Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.3K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#3107
BAGIAN 43
DITINGGAL SENDIRI
part 1

Suatu malam yang dingin, dimana angin pun berhembus melewati sela sela tubuh bagaikan menyayat kulit. Suasana kota terdengar sunyi karena setiap insan sedang terbuai dalam mimpi mereka.

Asnawi terbangun pada dini hari. Ia rak bisa tidur lelap meski telah meminun obat penenang. Jiwanya kini semakin merana ketika ditinggal begitu saja oleh dua sosok wanita yang dicintainya. Meskipun dua wanita itu berwujud gaib, tapi ia begitu mencintainya.

Terlintas dalam benaknya waktu dimana dia ditinggalkan oleh Utami dan Merry. Asnawi membawa Merry ke rumah kost nya untuk meminjam baju baju milik Hayati, namun setibanya di sana, mereka malah disambut tidak baik oleh Utami yang cemburu. Akhirnya terjadi perselisihan antara Utami dan Merry yang sama sama mengklaim diri mereka masing masing sebagai pacar Asnawi. Asnawi berusaha memisahkan mereka, tapi dia terkena pukulan Utami sampai jatuh pingsan.

Ketika siuman, Asnawi mendapati kamar kost nya dalam keadaan kosong. Baik Utami maupun Merry sama sama menghilang. Pada awalnya Asnawi menganggap hal biasa. Ia mengira kalau Utami dan Merry sedang pergi sebentar, namun ternyata, mereka tak kunjung kembali ke kamar kost setelah berhari hari, bahkan berminggu-minggu.

Asnawi mulai resah dan terpukul dengan hilangnya mereka. Tak hanya dia, tetapi semua teman temannya juga ikut terpukul. Para sahabat Merry melakukan berbagai upaya untuk mencari keberadaan Merry, mulai dari melapor ke polisi sampai meminta bantuan paranormal. Asnaw tak memberitahu mereka kalau Merry berubah menjadi kuntilanak karena tak masuk akal bagi mereka.

Waktu terus berjalan, hari demi hari dilewati Asnawi dengan perasaan merana. Ia kesepian. Untuk kesekian kalinya ia ditinggal orang terkasih. Mulai dari Hayati, Cascade dan sekaran Utami dan Merry menghilanh secara bersamaan.

Jiwa Asnawi kembali bergejolak. Ia kembali mengalami depresi dan insomnia. Selama sebulan ia berusaha menjalankan aktifitas kesehariannya dengan memendam gejolak jiwanya. Selain bekerja, Asnawi selalu berusaha mencari keberadaan Utami dan Merry dengan mendatangi paranormal.

Usaha Asnawi menutupi gejolak jiwanya ketika bekerja cukup berhasil. Rekan kerjanya tak menyadarinya, akan tetapi hal itu tak berlaku bagi Tisha. Dia langsung mengetahuinya ketika berbicara dengannya.

Asnawi mendapat tugas dari kantor untuk mengikuti technical meeting di Jakarta. Setelah itu ia bertemu dengan sang kakak tercinta di sebuah tempat makan. Tisha mengajak Asnawi untuk menginap di rumahnya.

Asnawi menceritakan semua permasalahan yang dialaminya kepada Tisha. Ia bahkan menangis ketika itu, Tisha merasa sangat kasihan dam bersimpati kepada adik semata wayangnya itu.

Waktu terus berjalan, perlahan suara pengajian dan sholawat berkumandang dari masjid-masjid dan saling bersahutan di langit Jakarta. Asnawi masih termenung memandang dari balik jendela apartemen. Entah apa yang ada dalam pikirannya ketika melihat lamgit yang masih gelap. Tiba-tiba sepasang tangan melingkari perut Asnawi.

"Njiiir!! Elu Teh...ngagetin gue aja" seru Asnawi.

"Hmmm...elu ngapain berdiri deket jendela? Tidur lagi yuk!!" balas Tisha dengan suara parau.

"Gue gak bisa tidur Teh...gue terjaha semaleman"

"Apa lu udah minun obat penenang?"

"Udah Teh, tapi tetep gak bisa tidur"

"Hadeuh...kayaknya elu mesti tambah dosis nih...hmmm...yaudah besok gua mau konsul ke temen gue...apa bisa elu nambah dosis"

"Makasih Teh"

"Tidur lagi yuk ah!! Masing ngatuk euy!!"

"Gue gak bisa tidur Teh...lagian kalo lu masih ngantuk, ngapain lu bangun?"

"Gue kebangun gara gara gaknada lu disamping gue...gue kan jadi sepi Steve"

"Hmm dasar!! Manja banget sih lu...kan tiap hari elu tidur sendiri!"

"Iya makanya, mumpung elu nginep disini, gue jadi gak sepi"

"Tapi gue gak selamanya disini...lusa juga gue balik ke Bandung"

"Udah...jangan banyak bacot lu, ayo tidur lagi yuk! Kita masuk kamar"

"Tanggung Teh...bentar lagi subuh...sholat!!"

"Males ahh Steve..."

"Hadeeeeeuh...gue bilangin Mamih lho kalo lu gak sholat!"

"Njiiirr!! Iya deh iye deh...gue bangun...kita nunggu di ruang tengah aja yuk!"

"Nah gitu dong!"

Tisha menarik Asnawi ke ruang tengah, mereka duduk di sofa yang menghadap tv. Tisha kembali menyenderkan kepala sambil memeluk lengan Asnawi.

"Teh..."

"Iya Steve"

"Kenapa nasib gue gini gini amat ya?"

"Maksud lu apa?"

"Ya gue selalu ditinggal sama orang orang yang gue cintai dan sayangi...pertama gue ditinggal Hayati, terus Cascade dan sekarang Merry"

"Chef Kartika gak lu sebut Steve?"

"Hmmm...dia kan masih ada Teh, gak kemana mana"

"Sayang banget sih lu putus ama dia, tapi gue dukung keputusan elu...walaupun dia baik ke gue, tapi gue rasa lu gak pantes ama dia...dia terlalu baik buat lu"

"Dia emang baik, tapi penuh kepalsuan Teh...dia selama ini gak tulus cinta ama gue...dia cuma pura pura biar gue gak dimilikin cewek lain"

"Elu mah aneh aneh aja...semua cewek gak mau dong cowoknya dimilikin orang lain"

Asnawi terdiam. Ia bingung harus bicara apa. Mana mungkin ia menceritakan hal yang sesungguhnya tentang Bi Asih kepada Tisha. Alasan Bi Asih berpacaran dengan Asnawi, hanya menjalankan tugas yang diberikan Mommy Cascade agar Asnawi tidak dimiliki perempuan lain dan tetap milik Cascade sekembalinya dari Perancis.

"Ya...emang gitu sih...tapi rumit Teh jelasinnya...yang jelas, abis itu gue langsung jadian sama Merry...gue seneng banget bisa pacaran ama dia, tapi tiga bulan abis itu, dia tiba tiba ngilang sampe hari ini...gue makin depresi Teh"

"Yang sabar yah Steve...gue prihatin ama elu...tapi gue selalu ada disini, mendukung elu" kata Tisha sambil mengelus kepala Asnawi.

"Teh...apa gue udah gila?"

"Emang kenapa?"

"Gue sering berhalusinasi Teh...gue memandang kalo semua cewek yang deket ama gue adalah Hayati...termasuk elu salah satunya"

"Elu mandang gue sebagai Hayati? Emang gue mirip apanya?"

"Dada lu gede dan lu cantik...abis itu elu manja...gue jadi gila mikirinnya"

"Jangan-jangan lu menderita skizofrenia nih, gue jadi takut dirudapaksa ama elu nih...soalnya lu pernah bilang kalo li sering nge*e sama Hayati dulu"

"Ahhh...gak mungkin sejauh itu Teh...masak nge*e kakak sendiri...pamali tauuuk!!!"

"Yeeaaaay...nge*e cewek diluar nikah juga pamali kali Steve...apalagi sampe buntingin anak orang"

Asnawi kembali terhenyak mendengar omongan Tisha yang menyinggung menghamili anak orang. Ia telah melakukan hal itu bersama Cascade. 

"Hmmm...jangan sampe deh gue kayak gitu Teh"

"Tapi Steve...bukan cuman elu aja yang gila, gue juga gila"

"Emang kegilaan lu apa Teh?"

"Yah...gue suka tidur sekamar sama elu...bahkan seranjang"

"Njiiir!! Itu mah bukan gila atuh...wajar kalo sodara tidur bareng, toh kita dari kecil udah sering begitu"

"Ya beda lah Steve...kalo dulu jaman kita anak-anak kan masih polos, nah sekarang kita udah sama sama dewasa, jadi beda lah rasanya"

"Emang rasanya gimana?"

"Yah gitu deh...lu juga ngerti kali"

"Lu suka engas kalo tidur bareng sama gue?"

"Salah satunya itu Steve"

"Pantes, elu suka nyiumin gue, grepe grepein gue dan puncaknya...lu minta ngisepin monster piaraan gue pas wisuda....ternyata lu engas ya Teh"

"Udah ah! Jangan bahas itu, malu gue...yang jelas semua itu gak normal Steve!!"

"Kenapa lu bisa engas ama gue Teh? Gie lan adik lu"

"Gue juga gak tau Steve...akhir akhir ini gue kayak tertarik sama elu, rasanya kayal jatuh cinta gitu...tapi gue berusaha menahan hasrat itu"

"Kayaknya ini gara gara efek balik batu tolak cinta"

"Batu tolak cinta? Apaan tuh?"

"Oh enggak enggak...gue cuman ngayal aja hehe"

Asnawi keceplosan menyebut batu tolak cinta. Untungnya Tisha tidakntaji akan hal itu dan mungkin dia tak akan percaya dengan keberadaan batu tolak cinta. Asnawi masih menyimpan batu tolak cinta itu setelah dikeluarkan Cascade dari tubuhnya. Ia menjadikn batu itu sebagai kenang kenangan dari Cascade.

Ia mengira bahwa kakaknya terkena efek balik batu itu karena setiap wanita akan merasa jatuh cinta kepada Asnawi. Asnawi dan Tisha memang sering tidur bersama bahkan seranjang. Selama ini tak ada perasaan apapun diantara mereka, namun semenjak Asnawi berhubungan dengan Hayati, Tisha berubah. Ia sering curi curi perhatian kalau dekat dengan Asnawi. Bahkan ia tak segan menggodanya. Baik Tisha maupin Asnawi sejauh ini bertahan untuk tidak melakukan hubungan intim.

"Teh...apa elu melampiaskan hasrat ke so Wongso?"

"Hmmm...enggak juga Steve...gue baru sekali begituan sama si Wongso, pas waktu kita linuran ke Maldives...sampe sekarang gue gak pernah lagi"

"Njiiir!!! Lu bisa gitu ya! Kalo gue jadi elu, mungkin tiap hari gue ngajakin si Wongso"

"Haha...lu emang bejat Steve...gue tau tabiat lu kayak gitu, si Kesih pernah cerita ke gue...katanya lu sering ngajakin dia begituan"

"Hmmm...Casey...gue jadi sedih lagi Teh"

"Sorry sorry...gue...gak maksud bikin lu sedih lagi"

"Gak apa apa Teh...gue udah ikhlas ditinggalin dia selamanya"

"Yang sabar ya Steve...gue juga terpukul denger Kesih meninggal...gue suka banget sama Kesih, dia orangnya asik...kalo gak beda agama, gue udah dorong elu nikah sama dia Steve"

"Iya Teh"

"Oh Steve...gue punya ide biar lu gak gila"

"Ide apa Teh?"

"Gue mau jodohin elu sama asisten gue"

"Si Mala?"

"Iya Steve...dia pokoknya luar biasa, pasti lu suka sama dia"

"Males ah Teh...mukanya aja gue gak tau...lu dari dulu mau liatin fotonya tapi gak ada wae"

"Iya niu, fotonya selalu ilang di hape gue, kayaknya ada yang ngehapusin...terus Mala gak punya sosmed lagi"

"Apa ada orang lain yang suka maeni hap elu?"

"Ada...si Wongso...kita selalu tuker tukeran hape kalo lagi hang out"

"Apa Wongso dan Mala saling mengenal?"

"Iya...gue yang ngenalin mereka"

"Nah...berarti dia yang ngehapusin fotonya...gue yakin kalo si Wosngso selingkuh sama Mala"

"Njiiir!! bodoh lu!! Mana mungkin lah si Wongso selingkuh, dia selama ini bahagi pacaran sama gue...terus pas gue bongkar hapenya, gak ada tuh chat chatan sama cewek lain"

"Itu baru tebakan gue aja Teh...tapi sih 90 persen suka bener"

"Lu udah gila yah Steve!! Suuzon lu! Parah!!"

"Bukan suuzon Teh, tapi fakta!"

"Udah udah! Lu jangan gitu! Mending nanti lu ikut ke klinik! Gue kenalin elu langsunh sama dia...gue yakin lu langsunh jatuh cinta"

"Gak mau Teh...gue takit si Mala nanti mati atau ilang kayak cewek cewek gue sebelumya...gue gak kuat kalo harus ngalamin itu lagi"

"Hadeeeeeuh nih bocah keras kepala amat ya...gue hajar lu"

Tisha langsunh naik pitam. Ia memukuli Asnawi dengan membabi buta. Asnawi berusaja bertahan dan tidak melawan. Tisha kemudian membuka celana Asnawi, lalu menariknya. Monster kyubii pun terlihat jelas, ia menyapa Tisha dengan riang.

"Ampun Teh...jangan diisep sekarang!! Gue belum solat...gue males kalo harus mandi besar"

"Bodo amat...lu udah bikin gue bete...lu harus terima pelajaran"

Tisha meremas remas monster kyubii, lalu ia menghisapnya dengan kencang. Asnawi berteriak dan mendesah. Semalin lama aksi Tisha semakin brutal, Asnawi ditelanjangi, lalu ia menyuruhnya untuk melakukan hal yang sama. Mereka berdua pun sama sama mendesah karena menikmati aksi hisap menghisap alat kelamin.

Satu jam kemudian, mereka sama sama lemas. Mereka berbaring diatas sofa dengan saling berpelukan. Asnawi akhirnya tertidur karena kelelahan. Tisha kemudian bangun dari sofa. Ia memandang wajah Asnawi yang tidur dengan penuh ketenangan. Ia lalu mencium keningnya.

"Maafin gue ya Steve...gue terpaksa ngelakuin ini biar lu bisa tidur nyenyak...gue takit otak lu rusak kalo gak tidur" Gumam Tisha.

Setelah itu, Tisha memnguti pakaiannya yang berserakan di lantai. Ia kembali memakai baju, lalu pergi ke kamar mandi.

...

Di waktu yang sama, namun di tempat yang berbeda. Hayati tengah sibuk di dapur untuk mempersiapkan sarapan. Ia membuat secangkir kopi dan roti bakar. Aroma khas kopi arabica menyeruak memenuhi ruangan.

Tiba tiba ia dipeluk dari belakang oleh seorang pria. Hayati kaget, ia menoleh ke arah pria tampan itu.

"Lho Mas Wongso...kok udah bangun sih!! Sarapannya beres aku siapin" kata Hayati.

"Aku terbangun sama aroma kopi yang kanu bikin Mal...kayak enak banget tuh" bisik Wongso di telinga Hayati.

"Ihhh Mas jangan ngomong ah!! Mulut kamu bbai tauuuuuk!!!" protes Hayati.

"Ah masa sih!!!"

"Sana!! Sikar gigi dulu gih!! Terus mandi!! Jangan ganggu aku!!"

"Iya deh Mala sayang...aku mandi dulu, jangan lupa ya! Bikinin aku omlete!"

"Iya Mas...kubuatin spesial buat kamu...sana gih! Mandi"

Wongso mengecup pipi Hayati sebelum akhirnya ia pergi ke kamar mandi. Hayati kembali fokus ke pekerjaannya yakni menyiapkan sarapan.

...
g.azar
chrysalis99
symoel08
symoel08 dan 42 lainnya memberi reputasi
43
Tutup