Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

butikmodisteAvatar border
TS
butikmodiste
[SHARE] Pengalaman Cabut Gigi Geraham Bungsu
Sejak minggu lalu, tepatnya 2 hari setelah Lebaran, gigi ane terasa sakit. Setelah disenter dan diobok-obok dengan jari, ane baru tahu kalau gigi geraham yang letaknya paling belakang (geraham bungsu) sudah bolong besar. Selama ini tidak terlihat karena tertutup daging pipi yang agak menonjol ke dalam. emoticon-Cape d... (S)

Ane mendatangi dokter gigi umum dan berkonsultasi apakah bisa ditambal gigi bolong saya itu. Tetapi katanya harus dicabut. Ane malah diberi obat pengurang rasa sakit. Katanya, gigi tidak bisa dicabut saat itu karena sedang terasa sakit. Dokter gigi itu menyarankan agar ane melakukan pencabutan gigi di rumah sakit tempat ane bekerja saat ini. (ane memang bekerja di rumah sakit dengan status pegawai kontrak). Apa alasannya ya? emoticon-Bingung (S)

Kemarin ---saat gigi ane sudah tidak terasa sakit---, ane melakukan pencabutan geraham bungsu. Geraham bungsu adalah gigi geraham yang tumbuh terakhir kali dengan pertumbuhannya yang bervariasi pada setiap orang, direntang usia 16 sampai 25 tahun. Karena tumbuh paling terakhir, maka sering terjadi gigi itu tidak mendapatkan ruang tersisa pada gusi, sehingga tidak tumbuh dengan sempurna. Gigi yang tumbuh dalam posisi demikian bisa menjadi sarang penyakit karena sulitnya membersihkan sisa-sisa makanan yang terselip, lama kelamaan akan menimbulkan berbagai keluhan, mulai dari gigi berlubang, infeksi jaringan lunak hingga terasa bengkak dan nyeri.

Sebelum melakukan pencabutan gigi bungsu, ane survey ke beberapa teman yang telah melakukan pencabutan gigi bungsu (di RS lain). Ada yang bilang sakitnya luar biasa (akibat posisinya yang sulit dijangkau) hingga doi harus rawat inap 1 malam. Ada pula yang bilang tidak terlalu sakit.

Pagi itu ane sudah siap jam 08.15, sementara dokter gigi datang pukul jam 08.30. Ane adalah pasien pertama. Begitu jam 08.30, bu dokter datang. *Mak jlebb* ane akan segera dieksekusi emoticon-Cape d... (S) Pencabutan gigi bungsu ane kali ini ditangani oleh dokter gigi spesialis bedah periodonti yang ada di rumah sakit tempat ane bekerja.

Dokter giginya bilang, akan dilakukan odontektomi jadi akan sakit sedikit. Pantesan dokter gigi umum menyarankan ane agar melakukan pencabutan di rumah sakit. Pasti dia tahu bahwa kasus gigi ane ini harus dilakukan odontektomi. Hal pertama yang terpikirkan oleh ane saat mendengar "odontektomi" adalah, "Ya mau gimana lagi, ane pasrah. Daripada sakit gigi berlarut-larut?". Hal kedua yang terpikirkan, "Haduh, biayanya bukan 200 ribu seperti cabut gigi biasa dong? Di dompet cuma ada uang Rp 400 ribuan. Mateng!!" *maklum ane berpenghasilan pas-pasan*

Odontektomi merupakan operasi kecil untuk mengangkat gigi impaksi. Sebelum dilakukan pencabutan, gigi yang impaksi perlu di foto rontgen terlebih dahulu (rontgen panoramic) untuk memeriksa bentuk dan posisi gigi pada tulang rahang.

Pertama, ane disemprot dengan cairan merah pekat, selanjutnya disuntik bius lokal. Dibor. Dicabut dengan tang. Sampai diuntel-untel malah emoticon-Cape d... (S) Dan terakhir, dijahit!

Selama proses berlangsung, ane mengucap nama الله (Allah) berulang kali (dalam hati). Proses berlangsung sekitar 45 menit mulai dari masuk ruangan poli gigi (08.30 WIB) hingga keluar ruangan poli gigi (09.15 WIB). Dari proses pertama hingga selesai, ane tidak merasakan sakit yang berlebihan. Malah, sakit gigi terasa lebih nyeri daripada odontektomi itu sendiri.

Selesai odontektomi, kali pertama ane mencoba makan Bakpia Patok, oleh-oleh seorang teman yang baru kembali liburan dari Jogja. Jujur, perut ane keroncongan pake banget. Laper berat. Sejak pagi, ane memang sengaja tidak makan. Takut ada sisa makanan yang nyangkut di gigi. Kan malu sama dokter giginya dong emoticon-Ngakak

Ternyata makan bakpia patok tidak membuat jahitan di gusi terasa sakit. Berhubung sangat sangat sangat *tidak salah ketik* lapar, separo kotak bakpia ber-teleportasi ke dalam perut ane emoticon-Ngakak Makan bakpia patok adalah pengganti makan siang ane hari itu. Nah, saat pulang ke rumah (sore), ane mencoba makan nasi dengan sop. Nikmat. Malam hari, makan sate. Juga nikmat. Alhamdulillah...

Berapa biaya yang ane habiskan?

  1. Berobat ke dokter gigi umum --> gratis (karena tidak ada tindakan, hanya diberi resep).
  2. Menebus resep dari dokter gigi umum --> Rp 135 ribu.
  3. Rontgen Panoramic --> Rp 100 ribu.
  4. Odontektomi --> Rp 480 ribu (pasien umum Rp 800 ribu, karena ane karyawan kontrak maka dapat potongan 40%).
  5. Menebus resep dari spesialis bedah periodonti --> Rp 54 ribu (aslinya Rp 89 ribu, karena ane karyawan kontrak dapat potongan 40%).


Seminggu lagi ane harus kembali ke poli gigi untuk mencabut jahitan. Kata temen ane , dia dulu ditetesi albotil setelah membuka jahitan, karena bekas jahitan akan menjadi sariawan. Nah, tetesan albotil itu adalah perasaan paling perih dari semua proses odontektomi ini. Waaaah... ogah aaaah...
Diubah oleh butikmodiste 20-08-2013 06:54
0
509.5K
345
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
hendranataAvatar border
hendranata
#290
saya jg mau sharing nih..
2th lalu prnah cabut gigi graham blakang atas paling blakang sih no issue.. aman aja..

nah yg graham bawah blakang itu kiri kanan tumbuh miring/tidur.. istilahnya impaks.. dan ada bolong yg kanan itu.. jadi ya dicabutlah itu gigi..
cuma mungkin saya salah pilih dokter aja.. harusnya ke dokter bedah mulut dan di rumah sakit yg memang berkualitas..
saya cuma ke klinik gigi yg dulu prnah cabut tapi dokternya beda..dan dokter nya jg dokter gigi umum yg "katanya" biasa cabut gigi graham yg bagian blakang2 a/n Drg Ferry Tanudjadja.. (dirujuk kesana ceritanya).. saya jg heran ternyata itu klinik di surabaya hanya ada dokter gigi umum saja.. dan cukup berani jg dokter gigi umum untuk tindakan diluar bidang study nya.. padahal impaksi ini kalo saya cek-cek matakuliah nya drg bedah mulut loh...
hahha..

singkat cerita entah setelah 1 minggu lepas jahitan (itupun jg jahitan kaga bagus agak lepas).. sisa makanan suka masuk..
di kumur untuk membersihkan..
setelah 1 bln jg kok blom nutup jg.. dan gusi sekitar gigi yg dicabut jg tebal.. entah kebas/mati rasa.. curiga kena dry socket tapi ga sakit karena gusi terasa tebal/kebas..
entahlah komplikasi atau gmn.. jg sempat nyeri kalo kumur terlalu keras.. nyeri sampe ke rahang pundak dan bahkan dada sebelah kanan...

kontrol jg dikasi salep aloclair spy pembentukan jaringan lunak gusi lbh cepat terbentuk..

sempat stres jg loh.. 1 bulan ga bisa tidur karena kawatir itu kan bolong cabut gigi blom nutup dan makanan/kotoran masuk malah rawan masuk ke pembulu darah.. kawatirnya merambat penyakitnya malah ke lain-lain ke jantung koroner dll.. hahaha..

sempat jg ke dokter jiwa.., dikasi obat akhirnya bisa tidur nyenyak jg.. (gawat jg ga bisa tidur terus2an)
dan ke dokter jantung untuk kontrol cek up (treadmil, eco, ekg, cek darah).. dan hasilnya bagus tidak ada masalah sama kesehatan saya..

ngeri jg apalagi covid gini..

setelah 2 bulan jg masi tidak ada perubahan signifikan.. ya masi bolong dan memang tidak menutup sempurna.. tetapi sudah tidak ada nyeri sama skali atau apapun itu.. biasa aja.. tetapi lidah kalo kita arahkan ke sekitar gusi gigi yg dicabut masi kerasa tebal gt.. kalo dibuat ngomong atau makan sih kaga ada rasa apa2..biasa aja kaya normal2 aja..

sempat jg foto gigi ulang lagi dan hasilnya ya memang masi bolong tetapi memang tidak besar bgt..
sempat konsul jg ke dokter bedah mulut dan dia bilang tidak ada masalah.. kemungkinan yg gusi tebal itu keloit.. (menurut saya ya itu salah satu resiko komplikasi cabut gigi impaks kalo asal pilih dokter gigi)

memang ada beberapa resiko lainnya seperti kebas di lidah, rahang bawah, dry socket, dll.. dan sepertinya saya kena di tebal/kebas di gusi sekitar gigi yg dicabut.

ya skarang kalo makan dll kalopun nyangkut jg dikumur dikit aja uda keluar/bersih.. dan uda ga saya pikirin lagi..

nah tinggal gigi graham bawaah sebelah kiri blakang itu blom dicabut.. nanti sambil pantau covid jg + pilih dokter gigi bedah mulut yang berkualitas..


ga heran jg sepupu saya jg sampe cabut gigi ke penang malaysia gara-gara dokter di indo nyabutnya kaga sampe ke akar..(ketinggalan akar nya).. gedek gedek sampean..

sblomnya saya blom prnah urusan sama gigi soalnya ga prnah sakit gigi..haha.. karena ini jadi ngerti banyak hal ttg dokter gigi..

intinya saya kecolongan kurang teliti dalam memilih dokter/memutuskan sesuatu..karena kurangnya pengalaman berurusan dengan gigi..haha..


Quote:


semoga bermanfaat.. emoticon-Cendol (S)emoticon-Cendol (S) emoticon-Cendol (S)



tambahan:
saya jg penasaran untuk dokter gigi, kan spesialisasinya ada banyak macam.. seharusnya kasus saya ini di handle oleh dokter gigi spesialis bedah mulut.. tetapi memang banyak dokter umum jg bisa mengerjakan kasus ini..
dan kalo dari pelajaran / perkuliahan kedokteran gigi harusnya ini materi tambahan yg ada pada spesialisasi bedah mulut..

nah kalo misal dokter gigi selain spesialis bedah mulut melakukan tindakan tersebut (cabut gigi miring/impaksi) apakah mereka melanggar kode etik kedokteran? dan apaakah model begini bisa di tuntut secara hukum ya dikarenakan bukan ahlinya kok brani melakukan tindakan beresiko? (tidak hanya dalam kasus ini saja, tetapi kasus gigi lainnya yang buanyak macamnya)
*penasaran aja sih...
Diubah oleh hendranata 22-05-2021 01:34
bam09
exoar
exoar dan bam09 memberi reputasi
2
Tutup