Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tyrodinthorAvatar border
TS
tyrodinthor
[OPEN DISCUSS] Memahami G30S dan Pembantaian Massal 1965-1967 Dengan Pikiran Jernih
Opening Statement TS ada di bawah.

Apabila thread ini melanggar ketentuan Forsex dan Forum Edu, agar agan-agan membantu untuk request delete thread ini.

Sengaja tidak ane posting di tanggal 30 September kemarin, supaya tidak mengundang kaskuser lainnya yang tidak berniat tulus untuk belajar sejarah.

Terima kasih. Selamat berdiskusi.
Diubah oleh tyrodinthor 23-10-2020 10:24
ffsuperteam
pakisal212
diknab
diknab dan 9 lainnya memberi reputasi
8
4.4K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tyrodinthorAvatar border
TS
tyrodinthor
#24
hallo om osiris.

Quote:


tidak juga, oknum sipil juga ada yang terlibat. tidak cuma anggota elit PKI dan tokoh ormasnya saja yang diadili. tapi juga di antaranya eks Waperdam (Leimena dan Subandrio) dan Jusuf Muda Dalam (Menteri Dalam Urusan Bank Sentral, dia memang sebelumnya anggota PKI sampai tahun 1951, dan bergabung ke PNI di tahun 1953 sampai 1966).

satu hal yang pasti, Mahmilub bukan benar-benar mengadili. tidak tercermin niat sungguh-sungguh mencari kebenaran dari semua persidangan perkara. dia hanya digelar untuk melegitimasi PKI sebagai dalang.

Quote:


sudah om. track record PKI semenjak 1958 itu gemar agitasi untuk memancing aksi-aksi sepihak oknum-oknum sipil simpatisannya (kalo jaman sekarang ya bisa masuk kategori propaganda hate speech gitu lah, tapi yang disasar bukan Soekarno, melainkan elemen politik non-kom). tapi menjelang 1964, praktis kalo kita cermati unsur Nasakom, yang kuat hanya PKI saja. Soekarno dalam hal ini telah gagal menyeimbangkan ketiga unsur tsb, mungkin karena dia melihat PKI ini satu-satunya unsur kom yang menyendiri, sikapnya yang selalu melindungi PKI membuat PKI cukup pede dalam propaganda hate speech seperti itu. sebenarnya ada partai komunis lain yang namanya Partai Acoma (Angkatan Communis Muda). tapi partai ini tidak punya basis massa yang kuat, tidak lagi aktif sejak 1959, dan menempatkan dirinya sebagai oposan/beroposisi dengan PKI. sebagian simpatisannya beralih bersimpati ke PSI atau Partai Murba.

bandelnya propaganda PKI mungkin juga sebab asal-muasal keresahan kekuatan politik non-kom. sejak tahun 1958 sebenarnya sudah sering juga diungkit-ungkit propaganda balasan tentang Pemberontakan PKI-FDR Madiun 1948 di ruang publik. di satu sisi, pihak PKI mencurigai pihak non-kom untuk memberontak. di sisi lain, pihak non-kom juga mencurigai PKI untuk memberontak. begitu mendengar PRRI/Permesta didalangi Masjumi, PKI lah yang paling getol agitasi menuntut dibubarkannya Masjumi. praktis ketika elemen non-kom itu berhasil dipolarisasi, maka ancaman nyata yang merintangi PKI adalah AD. ketika G30S gagal, dan tuduhan diarahkan ke PKI, semua elemen non-kom rame-rame "membalaskan dendam" mereka sebelumnya. tapi ini harus dibaca dalam kerangka sentimen yang dibentuk.

Quote:


kebanyakan Soekarnois di desa-desa itu lugu. sebagaimana umumnya masyarakat pedesaan, atau pinggiran kota, figur Soekarno lebih menancap ketimbang "adjaran² Bung Karno" (Panca Azimat Revolusi, Manipol-USDEK, Nasakom, dll). ya mereka suka aja karena figur seorang proklamator yang tampak sebagai pemimpin besar yang sangat layak diikuti. hal ini juga merasuk ke dalam kalangan intelektual. PJM (Paduka Jang Mulia) adalah panggilan kehormatan yang lazim saat itu. juga biasanya dalam berbagai dokumen resmi, nama Soekarno selalu ditulis lengkap dengan gelar-gelar kultusnya: "Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS".
Diubah oleh tyrodinthor 12-11-2020 06:33
yoseful
yoseful memberi reputasi
1
Tutup