Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
HMAS Ballarat dan HMAS Sirius, Kapal Australia yang Ikut Operasi SAR KRI Nanggala
Di bulan puasa ini Indonesia dirundung duka, pasalnya 53 putra terbaik bangsa gugur dalam musibah tenggelamnya KRI Nanggala. Berbagai bantuan mulai berdatangan untuk mencari kapal selam buatan Jerman tersebut. Selain Malaysia, Singapura dan Amerika. Salah satu tetangga di kawasan Pasifik juga ikut membantu, negara tersebut adalah Australia.

Sesuai dengan komitmen Pemerintah Australia untuk membantu proses SAR KRI Nanggala, maka dua kapal perang milik Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy) telah diperintahkan untuk berlayar ke Perairan Bali. Dua kapal perang itu bernama HMAS Ballarat dan HMAS Sirius, kedua kapal sudah berlayar dengan kecepatan penuh menuju lokasi.

HMAS Ballarat merupakan kapal perang jenis frigate, kapal sudah tiba lebih dulu pada tanggal 23 April, karena posisinya sudah berada di dekat Selat Lombok. Sedangkan HMAS Sirius yang merupakan kapal jenis tanker dan logistik, akan tiba di Perairan Bali pada tanggal 27 April, lantaran kapal baru berangkat dari Brunei Darussalam. Menarik untuk mengupas profil dua kapal milik Negeri Kanguru tersebut, TS mulai dengan kapal yang bernama HMAS Ballarat terlebih dahulu.




HMAS Ballarat.

Ilustrasi Gambar: wikipedia.org



Meski kapal frigate sejatinya tidak punya kemampuan penyelamatan bawah air, tetapi HMAS Ballarat yang masuk dalam keluarga frigate Anzac Class, mempunyai perlengkapan sonar canggih guna mendeteksi keberadan kapal selam. Keluarga Anzac Class sendiri terdiri dari 8 unit kapal. Kapal frigate ini dibekali dengan satu unit helikopter anti-kapal selam MH-60R Seahawk, dengan helikopter tersebut, diharapkan misi SAR pada KRI Nanggala dapat berjalan lebih optimal.

Kapal dengan nomor lambung 155 ini, punya bobot 3.600 ton dan dibangun dari desain MEKO200 oleh Tenix Defence Systems. Senjata andalannya adalah meriam MK45 kaliber 127 mm pada haluan, rudal anti kapal (Harpoon) 2×4 dan rudal hanud Sea Sparrow serta Evolved Sea Sparrow dalam peluncur VLS. Sementara bekal senjata anti-kapal selamnya adalah 2 x triple tube torpedo MK32 kaliber 324 mm.

Dalam setiap pelayaran, HMAS Ballarat dipastikan membawa satu unit helikopter anti-kapal selam, yakni Sikorsky MH-60R Seahawk. Kecepatan maksimum frigate ini mencapai 27 knots, sementara jarak jelajahnya sampai 11.000 km pada kecepatan ekonomis 18 knots. Kapal dengan 170 awak ini punya panjang 118 meter, lebar 15 meter dan draft 4 m.


Spesifikasi Kapal HMAS Ballarat

Jenis: frigate
Panjang: 118 m
Lebar: 15 m
Draft: 4 m
Bobot: 3600 ton
Kru: 170 personel
Kecepatan Maks.: 27 knots
Jarak Jelajah: 11.000 km
Persenjataan: meriam MK45 kaliber 127 mm, rudal anti kapal (Harpoon) 2×4, rudal hanud Sea Sparrow, Evolved Sea Sparrow VLS,m 2 x triple tube torpedo MK32 kaliber 324 mm
Helikopter: MH-60R Sea Hawk




MH-60R Sea Hawk, helikopter yang melengkapi HMAS Ballarat.

Foto: US Pacific Fleet



Selanjutnya ada kapal yang bernama HMAS Sirius, yang juga akan merapat dalm misi SAR kali ini, kapal tersebut merupakan jenis kapal tanker dan logistik. Dalam misi SAR kali ini, HMAS Sirius dapat menyediakan suplai bahan bakar dan logistik yang sangat diperlukan dalam mendukung operasi SAR di lautan.

Kapal tanker ini bisa dibilang menjadi yang terbesar di kawasan, dengan bobot penuh mencapai 46.775 ton. Panjang kapal adalah 191,3 meter, lebar 32 meter, dan draft 11 meter. HMAS Sirius dapat membawa 34.806 meter kubik (34.806.000 liter) bahan bakar solar dan 5.486 meter kubik (4.486.000 liter) bahan bakar avtur.

Selain itu, kapal tanker ini dapat membawa 240 ton bekal logistik kering yang ditempatkan dalam 12 unit kontainer ukuran 6,1 meter. Dengan kapasitas bahan bakar yang besar, HMAS Sirius mampu ‘menyusui’ dua kapal perang sekaligus dalam misi operasi jarak jauh dengan sistem RAS. Sistem RAS (Replenishment at Sea), merupakan proses isi bahan bakar sembari kapal terus melaju.

Kapasitas daya angkut yang besar bukan satu-satunya kelebihan Sirius, kapal tanker ini juga unggul dalam jarak jelajah. Dengan kecepatan 14 knots, kapal ini dapat menempuh jarak 30.000 km. Sementara kecepatan maksimumnya mencapai 16,5 knots.




Dengan sistem RAS, HMAS Sirius dapat 'menyusui' dua kapal sekaligus

Ilustrasi Foto: navy.gov.au



Kapal tanker ini tidak dibeli baru oleh Australia, aslinya kapal ini adalah kapal tanker sipil yang bernama MT Delos. Kapal dibangun oleh Hyundai Mipo Dockyard, Korea Selatan, dan meluncur perdana tanggal 12 April 2004. Total ada 5 kapal sejenis yang dibangun.

Bulan Juni 2004, kapal MT Delos dibeli oleh Pemerintah Australia. Tak langsung menjadi kapal perang, saat sampai pada tahun 2005, kapal ini digunakan untuk melayani jasa tanker sipil. Setelah muncul rencana untuk mengganti kapal tanker lama, yakni HMAS Westralia, MT Delos kemudian mulai dipermak sebagai kapal tanker militer.

Pihak yang ditunjuk untuk modifikasi kapal tersebut adalah Tenix Defence, dengan nilai kontrak senilai A$60 juta. Beberapa fasilitas yang ditambahkan adalah fasilitas penunjang RAS, berupa dua replenishment points. Artinya HMAS Sirius dapat melakukan isi bahan bakar kepada dua kapal (disisi kiri dan kanan) secara bersamaan. Dalam paket modifikasi ini, kapal juga dibuatkan deck helikopter (tanpa hangar) yang dapat didarati helikopter ukuran sedang sekelas S-70 Seahawk.

Untuk keselamatan awak, kapal dibekali 2 lifeboat yang masing-masing berkapasitas 70 orang. Sebagai tambahan, masih ada lagi 2 RHIB untuk mendukung operasi taktis. Biasanya HMAS Sirius beroperasi dalam kawalan frigate dan destroyer, kapal tanker ini hanya dilengkapi senjata SMB (Senapan Mesin Berat) 12,7 mm di lima titik. Kapal ini diawaki oleh 8 perwira dan 46 pelaut.




Ilustrasi Foto: navy.gov.au



Spesifikasi HMAS Sirius

Jenis: tanker dan logistik
Panjang: 191,3 m
Lebar: 32 m
Draft: 11 m
Bobot Penuh: 46.775 ton
Kru: 54 personel
Persenjataan: SMB 12,7 mm
Kecepatan Maks.: 16,5 knots
Jarak Jelajah: 30.000 km
Fasilitas: RAS, deck helikopter



--------



Demikian bedah kapal milil Negeri Kanguru yang dikirimkan untuk membantu operasi SAR KRI Nanggala, semoga dengan dengan tambahan dua kapal ini, operasi SAR di Bali tersebut dapat berjalan dengan optimal.

Dan satu pesan penting buat mereka (netijen maupun kaskuser) yang suka 'curigaan', dan masih menganggap negara yang membantu operasi SAR KRI Nanggala punya tujuan lain seperti maping laut Indonesia atau misi intelejen. Tolong singkirkan pikiran kotor kalian, hargailah setiap bantuan negara yang sudah datang guna mencari KRI Nanggala.

Sejatinya negara kita tidak bisa sendirian dalam evakuasi kapal selam tersebut, karena keterbatasan peralatan yang dimiliki, apalagi untuk evakuasi dengan kedalaman sampai 838 meter. Sudah dibantu kok netijen-nya masih saja ribut, kenapa tidak 'kalian' saja yang langsung mengevakusi sendiri KRI Nanggala ?





Tabah Sampai Akhir





Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi Gambar: google image dan berbagai sumber
Diubah oleh si.matamalaikat 30-04-2021 04:02
danQe
macaulay
amdar07
amdar07 dan 33 lainnya memberi reputasi
34
6.4K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
HendracuteAvatar border
Hendracute
#29
Dan kita juga gak punya
emoticon-Cape d...
0
Tutup