7 Alasan Mengapa Tidak Boleh Menggambar Wajah Para Nabi

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
7 Alasan Mengapa Tidak Boleh Menggambar Wajah Para Nabi

mahirbro

03-11-2020 13:07

7 Alasan Mengapa Tidak Boleh Menggambar Wajah Para Nabi

Assalamualaikum Wr.Wb

Ketika Nabi Muhammad hidup, tidak ada yang pernah melukis wajahnya, bahkan di zaman keemasan seni Islam tidak ada satu seniman pun berani memerankan sosok Nabi Muhammad ﷺ.

Bukan hanya karena haram dalam Islam, tapi sebaik mungkin pelukis dan pematung tidak ada yang bisa membayangkan penampakan (wujud) luhur Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Tentang sosok atau gambar Nabi Muhammad, hingga saat ini bagi masyarakat yang hidup dalam budaya kebebasan ala Barat dan non-Muslim selalu menjadi tanda tanya besar.

Untuk itu perlu kita perhatikan alasan tidak adanya gambar dan arca Nabi dari zaman kuno hingga saat ini. Berikut beberapa alasannya:

Quote:
1. KETIKA NABI-NABI HIDUP, TIDAK ADA SATU YANG MELUKIS WAJAHNYA

Bagaimanapun, Nabi Muhammad adalah sosok sederhana yang tidak ingin ditonjolkan melalui lukisan dan gambar

Quote:
Seperti hadits:

“Jangan menyanjung saya secara berlebihan, seperti orang Kristen yang menyanjung Putra Maria, karena saya hanya hamba-Nya dan Nabi, utusan-Nya,” (HR. Ahmad dan Al-Bukhari)

2. MENJAGA KEMURNIAN AJARAN ISLAM

Para cendekiawan Islam telah mengantisipasi bahwa lukisan nabi tidak akan menjadi tempat beribadah (paganisme baru) Apalagi Islam adalah agama yang melarang berhala.

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, dia berkata: Ketika Nabi ﷺ sakit, sebagian istrinya menyebutkan gereja yang mereka lihat di tanah Habasyah dan disebut Maria Umm Salamah dan Umm Habibah radhiyallahu'anhuma telah mengunjungi tanah Habasyah mereka menyebutkan kekudusan (gereja) dan gambar yang ditempatkan di dalamnya.
Quote:
Kemudian Nabi Muhammad (SAW) mengangkat kepalanya, lalu berkata:

“Inilah orang-orang yang jika ada orang shalih di antara mereka yang meninggal, mereka membangun masjid di atas kuburannya dan kemudian menggambarnya. Itu adalah makhluk yang paling buruk di sisi Allah,” (HR. Ahmad dan Al-Bukhari ).

3. UNTUK MENCEGAH TINDAKAN PELANGGARAN

Islam tidak menginginkan ada pihak yang ingin merendahkan Nabi karena kebencian mereka, terutama kaum kafir, karena siapapun bisa melampiaskan kebenciannya pada hal-hal yang berhubungan dengan dirinya, terutama foto atau lukisan orang tersebut.

4. UNTUK MENGHORMATI PESAN ALLAH PEMBANTU

seorang Rasul adalah orang yang ditugaskan oleh Tuhan untuk menyampaikan pesan-Nya jadi, umat manusia harus menghormati mereka yang mengemban tugas mulia Tuhan.

5. SEHINGGA TIDAK MEMPENGARUHI SIFAT SYARIAH

Dengan menggambar penampakan seorang nabi, dikhawatirkan dapat mempengaruhi hakikat syariat yang ia sampaikan. Dengan gambaran itu, orang akan menyandang kondisi jasmani dan rohani nabi Itu berlebihan karena anggapan itu bisa berkembang menjadi kebohongan.

6. IMAJINASI ADALAH KEBOHONGAN

Meski maknanya baik, namun imajinasi tidak bisa dijadikan acuan gambar atau lukisan bukanlah gambar asli.
Quote:
Seperti yang dikatakan Nabi Muhammad (SAW):

“Barangsiapa sengaja berbohong tentangku, maka dia harus mempersiapkan tempatnya di neraka,” (HR. Bukhari Muslim)

7. GAMBAR MASIH BUKAN KEBENARAN

gambar atau lukisan bukanlah gambar asli. Jadi tidak ada gunanya melukis seorang nabi karena lukisan itu sama sekali tidak akan bisa mewakili sosok nabi aslinya.Hanya Allah yang tahu segalanya.

Sumber : Hadist dan Opini Pribadi
Foto : Google images

Dan,Trima kasih