Ayah adalah tulang punggung keluarga. Beliau rela banting tulang demi mencukupi kebutuhan hidup keluarga tercinta. Tak peduli panas terik dan hujan, beliau tetap mengais rezeki demi menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Berjuang mencari penghasilan yang dapat digunakan untuk mensejahterakan anak dan istrinya. Maka dari itu, ayah adalah orang yang wajib dihormati, dihargai, dan diperlakukan dengan baik selain ibu.

Namun, baru-baru ini, di kampung Sendang Rejo, Sendang Agung, Lampung Tengah, ada seorang anak yang tega memenggal kepala ayah kandungnya.

Peristiwa kejam itu terjadi pada hari senin (23/3/2021). Tersangka mengaku dia merasa mendapat bisikan ghaib bahwa ayahnya akan menyantet dirinya. Sehingga tersangka berpikir sebelum hal itu terjadi, lebih baik dia yang menghabisi ayahnya terlebih dahulu.

Sekarang tersangka pun sedang melakukan test kejiwaan di salah satu rumah sakit di daerah Pesawaran.

Miris! Benarkah kejadian seperti ini diduga karena tersangka termasuk ODGJ?Atau hanya dalih agar bebas dari jeratan hukum?

Kalau menurut kacamata penglihatan aku sih ya, itu anak kejiwaannya terganggu. Mentalnya rusak. Sudah tidak bisa lagi membedakan kebaikan dan kejahatan. Sehingga menjadi anak yang durhaka. Membunuh ayah sendiri seperti menghabisi nyawa nyamuk. Sedih banget, ngilu di hati.

Kenapa sih pada zaman sekarang ini banyak anak membunuh orang tua sendiri hanya karena hal-hal kecil. Tak ingatkah mereka pada perjuangan orang tua yang merawatnya? Seperti pepatah "air susu dibalas dengan air tuba"

Benarkah ini karena faktor salah didikan orang tua atau karena memang si anak menderita gangguan jiwa yang gejalanya tak terdeteksi?

Bahkan belum lama juga di tetangga desa aku ada anak yang tega menggorok leher ibu kandungnya ketika sedang tertidur pulas hingga tewas. Bahkan kejadiannya di depan adik tersangka. Setelah diinterogasi oleh pihak berwajib, dia mengaku mendapatkan bisikan ghaib untuk menggorok leher ibunya.

Dengan kejadian-kejadian seperti ini, benarkah kurangnya benteng keimanan sehingga setan mudah membisikan hal-hal yang menjerumuskan ke dalam lembah kejahatan? Durhaka terhadap orang tua sendiri.

Semoga generasi penerus selanjutnya dan kita semua dijauhkan dari hal-hal demikian.

Alfatihah untuk para korban kedzaliman anak mereka.

Lampung, 25 Maret 2021


Purwanti Pratama