Batam adalah Suatu Kota Besar di Propinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang Ngetop. Karena Merupakan Kota Transit Sebelum ke Singapura atau Malaysia, yang Menjadikannya Kota Multikultural. Batam Menjadi Kaya Sebagai Tempat Belanja, Budaya, Wisata dan Kuliner. Keren!

Welcome to riwidy's thread

Hai GanSist jumpa lagi riwidy di thread khas coc tentang kota Batam, terutama cemilan khasnya. Walaupun kabarnya saat ini Kecamatan Batam Kota dalam kondisi memprihatinkan sebagai black zona penyebaran covid-19, alias sudah parah banget 🤐 semoga cepat teratasi ya, Aamiin. Sehingga dapat menerima kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara lagi.

Kalau berbicara Batam selalu yang terbayang di benak ane adalah gadget dan elektronik murah! Hehe tapi kali ini ane ingin mengulik cemilan khas Batam aja ya, secara mulut ane termasuk yang suka bergoyang tiada henti alias suka ngemil.

Di Batam ini keren pokoknya, GanSist, karena ada perpaduan yang unik antara makanan lokal Indonesia, Melayu, dan Tiongkok menjadikannya ada kuliner khas Batam yang unik dan yummy loh!

Karena covid-19 yang merata di Indonesia termasuk Batam, kita sementara waktu belum bisa berkunjung ke sana ya, tapi ga ada salahnya juga sedikit mengulik cemilan khasnya. Kalau mau bisa coba resepnya juga loh.


3 cemilan khas Batam :


1. Kue Batang Buruk



Namanya unik banget ya dan mengguggah kekepoan kita. Kenapa batang? Kenapa buruk? Ternyata ada sejarah romantisnya loh.

Kue ini merupakan hidangan khas kue kering yang umumnya selalu disajikan saat Hari Raya Idul Fitri. Tetapi di hari biasa pun ada tersedia di pasaran, untuk menjamu tamu atau sebagai buah tangan khas Batam.

Kue ini terbuat dari tepung dan imut ukurannya, yakni sekitar 3-4 cm saja. Kuker yang sekarang tersedia berbagai macam varian ini terutama banyak ditemukan di wilayah Bintan dan Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Sejarah Cemilan Batang Buruk :

Melansir dari situs resmi Kemdikbud, nama unik kue ini berdasar kisah cinta Wan Sinari, putri sulung Baginda Raja Tua yang memerintah di Kerajaan Bintan sekitar 450 tahun silam.

Sang putri memendam cinta kepada seorang pemuda tampan yang pemberani bernama Raja Andak.

Ia bergelar Panglima Muda Bintan. Namun, cintanya bertepuk sebelah tangan. Au perih deh. Lelaki idamannya itu lebih memilih Wan Inta, adik kandung Wan Sinari. Lebih makjleb lagi.

Untuk mengusir galau dan gabut, Wan Sinari membuat sebuah penganan unik, jika digigit, kue itu akan hancur berderai. Itulah kue Batang Buruk.

Hingga pada suatu hari, para tamu dan pejabat kerajaan berkumpul di istana. Kue itu pun dihidangkan. Para tamu kemudian mencicipi kue baru itu. Kayaknya unyu dan enak.

Namun beberapa saat saja setelah menggigitnya, mendadak mereka merasa malu, karena sebagian kepingan kue jatuh berderai. Serpihan-serpihannya berserakan mengotori pakaian kebesaran yang mereka kenakan.

Hanya Raja Andak Panglima Muda Bintan yang tak terkecoh. Saat Raja Andak memakan kue itu, tiada serpihan kue yang berjatuhan. Keren!

Kue batang buruk memiliki filosofi “Biar pecah dimulut jangan pecah di tangan".

Filosofi ini menggambarkan bagaimana seorang bangsawan mempunyai etika pada saat makan. Apabila seorang bangsawan terburu-buru ketika makan, maka mencerminkan betapa buruknya tingkah laku bangsawan tersebut.

Inilah sebuah pesan bijak dari kue batang buruk!

Nah tinggi juga pelajaran hidup dari kue ini ya?

Harga: berkisar minimal 20.000 an per bungkus.

Simak cara membuatnya kuy :



2. Luti Gendang



Luti gendang adalah kuliner khas Anambas yang kemudian diadaptasi juga oleh Batam. Kue ini terkenal lezat dan gurih sebagai teman ngopi atau ngeteh di pagi atau sore hari.

Roti ini dibuat dari olahan tepung terigu sebagai adonan utama. Isinya bisa daging ikan tongkol, ayam, dan lainnya, dengan bumbu-bumbu yang membuatnya gurih.

Kita bisa banyak menemukannya di Batam, Tanjungpinang, dan pulau-pulau lain di Kepri.

Sejarah Cemilan Luti Gendang :

Nama luti gendang ini pertama kali disebut oleh seorang juru masak peranakan China Melayu di Anambas. Pada mulanya bernama roti gendang. Tetapi kebanyakan dari etnis Tiongkok tidak bisa menyembutkan kata roti dengan sempurna. Maka dari itu jadilah sebutan luti sampai sekarang. Fix luti adalah roti ya GanSist. 😁

Nama gendang sendiri berasal dari bahasa Melayu. Asal kata Ghendang (aghim huruf Arab) atau rendang. Ghendang, bahasa Tarempa, artinya cara/teknik memasak dengan menggunakan minyak. Atau bisa kita artikan goreng/menggoreng. Noted ya.

Roti Ghendang (roti rendang) menjadi roti gendang. Kemudian karena masalah lafal, menjadi luti gendang.

Harga: Rp. 2.500 – 3.500 perbuah.

Simak cara membuatnya kuy :



3. Molen Bilis



Agan Sista tentu sudah mengenal molen kan? Bukan yang untuk mengaduk semen ya tapi makanan cemilan gorengan yang bentuknya imut lucu dengan lilitan. Biasanya sering dijumpai berisi buah pisang, tapi varian baru ada yang memakai nanas, coklat, kacang hijau dan sebagainya. Yummy deh!

Namun di Batam kita bisa membeli oleh-oleh Molen Bilis. Molen yang berisi bilis. Kadang disebut bilis gulung juga.

Bilis gulung merupakan camilan khas Batam yang juga sering disebut dengan angko bilis atau bilis berselimut.

Sesuai dengan namanya, Molen Bilis ini berisi Ikan Bilis yang diolah menjadi empuk dan lembut.

Ikan Bilis sendiri merupakan jenis ikan air laut yang banyak terdapat di Batam, berwarna abu-abu kehijauan dan ukurannya kecil seperti teri jengki.

Rasanya gurih juga manis. Kemasan Molen Bilis sangat praktis untuk dijadikan buah tangan. Ane paling pengin coba ini deh. Bagaimana dengan GanSist?

Harga: Rp. 30.000/300gr.


Simak video youtube pembuatannya ya :

Nah demikian GanSist, thread coc Batam ane, semoga suka dan berkesempatan jalan-jalan ke Batam suatu hari nanti serta dapat membeli oleh-olehnya. Stay save ya!

Ngawi, 14062020






Sumber tulisan : opini pribadi by riwidy

Sumber referensi :



Sumber gambar :
klik
Pinterest :

klik
klik2