Jakarta, CNBC Indonesia - Sanksi yang dijatuhkan pemerintahan Donald Trump kepada Huawei Technologies telah memukul bisnis smartphone raksasa teknologi China. Kini Huawei berada diperingkat keenam dalam pangsa pasar smartphone global padahal sebelumnya menduduki peringkat pertama.

Berdasarkan data Counterpoint Research, pada kuartal IV-2020, Huawei hanya mengirimkan 33 juta smartphone secara global, angka ini anjlok 41% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pangsa pasar Huawei pun tinggal 8%. Raksasa Teknologi China ini kalah dari Oppo, Vivo, Xiaomi, Apple, dan Samsung.

Merosotnya bisnis smartphone Huawei juga dikonfirmasi oleh riset Canalys. kuartal IV-2020 diperkirakan Huawei mengirimkan 32 juta smartphone atau turun 43% dari tahun sebelumnya. Ini pertama kalinya Huawei terlempar dari posisi lima besar dalam 6 tahun terakhir, tulis Canalys.

"Huawei secara dramatis susut di sebagian besar pasar dampak dari sanksi AS," ujar Amber Liu, analis Canalys Research dalam laporannya, seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (29/1/2021).
Meski begitu sepanjang 2020, Huawei duduk diperingkat ketig dalam pangsa pasar. Posisinya tergeser Apple yang pengirimannya meningkat drastis karena iPhone 12.
Huawei sempat menjadi raja smartphone dunia dengan menggeser Samsung pada kuartal II-2020. Namun posisi tersebut dengan cepat merosot setelah Huawei dimasukkan dalam daftar hitam Departemen Perdagangan AS.
Salah satu dampak sanksi ini adalah Huawei tak mendapat lisensi Android sehingga ponsel Huawei yang dirilis setelah Mei 2019 tidak memiliki aplikasi bawaan Google seperti Gmail, Play Store, YouTube hingga Maps.
Ini membuat masyarakat di luar China tak tertarik membeli smartphone Huawei. Maklum, Android menjadi sistem operasi yang paling populer di dunia dengan pangsa pasar di atas 80%.

https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...kini-keteteran