Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

feeldaiyoAvatar border
TS
feeldaiyo
[DIVE INSIDE] Antara Supranatural dan Skizofrenia, Bagaimana Menyikapinya?


Quote:



Assalamualaikum, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan untuk agan dan sista sekalian


Setelah sekian lama 'libur' membuat tulisan. Akhirnya iseng iseng mau nulis seri DIVE INSIDE  lagi nih. Tentunya tetap sama membawakan isu dan pengetahuan menarik dan mendalam untuk menambah wawasan kalian semua.



Cerita dikit sebelumnya ya. Ane pribadi adalah mahasiswa kedokteran, saat ini sedang masuk ke jenjang koas (dokter mudalah). Jadi ane harus bilang di sini, im not doctor (yet) apalagi psikiatri ya gan. Tapi menurut ane, ini ngga jadi kendala untuk keinginan ane buat sharing sama agan sekalian. Sekali lagi, hal ini bukan untuk menyerang kepercayaan siapapun, itu adalah hak agan-agan sekalian. Ane juga umat beragama kok hehe sama seperti agan sekalian. So, cerna baik baik ya apa yang akan ane coba sampaikan.





Antara Tubuh dan Jiwa

Model Pendekatan Kesehatan Holistik




Kita mulai dari suatu pendekatan medis holistik dahulu, sebelum kita coba bahas lebih lanjut tentang apa itu skizofrenia ya. Dalam ilmu medis, banyak model pendektan kesehatan yang mencakup berbagai aspek intrinsik maupun ekstrinsik seseorang. Salah satu yang mudah sekali untuk dicerna dan banyak dipakai dalam pendekatan kesehatan jiwa adala model bio-psycho-social healthatau kesehatan biopsikososial.


Apa sih kesehatan biopsikososial itu?


Pendekatan kesehatan melalui biopsikososial artinya sesuai harfiahnya aja gan, jadi untuk melihat seseorang sehat itu tidak hanya dari unsur fisik atau biologinya saja, namun juga memperhatikan unsur psikologi dan juga sosial. Intinya, kalau mau bilang orang itu sehat ngga cuma kita lihat mereka ngga batuk, pilek, demam, diare, segala macem keluhan yang biasa buat agan ke dokter tuh, tapi kita juga harus lihat kondisi psikologis orang tersebut dan kondisi sosial di sekitarnya. Bahkan, definisi sehat menurut WHO sendiri menjelaskan bahwa sehat adalah kondisi baiknya seluruh aspek fisik, mental, dan sosial, tidak hanya sebatas kondisi tanpa penyakit atau gejala. Jadi, kita bisa dikatakan sehat kalau seluruh fungsi psikologi, keadaan sosial, serta kondisi fisik dalam keadaan prima gan! Ini yang harus kita sama-sama raih nih supaya hidup kita bisa jauh lebih optimal dari sekarang. Mindset yang bagus nih buat dipegang emoticon-Big Grin





  Selain itu, kita juga harus tahu dulu nih apa sih sebenernya definisi dari jiwa yang sehat. Nah, menurut WHO yang kemudian menjadi dasar pembentukan UU Kesehatan Jiwa di Indonesia (sekarang UU No. 18 Tahun 2014), seseorang dapat dikatakan sehat jiwanya apabila orang tersebut



Quote:




Itulah mengapa konsep pendekatan biopsikososial, definisi sehat yang menyeluruh, serta jiwa yang sehat ini sangat penting untuk masyarakat umum pahami. Menurut ane, kalo aja seluruh atau minimal sebagian besar rakyat Indonesia bisa mencapai tingkat kesehatan terbaiknya, dijamin dah tuh Indonesia bisa banget jadi negara yang jauh lebih produktif, damai, aman dan sentosa. Jadi ngga ribut terus masalah identitas ini-itu hehe. Bisa jadi negara superpower dah tuh emoticon-Big Grin.





Apa Itu Skizofrenia
Mengenal Gangguan Psikosis Paling Umum



Sebelum kita masuk ke dalam bahasan ini, sebenarnya udah ada beberapa thread yang membahas mengenai apa itu skizofrenia dan sedikit banyak mengaitkan dengan hal supranatural atau orang indigo. Agan bisa baca thread itu di sini atau sini (dan masih banyak lagi). Namun bukan bermaksud mendiskreditkan TS yang membuat, namun menurut ane dalam thread tersebut belum menjelaskan secara penuh tentang apa sebenarnya skizofrenia itu dan bagaimana hubungannya dengan klaim kejadian supranatural lainnya. Jadi semoga di sini dapat dibahas lebih jelas.

Oke, Jadi apa sih sebenarnya Skizofrenia itu?

Dari bahasanya sendiri, Skizofrenia tuh pertama kali disampaikan pada tahun 1908 oleh Eugene Bleuler, seorang psikiatri berkebangsaan swiss yang juga mengenalkan istilah 'autisme'. Arti kata Skizofreniaitu sendiri adalah 'Splitting of the mind', dari kata skizos- (split) dan frenik- (mind). Tapi, ini bukan berarti split personality kayak yang banyak disampaikan di film film yaa (itu beda gangguan gan, namanya DID atau MPD). Tapi istilah ini lebih menggambarkan pikiran orang dengan skizofrenia seperti terfragmentasi, seolah-olah tidak koheren antar pikiran dan juga terhadap perilaku serta emosinya. Skizofrenia sendiri secara umum sering digambarkan sebagai gangguan jiwa kronis yang menyebabkan kelainan pada proses dan isi pikir. Mengapa disebut kronis karena dapat dialami hingga bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup. 

Dalam ilmu kesehatan jiwa modern kita mengenal sumber referensi, salah satunya yang paling baru dan banyak dijadikan kiblat adalah Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder 5 atau yang lebih dikenal sebagai DSM 5. Sebenarnya di Indonesia sendiri kita masih merujuk kepada PPDGJ 3 yang dikeluarkan oleh kementrian kesehatan pada tahun 1993. Sumber yang dipakai boleh bebas kok yang penting jelas asalnya yaa. Nah dari DSM 5 sendiri, setiap gangguan jiwa memiliki Kriteria Diagnosis masing-masing, termasuk Skizofrenia. Gejala atau tanda yang termasuk ke dalam kriteria diagnosis skizofrenia antara lain.


Quote:



Quote:



Quote:


Buat yang penasaran bagaimana rasanya menjadi orang dengan skizofrenia (ODS), ada video bagus tentang simulasi skizofrenia nih. Ane sangat menyarankan agan menonton supaya bisa sedikit merasakan bagaimana rasanya menjadi ODS walau hanya sebatas melihat. Credits buat pembuatnya yang gokil abis
.







Skizofrenia dan Stigma
Antara Sains dan Keyakinan Setempat



Persentase orang dengan skizofrenia di Indonesia ini sendiri termasuk yang paling tinggi di seluruh dunia. Prevalensi gangguan psikosis di Indonesia ini sendiri menurut data Riskesdas 2018 adalah 1,8 dari 1000 penduduk. Bayangkan Indonesia memiliki lebih dari 270 juta penduduk yang berarti sangat banyakk orang yang mengalami gejala psikosis di Indonesia. Data dari WHO tahun 2004 juga menunjukkan bahwa skizofrenia di Indonesia menyebabkan kecacatan kualitas hidup dengan tingkat > 295 orang per 100.000 penduduk. Data-data ini harusnya jadi penggerak pentingnya awareness masalah ini di masyarakat karena sekali lagi ini bukan masalah main-main gan.

Salah satu hal yang dapat disangkutpautkan terhadap masalah skizofrenia di Indonesia ini adalah stigmatisasi skizofrenia. Bagaimana engga gan, skizofrenia di Indonesia masih dianggap sebagai penyakit orang 'gila' atau bahkan dianggap merupakan akibat dari roh jahat atau iblis yang bersemayam di tubuh manusia. Oke, di sini memang masalah sulit karena terdapat benturan antara kepercayaan dan penjelasan medis. So, bagaimana menyikapinya? 

Dari ilmu kejiwaan sendiri, seseorang dikatakan memiliki gangguan jiwa apabila memiliki gejala atau kepribadian yang membawa penderitaan (distress) dan juga penurunan fungsi (hendaya). Selama orang tersebut walaupun dengan klaim bahwa ia dapat melihat, mendengar, atau merasakan kekuatan supranatural, selama dia tidak menderita atau masih mampu menjalankan kehidupan sosial dan juga pekerjaannya dengan baik maka itu tidak jadi sebuah masalah. Kita belum dapat bilang itu sebagai sebuah gangguan, hanya gejala saja yang ada. Akan tetapi, dari sudut pandang sains mengatakan bahwa sesuatu yang gaib itu hal yang tidak bisa diuji kebenarannya, kita sebut ini metafisika sesuatu hal yang menurut ane pribadi bukan untuk didebatk. Jadi, menurut ane pribadi ngga usah dipusingkan antara kedua hal tersebut. Yang penting kita harus fokus membantu orang dengan skizofrenia yang jelas menunjukkan tanda penderitaan dan juga hendaya dalam fungsinya agar bisa mendapatkan pertolongan medis. Penting juga edukasi kepada masyarakat bahwa hal ini merupakan suatu kondisi medis yang sama seperti penyakit fisik lainnya yang membutuhkan pertolongan. 




Menolong Skizofrenia
Keajaiban Dunia Medis



Walaupun tampaknya penyakit ini sungguh berat karena urusannya udah jiwa seseorang, tetapi dengan bantuan medis skizofrenia bisa dikontrol loh. Orang dengan skizofrenia yang cepat mendapat pertolongan dan didukung oleh sosialnya mampu beraktivitas layaknya orang yang jiwanya sehat loh gan. Kombinasi psikoterapi serta pemberian obat-obatan antipsikosismampu menekan gejala yang diderita serta meningkatkan pengetahuan individu tersebut akan keadaan yang dialaminya. Obatnya pun ditanggung BPJS kok jadi ngga usah khawatir waaupun harus terapi dalam jangka waktu lama. Dengan deteksi dini yang cepat dan penanganan yang tepat ngga ada lagi cerita orang dengan skizofrenia harus menjalani beratnya gangguan yang dialami. So, yang teramat penting adalah yuk sebarkan informasi ini agar semakin banyak orang yang aware akan masalah gangguan jiwa di Indonesia.

Terakhir, TS sendiri punya satu video edukasi teruntuk ODS dan agan agan yang punya kerabat ODS agar bisa mengontrol kekambuhan skizofrenianya. emoticon-Big Grin








Sekian dulu ya DIVEINSIDE kali ini. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua dan sedikit banyak mampu membantu masalah gangguan jiwa, khususnya skizofrenia, semakin menemukan titik terangnya. 

emoticon-Shakehand2

Spoiler for Sumur:


Mampir juga ke thread DIVEINSIDE (HT) lainnya  gan emoticon-Big Grin


[DIVE INSIDE] Mari Bercerita Tentang Mumi dan Dunianya (Knowledge Insight!)

[DIVE INSIDE] 5 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia Kedokteran (Knowledge Insight!)

[DIVE INSIDE] Mengenal Lebih Jauh Tentang Partikel Sub-Atomik (Knowledge Insight)

[DIVE INSIDE] Ternyata Bumi Udah Pernah Ngalamin 'Kiamat' Gan ! (Knowledge Insight)

[DIVE INSIDE] Yuk Kita Ubah Habit Buruk Kita Dengan The Golden Rule of Habit Change

[DIVE INSIDE] Sebuah Cerita Tentang Alam Semesta Kita (Knowledge Insight)


[DIVE INSIDE] Belajar Dari Corona, Yuk Imunisasi! (Miracle World of Vaccine) 



Diubah oleh feeldaiyo 05-01-2021 02:02
nomib
anasabila
edv039
edv039 dan 48 lainnya memberi reputasi
45
9K
156
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
metrysmahardikaAvatar border
metrysmahardika
#34
Ane punya sahabat waktu kuliah gan. Waktu ospek ane perhatiin aja itu anak diemnya super, saat upacara mau dimulai kan kita masih nunggu dekanat lama, jadi kita minggir dr tengah lapangan yg panas membara, tp temen ane berdiri seorang diri ditengah lapangan yg panas itu. Itu pertama kali ane perhatiin. Ane jadi penasaran kan. Setelah tanya sana sini trnyta katanya mmg kek gt dr jaman SMA. Saat ada tugas kelompok selalu ane ajak ikut tim ane.

Saat ane sdh hmpir semester akhir hub ane makin deket sama tmn ane, kita sering main kerumahx. Dr situ dia mulai cerita klo dia mengidap sindrom tourette dan skizofrenia. Awal kali serangan saat kls 3 SMA, waktu itu dia stress mau ebtanas (klhtan kan jaman apa ane klo bilang ebtanas). Trus dia di opname di bangsal psikiatri hmpir 2 minggu.

Katanya sindrom tourette itu gejalanya ada bbrpa anggota tubuh yg gerak tanpa bisa dia kontrol, yg menyerangnya di bagian tangan dan leher, jadi nih tangannya klo diangkat bisa goyang2 kek org kena parkinsin gt. Sama lehernya klo dia lihat lurus bisa geleng2 sendiri (makanya dia selalu nunduk). Katanya lagi nih, org dg sindrom tourette pasti mengidap skizo, klo ga semua org skizo mengidap tourette.

Dia rutin minum obat dan psikoterapi, setelah sekian lama dia ga kambuh, akhirnya dia kambuh gan. Waktu itu dia stress berat waktu mau seminar proposal. Dia jadi ga mau minum obat, emosinya jadi ga stabil, dan bener kata agan TS bicaranya tidak jelas (kayaknya ingatannya campur aduk sama kenangan masa lalunya), klo perilaku yg kata agan katatonik itu mmg dr awal dia itu diem banget. Bahkan diajak ngmg siapa aja, dia ga mau jawab, waktu di kelas pun saat ada dosen yg tanya dia jg diem gan. Kita temen2x selalu kasih info ke dosen2 yg baru ngajar dia, sempat ada dosen yg baru plg dr studinya ngajar kami, dia marah gan, gara2 ditanya ga mau jawab. Akhirnya kami kasih pengertian ke dosennya, dan beliau minta maaf sama tmn ane. Lalu kata agan ada gejala negatif penurunan kondisi emosi (mukanya datar) betullll sekali ini. Ane sering kan canda sama tmn2, tp dia diem aja, ga ketewa. Diakhir2 masa kuliah dia mulai bisa senyum gan.

Oia.. walaupun dia mengidap itu semua, dia termasuk anak yg cerdas. Dia hobi nulis gan. Dan 2 bukunya sdh diterbitkan. Ane bangga nama ane dan tmn2 disebut di kata pengantar. Hehehe

Kembali ke saat dia kambuh menjelang seminar proposal, ane sbg sahabatx dititipin sama dospembnya utk selalu nemeni dan bantu dia, waktu itu ane posisi jg mau sidang, jadi ane agak jarang komunikasi. H-3 seminar ane hub dia gan, tp yg angkat telp bapaknya. Ane disuruh kerumahx. Trnyta dia kambuhnya parah, ngmgnya ngaco, marah2 ga jelas, ingatannya kacau balau. Gara2 dia ga mau minum obat gan.

Ane ajak dospembnya utk jenguk gan, dospemb ane sampe hampir mewek lht kondisinya. Waktu itu dia maksa mau ke kosan ane naik motor sendiri, bapaknya kwatir, jadi dianter naik mobil, ngajak 2 org pamannya. Sesampai dikosan ane, ane ajak ke RS, kebetulan RS sama kosan ane cuma berjarak 500m. Tp ane drama dlu gan, ane bilang minta anter dia utk jalan2 beli makan. Ane belokin ke RSUD, sampai disana ane ber-enam (satpam 2 org) pegangin dia waktu mau dibawa ke kamar rawat inap. Tp kayaknya tenaganya gede banget gan. Akhirnya dia disuntik penenang.

Skip ya.. akhirnya kami berdua wisuda bareng gan. Kami tetep kontak gan, sampai dia wa ane klo ayahnya meninggal dunia, dia tinggal berdua sama ayahnya gan. Ayahnya guru dan ibunya hakim pengadilan tinggi gan, 2 thn sekali ibunya dipindah tugas. Awalnya dia ikut tuh kemana aja ibunya pindah. Pas SMA dia baru menetap gan. Ibunya aja yg keliling Indonesia.

Setelah ayahx meninggal dia tinggal sama sodaranya gan. Mgkn karena terpukul ayahnya meninggal, dia kambuh dan pergi dr rumah gan. Sampai saat ini sdh hampir 3 thn dia ga ketemu gan. Sedih banget rasanya gan. Ntar ane share fotonya siapa tau agan2 dimari ada yg pernah lht.
eyefirst2
bdgkotakembang
tajin
tajin dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup