adindaptrarnAvatar border
TS
adindaptrarn
Woman In The Working Industry

Halo, sista! Apa kabarnya? Semoga makin baik-baik aja ya dan makin lancar dengan segala yang dikerjakan. Gimana nih dengan pandemi covid 19? Ada yang lebih susah dalam bekerja atau malah lebih enjoy WFH karena bisa ngabisin waktu lebih lama dengan keluarga? Sebenarnya apapun kondisi untuk bekerja, semoga tetap bisa maksimal dan gak lupa juga tetap tau limit untuk diri sendiri. Sayang sama diri sendiri juga berarti tidak terlalu berlebihan dalam mengerjakan sesuatu, harus kita tau batasan bagi diri kita sendiri agar apa yang kita kerjakan gak jadi beban.







Berapa banyak sih para Sista di sini yang bekerja? Mungkin ada yang sudah kerja dalam jangka waktu lama, ada yang baru kerja, atau mungkin ada yang menjadi pekerja part-time? Sudah lebih dari 1 dekade lamanya perempuan sudah sangat dianggap normal untuk mencari nafkah atau bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Banyak sekali alasan yang membuat wanita harus bekerja keras tetapi tetap melaksanakan kewajibannya. Ada cerita istri menjadi tulang punggung keluarga dan harus melayani suami, membagi waktu mengurus anak, atau ada juga wanita single yang harus membiayai keluarganya yang membutuhkan pemasukan.



Kesetaraan gender memang sudah menjadi hal yang lama dibicarakan dan dipraktekkan di beberapa tempat. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa dalam beberapa aspek, wanita masih tidak dapat mendapatkan tempat yang seharusnya ia dapatkan. Stereotip bahwa perempuan tidak bisa mengerjakan hal yang biasa dikerjakan laki-laki, menjadi salah satu mindset yang masih hidup di kalangan pekerja Indonesia. Meragukan kemampuan wanita dan kurang mendengarkan opininya adalah beberapa hal kecil yang biasa terjadi.







Perlakuan yang tidak sewajarnya juga biasa didapatkan oleh kaum hawa. Banyak keluarga atau mungkin suami yang tidak mendukung kalau istrinya bekerja dan merasa akan kalah, padahal sebagai seorang pasangan, saling mendukung adalah hal yang wajib dilakukan. Kritik dan saran boleh diutarakan, tetapi jika pasangan kita ingin berkembang ke arah yang lebih baik, mengapa harus dilarang dan diambil hanya sisi negatifnya saja? Perempuan bekerja dapat membantu kemajuan ekonomi keluarga tetapi kedua belah pihak harus memiliki kesepakatan yang disetujui bersama.



Tidak dihormati selayaknya lelaki sudah biasa terjadi dan menjadi makanan sehari-hari. Wanita merupakan makhluk ciptaan tuhan yang dikaruniai kecantikan dan sifat penyayangnya. Sayangnya, terkadang kehormatan yang seharusnya didapatkan wanita di dunia pekerjaan tidak mudah untuk diwujudkan. Perlakuan laki-laki yang suka menggoda perempuan, mengganggu ketika bekerja, bahkan mungkin menawarkan hal yang di luar pekerjaan adalah beberapa contoh perilaku negatif di dunia kerja Indonesia.




Photo By Redaksi24.com


“Perempuan mana bisa jadi pemimpin” “Jangan dikasih ke dia deh projectnya dia kan cewek, mana bisa” “Hahaha, lo cewe kok kerja sih? Urus anak aja sana di rumah”. Beberapa perkataan tersebut tidak seharusnya diucapin, lho. Nilai seseorang bukan cuman dari gendernya aja, tapi juga dari pembuktiannya dalam bekerja. Jika orang tersebut tidak maksimal atau hasil pekerjaannya kurang bagus dan tidak cocok jadi pemimpin, gender wanita atau lelaki juga harus dinilai sama. Hak dalam mendapatkan apa yang pantas didapatkan merupakan aspek yang sangat penting untuk terus berkembang.



Berbagai perlakuan tidak adil yang sering didapatkan, membuat wanita terkadang harus bekerja 2x lipat dan harus terus mengembangkan diri dengan cepat agar bisa diterima dan diakui kemampuannya. Wanita harus bisa berdiri dan menopang dirinya sendiri. Tidak dipungkiri bahwa banyak sekali industri yang tidak melakukan kesetaraan gender secara adil dan untuk hal yang seharusnya. Kesetaraan gender terkadang dilakukan untuk hal-hal lain yang bukan tempatnya. Penelitian Accenture menjelaskan bahwa hambatan terbesar pekerja wanita di Indonesia adalah minimnya peluang dalam mengembangkan karir, baik pelatihan atau jenjang karir.




Photo By Detik.com



Penilaian kepada wanita terkadang tidak hanya dilakukan melalui bagaimana ia bekerja, tetapi juga penampilan ataupun fisik. Hal ini jarang terjadi ketika lelaki yang berada di posisi tersebut. Ketika terdapat pria kompeten atau berhasil dalam pekerjaan, hal ini akan dihubungkan dengan gender mereka. Tetapi, ketika wanita kompeten, tidak ada sama sekali hubungan dengan gender mereka. Pria dan wanita memang memiliki sudut pandang pemikiran yang berbeda, tetapi bukan berarti hanya salah satu gender saja yang mendapatkan pengakuan atau kesempatan lebih untuk mengutarakan opini dan ide yang mereka miliki.



Menghubungkan masalah pribadi dan hasil pekerjaan tak lagi dan tak bukan sering dilakukan di dunia kerja. Penggabungan ini menjadi hal yang sangat tidak profesional dan merugikan orang lain. Permasalahan tersebut adalah hal yang sering ditemui dimana banyak orang membicarakan masalah pribadi seorang perempuan dan menghubungkannya kepada hasil pekerjaan mereka. Terhambatnya karir dan tidak berkembang adalah beberapa dampak dari hal ini. Wanita harus pintar mengatur kehidupan pribadi dan dunia pekerjaan. Seorang istri harus tetap dapat melayani suami dan menjaga anak mereka walaupun ia bekerja. Banyaknya ikut campur dari pekerja lainnya dalam kehidupan seorang wanita juga menjadi salah satu isu. Bertanya tentang hal yang tidak sewajarnya ditanyakan tidak lagi menjadi hal yang mengganggu mereka. Beberapa isu yang sangat memberatkan seperti keamanan wanita di kantor juga harus menjadi hal yang dikhawatirkan oleh seorang wanita.




Photo by Thirdmanfrom Pexels



Sebagai kaum hawa, tidak boleh takut dalam mengambil keputusan atau membela diri sendiri. Persaingan yang ketat pada dunia kerja, tidak memandang wanita atau laki-laki. Melindungi diri sendiri adalah kewajiban wanita. Walaupun terkadang sulit untuk menyampaikan opini atau saran yang dimiliki, kita harus tetap mengembangkan diri. Mungkin hal tersebut tidak didengar di tempat kita bekerja, tapi pasti akan mendapatkan sisi positif untuk diri kita sendiri. Bagi para istri yang bekerja dan juga menjadi ibu rumah tangga, buatlah persetujuan dengan suami agar tidak memberatkan diri sendiri. Jangan memaksakan hal yang memang tidak dapat dilakukan atau hanya membuat hari-harimu tidak nyaman.




Photo by fauxelsfrom Pexels



Terlepas apapun masalah yang terjadi kepada kita kaum hawa, bekerja atau tidak bekerja, dihormati sudah menjadi hak setiap manusia kok! Kita harus tetap mengembangkan diri dan belajar terus, ya. Jangan capek untuk belajar dan jangan tetap tinggal di lingkungan yang gak mengizinkan kita untuk berkembang. Jangan takut keluar dari zona nyaman, karena justru tantangan itu yang akan terus membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya. Yuk, coba lebih menghargai orang lain lagi. Stay positive, Sista!

yoseful
hoorray
nirankara
nirankara dan 9 lainnya memberi reputasi
10
3.1K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
mr. gadgetAvatar border
mr. gadget
#31
banyak kaum hawa sukses juga di industri, salah satunya industri digital.
nirankara
nirankara memberi reputasi
1
Tutup