongkrakajaib
#22
buzzer dilaporin pulisi, sia-sia tong. kebal hukum, dilindungi penguasa. sudah berkali-kali sejenis buzzerp dipalorkan tapi tidak ada tindak lanjut.
0
Tutup