Dugaan Forum Nasabah Korban Jiwasraya (FNKJ) ditunggangi kepentingan politik, ternyata bukan hanya isapan jempol belaka.

Masih ingat saat Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) bertemu dengan sekelompok orang yang mengatasnamakan FNKJ.

Dalam Pertemuan tersebut Moeldoko mengambil panggung dan bertindak seakan sebagai sosok yang memfasilitasi dan membela FNKJ.

Tentu hal demikian menjadi keuntungan secara politis yang didapat Moeldoko jelang Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD) di Sumatera Utara (Medan).

Benar saja, saat kongres berlangsung, pemberitaan mengenai pertemuan Moeldoko dengan FNKJ, di blowup oleh buzzer melalui jejaring sosial media. Moeldoko dicitrakan seakan menjadi sosok yang mencari jalan solusi atas masalah nasabah Jiwasraya.



Selain pencitraan, saya menangkap isu Jiwasraya yang dimainkan oleh Moeldoko juga ditujukan untuk memberi signal pressing pada Partai Demokrat, lantaran kita tahu bahwa kasus perampokan Jiwasraya ini terjadi pada periode pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagaimana rentang waktu yang menjadi materi perkara hukum di pengadilan yakni (2008-2018).

Adapun jalur FNKJ masuk ke Moeldoko diduga melalu Marzuki Alie yang juga komplotan untuk KLB Demokrat.



Namun bagi orang yang jeli, mereka tidak gampang terkecoh begitu saja oleh manuver Moeldoko bersama FNKJ. Ingatan publik harus disegarkan kembali bahwa yang merampok Jiwasraya adalah Harry Prasetyo yang tidak lain merupakan anak buah Moeldoko di KSP.



Konon Harry Prasetyo yang telah divonis oleh Pengadilan Tinggi (PT DKI Jakarta) tersebut, memiliki hubungan kerabat dekat dengan Moeldoko.



Yang lebih ironis, ternyata Ana Rustiana yang mengaku sebagai Ketua FNKJ, ternyata bukan seorang nasabah, melainkan mantan agen asuransi nakal yang telah dipecat oleh Jiwasraya.

Jelas apa yang dilakukan oleh Ana Rustiana dengan mendompleng atas nama forum nasabah, secara langsung telah merugikan kepentingan nasabah Jiwasraya.

Tindakan tak terpuji Ana Rustiana ini sebenarnya bukan suatu hal yang mengherankan. Karena karakter agen asuransi nakal dan tidak Jujur itu, telah menjerumuskan Jiwasraya pada kebangkrutan dan tentu jutaan nasabah mengalami ketidakpastian.

Oleh karena itu, kepada Asosiasi Agen Asuransi, saya minta agar ada penataan dan lebih ketat menegakkan nilai etik. Dan tentunya saya juga mendorong agar ada reformasi keagenan pada industri keuangan. Sehingga diharapkan terjalin mutual yang penuh integritas hingga dapat memberi perlindungan pada nasabah.

Adapun pesan saya pada nasabah, fokus pada penyelesaian yang rasional dan jangan gampang ditunggangi kepentingan politik.

Source: https://bacautas.com/1367783251058720775