Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

samsol...Avatar border
TS
samsol...
Mampukah NATO Menandingi Superioritas Udara Rusia di Wilayah Baltik?
TALLINN, KOMPAS.com – Pertahanan udara negara-negara Baltik terlalu lemah untuk menghadapi serangan udara Rusia atau untuk melindungi bala bantuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara ( NATO) yang datang.

Hal itu berdasarkan publikasi lembaga think tank pertahanan yang berbasis di Estonia, International Center for Defense and Security (ICDS).

Luas negara Estonia, Latvia, dan Lituania kecil, begitu pula angkatan bersenjata mereka sebagaimana dilansir dari The National Interest, Rabu (17/2/2021).

Beberapa pasukan NATO dan pesawat yang ditempatkan di sana tidak mencukupi. Jadi jika Rusia menyerang, negara-negara di Baltik sangat membutuhkan bala bantuan NATO.

“Pergerakan darat, udara, dan laut rentan terhadap kekuatan udara substansial yang telah dibangun Rusia di Distrik Militer Barat dan kemampuan jarak jauhnya,” lapor ICDS.

ICDS menambahkan, celah kelemahan dari negara-negara di kawasan Baltik adalah sistem pertahanan udaranya.

“Tiga negara berupaya mengatasi hal ini. Namun, berbagai sistem yang diperlukan untuk pertahanan udara berlapis yang komprehensif sangatlah mahal,” sambung ICDS.

Oleh karena itu, lanjut ICDS, celah kelemahan itu harus menjadi perhatian negara-negara Baltik.

“Sisi timur laut yang rentan juga harus menjadi perhatian NATO secara keseluruhan,” tambah laporan ICDS.

Sementara itu, Rusia memiliki sekitar 27 skuadron jet tempur di Distrik Militer Barat yang berbatasan dengan Negara Baltik.

Jumlah jet tempur tersebut belum termasuk pesawat tambahan yang berbasis di wilayah yang berdekatan.

Sehingga, dapat meningkatkan kekuatan udara Rusia di wilayah Baltik menjadi beberapa ratus pesawat.

Negara-negara Baltik memiliki sejumlah rudal permukaan-ke-udara buata Eropa dan Amerika Serikat (AS), radar pertahanan udara, serta rudal anti-pesawat jarak pendek RBS-70 buatan Swedia dan Stinger bikinan AS.

Lithuania membeli rudal jarak menengah NASAMS buatan Norwegia sementara Estonia masih memiliki senjata anti-pesawat ZU-23-2 era Uni Soviet.

Negara-negara Baltik termasuk dalam jaringan komando pertahanan udara NATINAMDS di seluruh NATO dan mereka telah mendirikan Jaringan Pengawasan Udara Baltik mereka sendiri.

Karena kekuatan angkatan udara negara-negara Baltik tidak terlalu kuat, NATO menyediakan empat hingga delapan jet tempur di lapangan udara di sana.

Meski demikian, jumlah jet tempur tersebut merupakan “perisai” yang cukup tipis untuk melawan kekuatan udara Rusia.

“Kemampuan pertahanan udara dari tiga negara Baltik sangat kurang,” studi ICDS tersebut menyimpulkan.

Para peneliti dalam studi tersebut juga menyoroti kurangnya rudal anti-pesawat jarak menengah dan jarak jauh.

Selain itu, kurangnya persediaan rudal, kurangnya integrasi rudal dengan sistem komando pertempuran, celah dalam cakupan radar tingkat rendah, dan masalah interoperabilitas antara sistem BALTNET dan NATO juga disorot.

https://www.kompas.com/global/read/2...-baltik?page=2

Bagaimana menurut agan @si.matamalaikat emoticon-Malu
Diubah oleh samsol... 18-02-2021 11:58
0
655
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
KS69Avatar border
KS69
#1
amerika & sekutunya NATO
tak berani lawan china & rusia

amerika & sekutunya itu nyalinya cuma berani
keroyok serang negara kecil loyo militer

china & russia itu negara yg kuat militer

samsol...
samsol... memberi reputasi
1
Tutup