Hai hai Agan dan Sista, jumpa lagi dengan ane yang kali ini akan membahas tentang kuliner khas Lampung yang hampir punah tergerus zaman

Ceritanya, lebaran kemaren ane nggak bisa mudik ke kampung halaman ane di Lampung, GanSist, jadi ane harus memendam rasa kangen dan rindu terhadap keluarga ane.


Akhirnya Hari Raya ane hanya bisa bersilaturahmi secara virtual kepada kedua orang tua ane tentunya, sanak saudara ane, dan teman masa kecil ane. Untungnya ane pake Smartfren Unlimited MAXI , jaringan internet kuat, lancar, dan nggak pake lemot GanSist. Ada tambahan kuota dan bebas nelpon juga loh, jadi ane nggak perlu sering-sering ngecek kuota data karena takut kehabisan pulsa

Nah, pas acara silaturahmi virtual, saudara ane pamer masakan khas Lampung yang udah jarang banget ane temuin, sayur gabing dan bekasam. Seketika air liur ane menetes membayangkan betapa nikmatnya tuh dua menu bersanding dengan nasi putih hangat.

Dengan kurang ajarnya, saudara ane malah meng-zoompenampakan kuliner khas Lampung yang selalu jadi incaran ane kalo ane pulang kampung. Nasib di perantauan

Ane mau cerita tentang sayur gabing khas Lampung, GanSist, sayur gabing terbuat dari pucuk batang kelapa muda, GanSist. Teksturnya yang renyah mirip rebung dengan rasa yang dominan manis, membuat panganan ini amat diminati oleh banyak orang.

Zaman dulu, orang-orang masih banyak yang memiliki pohon kelapa, dan pohon tersebut sering pula ditebang untuk beragam keperluan. Membangun jembatan, membangun rumah atau masjid, dan lain sebagainya. Batang muda kelapa inilah yang dijadikan bahan utama untuk membuat sayur gabing, GanSist.

Cara mengolahnya cukup mudah, sama halnya ketika mengolah olahan rebung. Hanya bahan bakunya saja yang beda, untuk bumbu dan cara pengolahan sama. Namun, rasa yang dihasilkan tentu saja berbeda, GanSist.

Bumbu- bumbu yang dibutuhkan antara lain bawang merah dan bawang putih, cabai, daun salam, merica dan ketumbar, kunyit, serai, santan dan garam serta penyedap rasa untuk menambah rasa umami. Bahan dan bumbu ditumis lalu tunggu sampai santan mendidih kemudian masukan batang kelapa muda,  tunggu sampai meresap dan sayur gabing khas Lampung siap disajikan dan dinikmati bersama keluarga.

Lain halnya dengan bekasam, kuliner satu ini memang rada ekstrem bagi orang luar Lampung, apalagi orang-orang perkotaan.

Bekasam terbuat dari ikan air tawar yang difermentasi. Bekasam adalah salah satu cara mengawetkan ikan, yang banyak dilakukan oleh masyarakat adat Lampung sejak zaman dahulu kala. Pengawetan ikan tersebut dilakukan karena biasanya musim ikan hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu saja.

Seperti yang ane bilang tadi, ikan yang difermentasi adalah ikan air tawar yang berukuran kecil. Setelah ikan dibersihkan, ikan-ikan tersebut dicampur dengan nasi dan garam. Setelahnya campuran nasi, ikan, dan garam diletakkan ke dalam wadah tertutup rapat.

Setelah menunggu tiga sampai empat hari, barulah bekasam siap untuk dikonsumsi. Cara membuat bekasam adalah dengan ditumis menggunakan campuran bawang merah, bawang putih, jahe, dan cabai. Bahan-bahan tersebut ditumis terlebih dahulu dengan sedikit minyak, setelahnya masukkan bekasam, tes rasa, angkat.

Kedua makanan tersebut sudah jarang ditemui di kampung ane, GanSist. Jika sayur gabing karena memang bahan baku yang sulit didapat, kalo bekasam semakin sulit ditemukan karena masyarakat lebih menyukai makanan kekinian yang sedang nge-hits.

Harapan ane sih, semoga makanan khas Lampung bisa tetap lestari hingga anak cucu kelak.

Sumber gambar: 1, 2, 3, 4