Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

widya poetraAvatar border
TS
widya poetra
Soal Ceramah Hasyim Yahya, Mahfud MD: di Islam Juga Ada Pilih-Pilih Dalil Semaunya


Terkini.id, Jakarta – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD menyoroti soal ceramah kontroversial yang belakangan ramai dibicarakan.

Seperti diketahui, dalam video ceramah yang tersebar, orang yang disebut bernama Ustaz Hasyim Yahya mengatakan bahwa “Islam yang baik adalah yang jadi teroris.”

Mahfud pun menanggapi bahwa orang bisa saja menemukan ayat-ayat dalam Alquran yang digunakan untuk melakukan teror.

Namun, sebaliknya, orang bisa pula menemukan ayat-ayat untuk menjaga nyawa manusia.

Ia membandingkan bahwa hal ini sama dengan kejadian di mana pasal-pasal hukum bisa diperjualbelikan dengan aparat penegak hukum

“Sering pasal-pasal hukum bisa dijualbelikan dengan aparat (polisi, jaksa hakim, pengacara) yang tak bermoral. Dalam Qur’an juga orang bisa menemukan ayat-ayat untuk melakukan teror tapi juga bisa menemukan banyak ayat untuk menjaga nyawa manusia,” katanya melalui akun Twitter @mohmahfudmd pada Senin, 29 Maret 2021.

“Ini buktinya. Jadi masalahnya ada di ‘moral’,” lanjutnya sambil menggunakan emoticon untuk menunjuk tautab berita terkait ceramah Hasyim Yahya.

Lebih lanjut, Mahfud menjelaskan soal jual-beli pasal yang ia maksudkan.

Menurutnya, ada banyak kejadian di mana orang melakukan negosiasi dengan oknum penegak hukum terkait pasal yang akan digunakan.

Pasal yang telah dinegosiasikan itu akan menentukan menang atau kalahnya pihak yang berkepentingan di pengadilan nanti.

“Dalam praktik, banyak kasus bisa dibeli dengan pasal-pasal kepada oknum aparat: kalau mau menang pakai pasal ini, kalau mau dikalahkan pakai pasal itu,” ungkap Mahfud.

Dalam hal itu, ada kesamaan bahwa orang dalam Islam juga bisa pilih-pilih dalil semaunya demi kepentingannya.

Ia pun mengingatkan bahwa ada ayat yang memperingatkan kaum muslim untuk tidak memperjual-belikan ayat dengan harga murah.

“Di Islam juga ada pilih-pilih dalil semaunya sehingga ada ayat ‘jgn kamu (jual)belikan ayat2 Allah dgn harga murah.’ Walaa tasyataruu biayatillah tsamanan qalila,” lanjut Mahfud.

terkini.co.id


Salut ane sama Pak Mahfud,
berani jujur itu tidak mudah.

Memang kenyataannya ada ayat untuk mendukung tindakan teroris,
makanya kita sering denger pelaku terorisme kok rajin ibadah dst...dst...

karena memang ada ayatnya yang dieksploitasi oleh kelompok tertentu untuk menghasut orang melakukan tindakan teror. Istilah kerennya dibrainwash. Sayangnya kita keburu tersinggung kalo ada istilah "ditipu pakai ayat".

Sekarang tinggal bijimana menyelamatkan pemuda-pemudi penerus bangsa supaya tidak ditipu oleh makelar ayat untuk melakukan teror. Ane kira ini pekerjaan yang berat. Pemerintah kalo gak didukung oleh masyarakat luas, terutama ormas-ormas keagamaan, gak mungkin akan berhasil.


emoticon-linux2
Jazed
rs2006
viniest
viniest dan 30 lainnya memberi reputasi
31
4K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
54m5u4d183Avatar border
54m5u4d183
#9
Pandangan Berbeda 7 Aliran dalam Islam, Ada yang Meragukan Keaslian Alquran

Hadi Mulyono 
Kamis, 07 November 2019 18:55 WIB

AKURAT.CO, Agama Islam dalam salah satu hadis Nabi Muhammad SAW konon akan terpecah menjadi 73 golongan.

Dari setiap golongan ini kemudian memahami dan menyampaikan Islam sesuai versi mereka masing-masing. Menurut Farid Zainal Effendi, aliran dalam Islam mulai muncul ketika perang Siffin (37 H) antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah.

Pada saat itu kelompok Ali bin Abi Thalib berperang melawan kelompok Muawiyah hingga peristiwa Tahkim menjadi penanda kemenangan pihak Ali bin Abi Thalib. Kekalahan tersebut menjadi dasar Muawiyah untuk mengambil jalan damai dengan pihak Ali bin Abi Thalib. Akan tetapi, inisiatif Muawiyah untuk berdamai tersebut mendapat reaksi yang berbeda dari golongan Ali bin Abi Thalib. Ada yang menyetujui perdamaian tersebut ada pula yang tidak dan berimbas pada perpecahan golongan Ali bin Abi Thalib.

Sejak saat itu, aliran Islam terus bertambah yang memiliki pendapat dan pemikiran yang berbeda-beda tentang Islam. Apa saja aliran Islam yang memiliki sejarahnya masing-masing tersebut? Simak rangkumannya berikut ini.

1. Khawarij

Aliran ini merupakan golongan yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib saat menyikapi perdamaian peristiwa Tahkim oleh Muawiyah. Kata Khawarij berasal dari bahasa Arab yang berarti keluar. Aliran ini sering disebut aliran ekstrem. Sebab me reka menganggap keputusan Ali dan golongannya yang setuju berdamai dengan Muawiyah adalah kafir dan halal darahnya.

2. Syiah

Berseberangan dengan Khawarij, aliran Syiah sejalan dengan Ali bin Abi Thalib. Bahkan, Syiah ini merupakan aliran yang fanatik terhadap Ali bin Abi Thalib. Mereka memiliki pandangan tentang Islam di antaranya menganggap bahwa Alquran yang sekarang mengalami perubahan dan pengurangan. Menurut mereka, Alquran yang asli berada di tangan Al Imam Al Mastur (Syiah Imamiyah).

Terlebih lagi, golongan ini tidak mengamalkan hadis kecuali dari jalur keluarga Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, kelompok ini juga menghalalkan nikah mut'ah atau yang sering disebut kimpoi kontrak.

3. Muktazilah

Aliran selanjutnya adalah golongan yang dikenal dengan sebutan 'kaum rasionalis Islam' karena dalam memahami sesuatu lebih berdasarkan pada akal. Aliran ini berpendapat bahwa orang Islam yang berdosa besar bukan kafir juga bukan mukmin, tetapi berada di antara keduanya.

Pandangan lain dari Muktazilah adalah hanya mengakui peristiwa Isra Rasulullah SAW, tetapi tidak mengakui Mi'raj Nabi ke langit. Selain itu aliran ini tidak mengakui siksa kubur, tidak percaya perhitungan amal hingga tidak percaya akan syafaat Nabi di Hari Kiamat.

4. Murjiah

Murjiah berasal dari kata 'irja' yang berarti menangguhkan. Aliran ini berpandangan bahwa orang berdosa tidak termasuk kafir dan tidak kekal dalam neraka. Mereka yang berpendapat demikian termasuk golongan Murjiah moderat. Sedangkan mereka yang berpendapat bahwa orang Islam yang percaya pada Allah kemudian menyatakan kekufuran secara lisan tidak menjadi kafir sebab iman itu terletak di dalam hati.
Golongan ini termasuk dalam golongan Murjiah ekstrem.

5. Qadariyah

Aliran selanjutnya berasal dari kata 'qadr' yang artinya mampu atau berkuasa. Kelompok Qadariyah berpendapat bahwa manusia memiliki kuasa untuk menentukan jalan hidupnya. Selain itu, aliran ini berpandangan bahwa segala yang dilakukan manusia karena manusia memiliki kekuatan untuk mengendalikan dirinya sendiri.

6. Jabariyah

Berbanding terbalik dengan Qadariyah, aliran Jabariyah memandang bahwa manusia tidak mempunyai kebebasan dan kekuatan untuk menentukan kehendak dan perbuatannya.

7. Ahlus Sunnah wal Jamaah

Ahlus Sunnah wal Jamaah merupakan aliran yang mengikuti petunjuk dari Nabi Muhammad SAW serta para sahabatnya. Aliran ini dalam menjalankan kehidupan bertumpu pada Alquran, hadis, ijma' ulama, dan Qiyas.[]
Editor: Ahada Ramadhana

https://m.akuraS E N S O Rid-847893-read-pandangan-berbeda-7-aliran-dalam-islam-ada-yang-meragukan-keaslian-alquran

pakisal212
hajigabin
macarone
macarone dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup