Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Sektor digital lumpuh, sejumlah orang ‘berburu’ jaringan internet di Jayapura


Jayapura, Jubi – Sejak akhir April 2021 jaringan internet di Kota Jayapura mengalami gangguan.

Setiap pukul 18.00 WP (Waktu Papua), puluhan orang dengan kendaran roda dua dan roda empat berjejer memenuhi sisi kanan-kiri ruas jalan maupun toko-toko di depan SMAK Seminari St. Fransiskus Asisi Waena hingga depan PLTD Waena.

Lokasi tersebut menjadi salah satu tempat pilihan bagi orang-orang untuk berkumpul karena masih memiliki jaringan internet 4G, walaupun belum lancar.

Semakin larut malam, tempat tersebut makin ramai didatangi sehingga terlihat seolah pasar malam.



Ada dari kalangan pelajar, mahasiswa, wartawan, atlet, pekerja kantor hingga para pedagang. Yang sekadar berkumpul bermain game, mendownload lagu, mengirimkan tugas kampus hingga bermain media sosial dan lainnya.

Fredik Mangga sudah dua hari mangkal di depan Rumah Sakit Dian Harapan. Awalnya ia hendak melakukan perjalanan ke Arso pada 10 Mei 2021 dari arah Perumnas 3 Waena dan sesampainya di depan PLTD Waena, ada pesan yang masuk di media sosialnya.

;
“Kalau saya pas pagi lewat mau ke Arso dari Perumnas 3 terus sampai di PLTD sini. Saya pegang handphone lihat ada jaringan internet muncul 4G, ada pesan yang masuk di whatsapp,” ujarnya.

Setelah balik dari Arso melihat banyak orang yang berkumpul di depan Rumah Sakit Dian Harapan, ia lalu berhenti dan bertanya kepada orang-orang yang berkumpul disitu.

“Jadi pas kemarin balik dari Arso, mau lewat ke Perumnas 3 lihat ramai banyak orang. Saya berhenti terus tanya orang ada cara kh? Dong bilang ada jaringan jadi ramai di sini,” katanya.

Mahasiswa semester 8 Universitas Ottow dan Geisler Jayapura tersebut mulai mangkal pada pukul 8 malam dan akan pulang ketika batarei handphone habis.

Sekadar mendownload lagu-lagu karoke dan bermain Facebook dan Whatsapp. Ia juga menggunakan untuk mengerjakan dan mengirimkan tugas kampus.

“Mau main sampai batarei habis baru pulang, biasa download lagu-lagu koroke, buka Youtube, cek-cek pesan di medsos. Yang penting habis itu ubah tugas ke PDF lalu kirim ke dosen di Wamena,” ujarnya.

Semenjak internet mengalami gangguan perkuliahan di kampusnya secara daring otomatis dihentikan.

TIa dan mahasiswa lainnya juga mengalami kesulitan dalam hal mengerjakan tugas. Mereka lalu mencari referensi melalui buku-buku di perpusatakan kampus. Selain itu ia juga harus mengeluarkan tambahan biaya untuk membeli pulsa.

“Sangat sulit karena kita ini kalau ada tugas dari kampus, terus kita mau telepon kalau tidak ada pulsa, biasa kan ada internet tidak susah. Tapi sekarang saya sudah habiskan Rp100 ribu dalam dua minggu, biasanya satu bulan cuma Rp100 ribu,” katanya.

Mangga mengetahui jaringan internet mulai mengalami gangguan pada 30 April 2021 ketika sedang berada di Doyo, Sentani. Saat itu setelah habis menelepon ia lalu mau membuka media sosial tetapi tidak bisa diakses.

“Saya tau jaringan mati hari Jumat-Minggu lalu pas lagi di Doya Sentani. Habis telepon mau buka WA sudah tidak bisa. Sempat pas pulang ban bocor singga tambah di bengkel, saya  tanya, mas bengkel bilang  jaringan semua hilang,” ujarnya.

Jika Mangga berburu jaringan internet di depan Rumah Sakit Dian Harapan, Revan dan Eben memilih mangkal di depan PLTD Waena. Mereka berdua mengetahui adanya jaringan internet di tempat tersebut dari sesama teman asrama.

”Baru tau tempat dari teman-teman seasrama dayung Waena yang sering main disini. Selama jaringan internet gangguan ini tra main cuma di asrama saja,” kata Revan.

Revan dan Eben merupakan atlet dayung PON Kota Jayapura, sejak 2018 tinggal di asrama dayung Waena. Revan dan temannya bermain internet di depan PLTD Waena mulai pukul 7 malam hingga 9 malam.

Selain membuka Facebook dan Instragram, mereka saling berbagai informasi secara khusus mengenai ivent PON dengan sesama atlet-atlet dayung di luar Jayapura.

“Main tra lama cuma satu atau dua jam saja karena asrama tutup jam 9 malam. Datang ini mau cek pesan di WA. Kita punya senior-senior di luar sana biasa tanya ke Papua sini soal PON,” kata Revan.

Menurutnya jaringan internet di tempat ini lumayan bagus untuk menerima pesan maupun sebaliknya. Hanya saja untuk membuka gambar dan video berukuran besar membutuhkan waktu sedikit lama.

“Jaringan masih lelet, tapi bisa buka pesan atau kirim pesan lewat IG, FB dan WA lancar. Tapi buka foto ukuran besar cukup lama,” ujarnya

Dengan adanya gangguan jaringan internet Revan dan teman-teman lainnya mengalami kesulitan untuk saling berbagai informasi mengenai olahraga dayung. Revan berharap pihak Telkom secepatnya dapat memperbaiki kabel optik yang putus tersebut.

“Ini yang bikin mau dapat informasi dari teman-teman di luar Jayapura sangat susah sekali. Dong juga biasa kasih-kasih informasi ke sini, kalau jaringan internet mati ini sekali-kali kita biasa pakai telepon,” katanya.

Sementara, General Manager Telkom Wilayah Telekomunikasi Papua, Sugeng Widodo mengatakan, manajemen Telkomsel sedang mengupayakan penyediaan layanan internet di sejumlah kantor pemerintahan demi kelancaran pelayanan.

“Kantor Gubernur, Kantor Wali Kota, Kantor Bupati Jayapura, Bupati Sarmi, Polda, dan Kodam kami berikan layanan khusus supaya roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Kata Widodo, layanan internet ini diupayakan dengan radio IP dari Sarmi ke Biak dengan estimasi pekerjaan selama 2 minggu sehingga layanan internet seperti kantor pemerintahan dan tempat pelayanan publik bisa layanan 4G.

“Untuk penyambungan kabel atau normalisasi kabel optik yang putus diperkirakan minggu pertama Juni 2021. Ya kan kita harus masih datangkan kapal, pakai kapal khusus itu kan kabel di laut,” ujarnya.

Sedangkan untuk mempercepat melakukan normalisasi penyediaan layanan internet di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, dan Kabupaten Keerom, Telkomsel Region Maluku dan Papua menyewa kapal dari Singapura untuk melakukan penanganan gangguan kabel SMPCS yang putus.

“Penyebab kami belum tahu secara pasti, setelah kabel diperbaiki baru kita bisa kasih tau peyebab putusnya kabel. Tapi kami prediksi bahwa sehari sebelumnya terjadi gempa bumi dengan skala 4,6 pada Kamis, 29 April jam 11 malam pada titik 69 kilometer arah Tenggara dari Manokwari,” katanya.

Akibat gempa tersebut, kata Widodo diprediksi dekat dengan single kabel SMPCS yang putus antara Sarmi dan Biak yang terletak di 360 kilometer dari pantai utara Jayapura.

“Ini kejadian kelima kalinya. Tahun 2019, Telkom sudah membuat kabel kedua dari Sarmi ke Jayapura untuk mengantisipasi gunung berapi di bawah laut,” ujarnya.

Meskipun layanan internet terganggu, kata Widodo, Telkomsel menormalisasikan layanan voice dan SMS dalam mendukung aktivitas masyarakat.

“Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini. Saat ini total bandwit yang digunakan 1,5 GB yang digunakan untuk Telkomsel dan Telkom untuk Kota Jayapura saja. Ada 40 ribu pelanggan Telkomsel di Jayapura. Pelanggan
IndiHome kami berikan kompensasi pembayaran untuk penggunaan Mei yang akan dbayarkan Juni,” katanya.

Walaupun belum sepenuhnya lancar sudah ada beberapa titik-titik lokasi di Kota Jayapura yang bisa diakses melalui jaringan internet 4G.

Di antaranya untuk daerah Waena meliputi Jln. Graha Youtefa Perumnas 1 Waena, Rumah Sakit Dian Harapan hingga depan PLTD Waena.

Kemudian ke arah Entrop hingga Rumah Sakit Angkatan Laut masuk ke daerah Argapura mulai turunan Angin Mamiri sampai depan Pelabuhan Jayapura ke PLTD Yarmokh.

Sedangkan pusat Kota Jayapura mulai dari Imbi sampai Rumah Sakit Marthen Indey, Jln. Percetakan sampai depan Hotel Dafonsoro. Untuk daerah APO mulai Bank Indonesia, Kantor KONI, Mall Jayapura, Polda Papua sampai RSUD Dok 2 Jayapura.

Dilanjutkan Portal Dok 2 sampai depan Kantor Gubernur dan  Ujung Tanjung Kupang sejajar DPTIK dan Telkom Deplat Basge Jayapura.(*/Theo Kelen dan Ramah)

https://jubi.co.id/sektor-digital-lu...medium=twitter


Pantesan nggak ada kabar dari media lokal Papua dalam waktu lama 
nomorelies
muhamad.hanif.2
reid2
reid2 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.4K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
chitzchatz94Avatar border
chitzchatz94
#7
dah lama tinggal dipapua, disitu emg sering kejadian kabel putus, tiap tahun pasti ada kasus serupa, bahkan paling parah terakhir bisa smpe 2bln, parah si apa kaga ada provider lain yang mau jadi saingan telkom? pangsa pasar nya cukup gede lho
0
Tutup