Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Mitsubishi F-1, Pesawat Tempur Supersonik Kursi Tunggal Buatan Mitsubishi
Mitsubishi, pasti agan dan sista sudah tidak asing dengan nama ini. Di Indonesia namanya terkenal sebagai pembuat kendaraan yang jempolan, dikalangan masyarakat kita produknya selalu jadi andalan. Selain membuat truk, pick up, serta mobil keluarga. Mitsubishi juga pernah membuat pesawat terbang.

Bahkan mereka membuat pesawat terbang sejak era Perang Dunia 2, Mitsubishi Zero adalah salah satu pesawat unggulan mereka selama periode Perang Dunia 2. Setelah era tersebut, Mitsubishi juga mengembangkan pesawat baru pada dekade 1970-an yang diberi nama Mitsubishi F-1.

Kali ini TS akan membahas pesawat yang lahir di era 1970-an tersebut, jangan lupa siapkan camilan serta minuman sebagai teman membaca. Seperti biasa kita mulai dari sejarahnya.


SEJARAH

Setelah mengalami kekalahan pada Perang Dunia 2, industri pertahanan Jepang mulai dibangun kembali. Setelah berakhirnya pendudukan Paman Sam di Jepang pada tahun 1952, negara tersebut kemudian membentuk "Pasukan Bela Diri" pada tahun 1954 untuk perlindungan negaranya. Selain itu Jepang juga melanjutkan hubungannya dengan AS melalui perjanjian keamanan tahun 1960.

Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF) kemudian mengambil pesawat F-104 "Starfighter" dan McDonnell Douglas F-4 "Phantom II" selama tahun 1960-an untuk mengamankan wilayah udara mereka. Namun, meski berhasil memiliki pesawat yang cukup mumpuni pada masanya, Jepang ternyata kekurangan pesawat latih supersonik yang layak untuk pilot pesawat tempur generasi berikutnya.

Kemudian mereka coba menjalin kesepakatan dengan negara dari Eropa untuk lisensi produksi pesawat SEPECAT Jaguar. Pesawat tersebut adalah buatan Inggris dan Prancis, namun otoritas pemerintah Jepang akhirnya memilih arah yang berbeda dan lebih memilih membuat pesawat sendiri.




Ilustrasi: militaryfactory.com


Jepang kemudian mencoba membuat pesawat supersonik sendiri dengan bentuk dan fungsi yang mirip dengan produk buatan Inggris-Prancis. Pada tahun 1967, Mitsubishi akhirnya dipilih sebagai kontraktor utama pembuatan pesawat. Sebelumnya Mitsubishi harus bersaing dengan Fuji dan Kawasaki untuk kontrak pembuatan pesawat.

Mitsubishi kemudian mengembangkam pesawat latih baru dengan dua kursi yang diberi nama T-2. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan armada pesawat latih untuk JASDF, Mitsubishi pun mulai mengembangkan pesawat baru yang bisa melakukan berbagai misi, dan bukan sekadar digunakan untuk latihan saja.

Mitsubishi T-2 kemudian dirubah konfigurasinya dan dijadikan pesawat berkursi tunggal. Bagian kokpit belakang  T-2 dilepas, kemudian dipasangi sistem avionik. Dua cantelan tambahan juga dipasang di bawah sayap untuk memungkinkan pesawat mengangkut muatan senjata yang lebih berat.




Mitsubishi T-2, dari pesawat ini Mitsubishi F-1 dikembangkan

Foto: wikipedia.org




Mitsubishi F-1 lahir dari pengembangan T-2.

Foto: militaryfactory.com


Pesawat rancangan baru ini dibuat sebanyak dua purwarupa yang dikembangkan dari Mitsubishi T-2. Purwarupa pesawat ini juga dikenal sebagai "FS-T2-Kai" dan melakukan penerbangan pertama pada tanggal 3 Juni 1975. Pada tahun yang sama, model baru ini dikirimkan ke Air Proving Wing di Gifu untuk dilakukan berbagai macam uji coba.

Setelah berhasil melewati tahap uji coba yang dipersyaratkan, pesawat tersebut secara resmi diadopsi dengan nama "F-1" untuk menjadi pesawat tempur yang dirancang dan diproduksi secara lokal pertama (bertenaga jet) sejak akhir Perang Dunia 2.




Ilustrasi rancangan F-1.

Ilustrasi Gambar: fas.org


Kontrak awal adalah untuk 18 pesawat, dan mulai diproduksi pada tahun 1976. Produksi F-1 pertama untuk JASDF kemudian diluncurkan pada Februari 1977 dan melakukan penerbangan pertamanya pada 16 Juni 1977. Pesawat kemudian mulai dikirim secara bertahap mulai 16 September 1977. Pada bulan April 1978, F-1 memasuki layanan operasional JASDF, melengkapi Skadron ke-3 Sayap Udara ke-3 di Pangkalan Udara Misawa.

Mulai Juni 1979 hingga akhir Februari 1980, Skadron ke-8 Sayap Udara ke-3 juga mulai menggunakan F-1. Unit ketiga dan terakhir yang ikut menerbangkan F-1 adalah Skadron ke-6 dari Sayap Udara ke-8 di Pangkalan Udara Tsuiki, pesawat mulai beroperasi pada tanggal 1 Maret 1981.

Produksi dari F-1 berlangsung hingga tahun 1987, dan menghasilkan total 77 pesawat. Mitsubishi tidak sendiri dalam membuat pesawat ini, dalam pengembangan F-1, Mitsubishi juga dibantu oleh Fuji Heavy Industries.




Jaguar buatan Inggris-Prancis, sekilas F-1 mirip dengan pesawat ini.

Foto: wikipedia.org



Mitsubishi F-1.

Foto: airliners.net/Andreas Zeitler


Meski sekilas pesawat ini mirip dengan Jaguar buatan Inggris-Prancis, namun sebenarnya rancangan pesawat benar-benar berbeda. Hidung milik Jaguar lebih panjang daripada hidung F-1. Yang membuatnya terlihat sama adalah penempatan intake (saluran udara) yang berada disamping kiri dan kanan bodynya. Selain itu yang membuat mirip adalah adanya satu sirip ekor vertikal dan sepasang sayap kecil horizontal yang bergerak miring ke bawah.

Untuk urusan mesin, F-1 memakai mesin yang sama dengan milik Jaguar, mesin milik F-1 diberi nama Ishikawa-Harima TF40-IHI-801A. Mesin tersebut adalah buatan Rolls-Royce dan Turbomeca. Mesin tersebut kemudian diproduksi secara lokal dibawah lisensi.



Spesifikasi Pesawat

Meski dibuat sebagai pesawat latih, namun pesawat sudah dibekali berbagai persenjataan yang mumpuni pada masanya, membuat perannya tidak digunakan sekadar untuk latihan saja. Mitsubishi F-1 dilengkapi dengan meriam internal Vulcan 20 mm JM61A1 dengan 750 butir amunisi. Pesawat ini juga memiliki tujuh cantelan eksternal untuk pengangkutan berbagai macam rudal, roket, bom serta tangki eksternal.

Secara umum, F-1 dapat memenuhi peran sebagai pesawat latih, pesawat tempur, dan platform anti-kapal yang membuatnya menjadi pesawat multiperan. Salah satu senjata utama F-1 adalah ASM-1 (Type 80) yang merupakan rudal anti-kapal jarak jauh dengan jarak jangkauan 50 km, rudal ini juga dikembangkan oleh Mitsubishi Heavy Industries. Pesawat ini juga bisa dipasangi AIM-9 Sidewinder (rudal-udara-ke-udara).




Rudal ASM 1.

Foto: wikipedia.org


Senjata lainnya yang dibawa termasuk roket (JLAU-3/A) 70 mm serta bom Mk82 dengan berat 227 kg dan M117 dengan berat 340 kg. Pesawat juga dilengkapi dengan peralatan infra merah, digunakan untuk melacak radiasi panas yang dipancarkan dari target di laut seperti kapal atau target darat lainnya.

Pesawat dengan panjang 17.86 m dan rentang sayap 7.88 m ini ditenagai oleh dua buah mesin Ishikawa-Harima TF40-IHI-801A, mampu melesatkan pesawat sampai kecepatan maksimal 1.700 km/jam. Jarak jelajahnya mencapai 556 km dan 2.870 km dengan tangki bahan bakar eksternal.







Foto: militaryfactory.com


F-1 sendiri digunakan JASDF (Angkatan Udara Bela Diri Jepang) sampai tahun 2006, sebenarnya pada tahun 1990-an pesawat akan segera dipensiunkan. Namun, karena pesawat masih bisa diterbangkan, maka pesawat diupgrade dan bisa terus terbang sampai tahun 2006. Sayangnya Jepang tidak menjual pesawat ini, mereka hanya menggunakan F-1 untuk keperluan pribadi pertahanan mereka.

Mitsubishi F-1 kemudian digantikan oleh Mitsubishi F-2 yang lebih baru, F-2 merupakan proyek kerjasama AS-Jepang. Pesawat tersebut dibuat berdasarkan pesawat F-16 C/D Fighting Falcon, telah dimodifikasi untuk keperluan JASDF. Meski F-2 punya kemampuan setara dengan F-16, tapi mesin pesawat ini justru lebih boros dari versi aslinya.




Ilustrasi: militaryfactory.com


Mitsubishi F-1

Negara Pembuat: Jepang
Pabrik: Mitsubishi Heavy Industries dan Fuji Heavy Industries
Panjang: 17.86 m
Rentang Sayap: 7.88 m
Tinggi: 4.88 m
Kru: 1 orang
Berat Kosong: 6.358 kg
Maksimum Berat Lepas Landas: 13.700 kg
Mesin: 2 x Ishikawajima-Harima TF40-IHI-801A turbofan afterburning
Jarak Jelajah: 556 km, 2.870 km dengan tangki eksternal
Kecepatan Maksimal: 1.700 km/jam
Persenjataan: Meriam 1 x Vulcan 20 mm, 80 ASM, Bom Mk82, Bom M117 roket LAU-69, AAM-1, AIM-9 Sidewinder
Radar: Radar J/AWG-12, RWR


Spoiler for Sekilas tentang F-1:



----------


TS ucapkan terimakasih untuk agan dan sista yang sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru buat kita semua tentang alutsista dan pertahanan. Jika kalian menyukai tulisan ini, jangan lupa untuk rate 5, cendol, dan share. Sampai jumpa lagi di tulisan selanjutnya, jangan lupa untuk tetap enjoy Kaskus emoticon-Angkat Beer



Referensi: 1.2.3
Ilustrasi: wikipedia.org, militaryfactory.com, fas.org, google image
Diubah oleh si.matamalaikat 22-12-2020 03:16
jaejoong99
orgbekasi67
si.pistol
si.pistol dan 48 lainnya memberi reputasi
47
9.1K
122
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
mahyaruddinAvatar border
mahyaruddin
#16
semoga esemka menyusul
jlamp
azn1234
si.matamalaikat
si.matamalaikat dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup