TS
Ariel.Matsuyama
[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter
Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter (仮面ライダーカブトスピードハンター)
Genre:Action | Drama | Adventure
Spoiler for Episode List:
Episode 1: Awal Mula
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Spoiler for Special Story:
Kamen Rider X Kamen Rider - Kabuto & Den-O: Legend Of Deux
Part 1
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 2
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 3
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 4
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 5
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 6
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 7
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Final PartNEW!!
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Spoiler for Realms:
Bonus for Reviewer:
Bagi para Pembaca yang memberikan komentar akan ada bonus Cendol (Good Reputation Point) jika menurut saya komentarnya bagus atau menarik, selain itu namanya akan saya abadikan disini. Setelah ada yang mendapatkan Cendol dan jadi pemenang, event akan direset sampai terbit Episode selanjutnya. Yang sudah jadi pemenang sebelumnya boleh ikut lagi setelah Episode selanjutnya dari FanFic ini terbit. Khusus untuk yang jadi pemenang sebanyak 8 kali, akan mendapatkan Grand Prize berupa pulsa 20.000
Terimakasih.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 31-05-2021 09:17
nowbitool dan 5 lainnya memberi reputasi
6
19K
Kutip
92
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#50
Spoiler for Legend of Deux: Part 1 Act 2:
BEDEBAH!!!” teriak Igux. Ia pun meloncat ke atas dan berubah menjadi jarum besar nan tebal. Setelah itu, ia meluncur ke arah Kabuto.
Kabuto menepuk sisi kanan sabuknya hingga sabuk berbunyi, “CLOCK UP!!”
Gerakan Igux pun berhenti.
“ONE TWO THREE!” Kabuto Zecter mengeluarkan suara persis ketika Kabuto menekan tombolnya satu persatu. Lalu ia menggeser tubuh Kabuto Zecter ke arah kanan dengan tangan kirinya dan tangan kanannya membalik tanduk benda tersebut ke arah kiri.
“Rider … Kick,” ucap Kabuto yang kemudian menarik tanduk Kabuto Zecter yang teracung ke arah kiri ke arah sebaliknya.
“RIDER KICK!!” Kabuto Zecter pun bersuara dan lampunya berkelap-kelip.
Kabuto langsung memutar tubuhnya sambil menendang Igux dengan ujung sepatu kanannya.
BUOOMMM!!!
Tubuh Igux pun meledak, hancur berkeping-keping dan meninggalkan banyak asap.
Di waktu bersamaan,
“CLOCK OVER!!” Sabuk Kabuto bergaung. Efek Clock Up telah habis.
Perlahan, Kabuto mengangkat jari telunjuknya ke udara. Pertempuran telah selesai.
Tensai University, Kota Tokyo – Jepang, Senin 04 Januari 2021, pukul 08:00.
Bel kampus berbunyi dengan lantang, menandakan jam pelajaran akan segera dimulai. Seorang pria berjas hitam masuk ke dalam kelas tersebut. Pria itu adalah seorang dosen. Ia berambut keriting, berkulit hitam, dan bermata bulat.
Setelah beberapa orang kembali ke tempat duduk mereka masing-masing, ketua kelas langsung berdiri dan mengomandokan para mahasiswa agar memberi salam. Sesudah salamnya dibalas oleh si pria keriting, para mahasiswa pun kembali duduk.
Pria keriting itu lalu bertepuk tangan kemudian berkata, “Masuk!!”
Dari balik pintu, masuklah seorang pemuda berkulit putih, bermata sayu, berhidung mancung, berdagu lancip, dan berrambut belah pinggir warna ungu.
“KYAAA TAMPANNYA!!!”
“Kereeen!!!
“Kamu siapa??? Tampan sekali!!!
“I love you!!!”
Para gadis langsung menjerit liar wajah pemuda itu. Pemuda itu mengenakan kaos hitam yang dibalut Zip Up Hoodie ungu dengan bulu putih di sekitar leher serta celana jeans hitam.
“Hey!” Asuka menepuk bahu Ariel dari belakang. “Dia mirip denganmu ya ketika pertama kali masuk ke sini?!”
“Hn.” Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Ariel tanpa menoleh.
Si dosen berdiri, ia memegang pundak sebelah kiri pemuda itu dengan tangan kirinya seraya berkata, “Nah, semuanya, hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Chouwa University. Mudah-mudahan kalian bisa menerimanya belajar dengan baik di sini.”
“Tentu saja!!!” teriak beberapa mahasiswi.
“Baik, sekarang perkenalkan dirimu!” ujar sang dosen pada pemuda itu.
“Namaku Tsuyoshi Naoto,” si pemuda membuka suara dengan nada dingin. “Orang yang gagah berani dan kuat. Panggil saja Naoto.”
Created by: Mr.Thonie
Diperankan oleh: noprirf
Para mahasiswa pun saling pandang dibuatnya.
“Baiklah, Naoto, sekarang kau duduk di sana!” Tunjuk sang dosen pada bangku yang ada di seberang Asuka.
Naoto pun segera berjalan ke arah bangku yang ditunjukkan. Begitu hampir sampai di tempat tujuan, Naoto yang tak sengaja menatap Asuka langsung terkejut.
“Ca-cantik sekaliii…,” gumam Naoto dengan jantung berdebar-debar, Sebelum akhirnya duduk di tempat tujuan.
Sang dosen yang sudah duduk di bangku membuka lembar demi lembar buku yang saat ini dipegangnya. “Oke, sekarang aku ingin mengajukan tes logika lagi untuk mengasah otak kalian. Siapapun yang mampu menjawab, maka dia akan mendapat nilai tinggi di pelajaranku. Baik, sekarang kita mulai!”
Para mahasiswa langsung terlihat tegang.
“Aduh! Tes logika yang diberikan dia kan di luar batas kemampuan kami,” gumam Asuka sambil menggaruk kepalanya. “Paling hanya Ariel yang bisa menjawabnya.”
Pertanyaan pun terlontar dari mulut sang dosen, “Dua orang pria mencoba menyebrangi sungai dengan perahu yang hanya mampu mengangkut satu orang. Namun, keduanya berhasil menyebrangi sungai. Bagaimana itu bisa terjadi?”
Ariel langsung mengangkat tangannya.
“Ya, Ariel? Apa jawabanmu?” tanya sang dosen.
“Mereka berada di tepi sungai yang berbeda dan perahu yang berbeda pula,” jawab Ariel dengan nada datar.
Sang dosen pun melirik bukunya sebentar, kemudian berkata, “Yak, bagus! Jawabanmu benar!”
Para mahasiswa langsung bertepuk tangan.
“Ariel!!! I love you!!!” teriak beberapa mahasiswi.
“Baik, pertanyaan selanjutnya,” ucap dosen itu. “Dibeli untuk makanan, namun tidak pernah dimakan. Apakah itu?”
Ariel mengangkat tangan. Namun, Naoto mendahuluinya.
“Yak, Naoto, apa jawabannya?” tanya sang dosen.
“Piring,” jawab Naoto.
Dosen itu melirik bukunya sekilas, kemudian berkata, “Tepat sekali!”
Suara tepuk tangan langsung riuh di seisi kelas.
“Anak baru yang tampan itu hebat juga ya?” bisik seorang mahasiswi berponi pada gadis pirang yang merupakan teman sebangkunya yang dibalas dengan anggukan oleh si gadis pirang.
“Baik, sekarang kita lanjutkan lagi,” ucap sang dosen.
Pertanyaan pun kembali berlanjut. Ariel dan Naoto terus menjawab serentetan pertanyaan dari dosen tersebut. Hanya mereka berdua saja yang mampu menjawab. Dan rivalitas itu akhirnya berakhir imbang.
Ketika jam istirahat tiba, Ariel dan Asuka duduk di kantin sambil berbincang-bincang tentang banyak hal termasuk tentang Naoto. Kata Asuka, sekarang Ariel memiliki saingan yang tidak bisa dianggap remeh. Bahkan, karena kehebatan Naoto menjawab tes logika legendaris itu, banyak gadis yang ingin membuat fans club untuknya.
“Ariel, besok bantu aku belajar lagi ya!” kata Asuka setelah menyedot es limun di dalam gelas kaca panjang dengan sedotan biru yang tersedia.
“Hey, kau!” Tiba-tiba Naoto datang.
Ariel dan Asuka pun dibuat menoleh ke samping di mana Naoto berdiri.
“Ariel, aku menantangmu bertanding kendo di tempat latihan milikku!” ujar Naoto dengan nada dingin.
“Untuk apa?” tanya Ariel dengan nada yang tak kalah dingin dari Naoto.
“Aku ingin membuktikan bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkanku,” balas Naoto.
“Khuh!” Dengus Ariel. “Memangnya kau sehebat itu? Baiklah, tantangan aku terima!”
Naoto merogoh saku hoodienya. Ia mengeluarkan selembar kartu berwarna ungu lalu ia letakkan di tengah-tengah meja Ariel dan Asuka.
“Itu kartu nama tempat latihan kendo milikku. Datanglah ke alamat itu dan buktikanlah! Aku tunggu!” kata Naoto. “Oh iya, gadis yang bersamamu juga harus ikut untuk melihat kehebatanku!” Wajahnya lalu memerah.
Asuka menunjuk dirinya. “Aku?”
Naoto mengangguk, sebelum akhirnya melenggang pergi.
Sepulang kuliah, Ariel dengan motor sportnya dan Asuka dengan Gatack Extendernya, pergi ke alamat pada kartu nama yang diberikan oleh Naoto. Beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat latihan ‘kendo’ yang sangat besar. Mereka pun memarkirkan motor masing-masing di lapangan parkir yang tersedia, setelah itu masuk ke dalam tempat itu. Tempat itu begitu sepi, hanya ada beberapa orang yang sedang beradu kendo.
“Hey!” ucap seseorang sambil menepuk bahu Ariel dari belakang.
Ariel pun menoleh ke belakang. Rupanya orang yang menepuknya adalah Naoto.
“Mari kita mulai!” ujar Naoto.
Setelah itu, Ariel dan Naoto segera berganti pakaian dengan pakaian ‘kendo’ yang sudah disediakan oleh Naoto. Ariel mengenakan helm merah, sementara Naoto helm ungu. Mereka berdua berjalan memasuki arena lalu memasang kuda-kuda dengan pedang bambu bernama ‘shinai’ di tangan mereka.
Di tengah-tengah antara mereka ada seorang pria berbaju hitam longgar yang kemudian berteriak, “Mulai!!!”
Naoto langsung maju beberapa langkah dan mengayunkan pedang bambunya ke arah kepala Ariel. Namun, serangan yang Naoto lancarkan berulang kali semuanya ditangkis oleh Ariel dengan pedang bambunya. Ariel lalu membalas dengan mengayunkan pedang bambunya tersebut ke arah pundak Naoto. Akan tetapi, Naoto mengelak gesit ke kiri, lalu ia ayunkan pedang bambunya ke arah leher Ariel yang ternyata dapat dihindari oleh Ariel dengan memutar bahu kanannya ke belakang. Tidak mau berhenti sampai di situ, Naoto kembali mengayunkan pedang bambunya ke kepala Ariel. Ariel pun menepis serangan tersebut dengan pedang bambunya. Kedua pedang bambu kembali beradu. Serangan demi serangan serta tangkisan dan hindaran mewarnai pertarungan itu.
Asuka yang duduk di bangku panjang luar arena terlihat sangat menikmati pertarungan tersebut. Hingga akhirnya, pertarungan itu berakhir seri.
Setelah melepas helm kendonya, Naoto menghampiri Ariel dan berkata, “Aku masih belum puas. Aku belum kalah dan kau juga belum menang. Bagaimana kalau kita bertanding lagi, tapi bertanding yang lain?”
“Baiklah. Bertanding apa?” tanya Ariel setelah melepas helm kendonya.
“Memasak. Kita bertanding di kafe milikku!” jawab Naoto.
Ariel mengangguk.
Kabuto menepuk sisi kanan sabuknya hingga sabuk berbunyi, “CLOCK UP!!”
Gerakan Igux pun berhenti.
“ONE TWO THREE!” Kabuto Zecter mengeluarkan suara persis ketika Kabuto menekan tombolnya satu persatu. Lalu ia menggeser tubuh Kabuto Zecter ke arah kanan dengan tangan kirinya dan tangan kanannya membalik tanduk benda tersebut ke arah kiri.
“Rider … Kick,” ucap Kabuto yang kemudian menarik tanduk Kabuto Zecter yang teracung ke arah kiri ke arah sebaliknya.
“RIDER KICK!!” Kabuto Zecter pun bersuara dan lampunya berkelap-kelip.
Kabuto langsung memutar tubuhnya sambil menendang Igux dengan ujung sepatu kanannya.
BUOOMMM!!!
Tubuh Igux pun meledak, hancur berkeping-keping dan meninggalkan banyak asap.
Di waktu bersamaan,
“CLOCK OVER!!” Sabuk Kabuto bergaung. Efek Clock Up telah habis.
Perlahan, Kabuto mengangkat jari telunjuknya ke udara. Pertempuran telah selesai.
Tensai University, Kota Tokyo – Jepang, Senin 04 Januari 2021, pukul 08:00.
Bel kampus berbunyi dengan lantang, menandakan jam pelajaran akan segera dimulai. Seorang pria berjas hitam masuk ke dalam kelas tersebut. Pria itu adalah seorang dosen. Ia berambut keriting, berkulit hitam, dan bermata bulat.
Setelah beberapa orang kembali ke tempat duduk mereka masing-masing, ketua kelas langsung berdiri dan mengomandokan para mahasiswa agar memberi salam. Sesudah salamnya dibalas oleh si pria keriting, para mahasiswa pun kembali duduk.
Pria keriting itu lalu bertepuk tangan kemudian berkata, “Masuk!!”
Dari balik pintu, masuklah seorang pemuda berkulit putih, bermata sayu, berhidung mancung, berdagu lancip, dan berrambut belah pinggir warna ungu.
“KYAAA TAMPANNYA!!!”
“Kereeen!!!
“Kamu siapa??? Tampan sekali!!!
“I love you!!!”
Para gadis langsung menjerit liar wajah pemuda itu. Pemuda itu mengenakan kaos hitam yang dibalut Zip Up Hoodie ungu dengan bulu putih di sekitar leher serta celana jeans hitam.
“Hey!” Asuka menepuk bahu Ariel dari belakang. “Dia mirip denganmu ya ketika pertama kali masuk ke sini?!”
“Hn.” Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Ariel tanpa menoleh.
Si dosen berdiri, ia memegang pundak sebelah kiri pemuda itu dengan tangan kirinya seraya berkata, “Nah, semuanya, hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Chouwa University. Mudah-mudahan kalian bisa menerimanya belajar dengan baik di sini.”
“Tentu saja!!!” teriak beberapa mahasiswi.
“Baik, sekarang perkenalkan dirimu!” ujar sang dosen pada pemuda itu.
“Namaku Tsuyoshi Naoto,” si pemuda membuka suara dengan nada dingin. “Orang yang gagah berani dan kuat. Panggil saja Naoto.”
Spoiler for Naoto Tsuyoshi:
Created by: Mr.Thonie
Diperankan oleh: noprirf
Para mahasiswa pun saling pandang dibuatnya.
“Baiklah, Naoto, sekarang kau duduk di sana!” Tunjuk sang dosen pada bangku yang ada di seberang Asuka.
Naoto pun segera berjalan ke arah bangku yang ditunjukkan. Begitu hampir sampai di tempat tujuan, Naoto yang tak sengaja menatap Asuka langsung terkejut.
“Ca-cantik sekaliii…,” gumam Naoto dengan jantung berdebar-debar, Sebelum akhirnya duduk di tempat tujuan.
Sang dosen yang sudah duduk di bangku membuka lembar demi lembar buku yang saat ini dipegangnya. “Oke, sekarang aku ingin mengajukan tes logika lagi untuk mengasah otak kalian. Siapapun yang mampu menjawab, maka dia akan mendapat nilai tinggi di pelajaranku. Baik, sekarang kita mulai!”
Para mahasiswa langsung terlihat tegang.
“Aduh! Tes logika yang diberikan dia kan di luar batas kemampuan kami,” gumam Asuka sambil menggaruk kepalanya. “Paling hanya Ariel yang bisa menjawabnya.”
Pertanyaan pun terlontar dari mulut sang dosen, “Dua orang pria mencoba menyebrangi sungai dengan perahu yang hanya mampu mengangkut satu orang. Namun, keduanya berhasil menyebrangi sungai. Bagaimana itu bisa terjadi?”
Ariel langsung mengangkat tangannya.
“Ya, Ariel? Apa jawabanmu?” tanya sang dosen.
“Mereka berada di tepi sungai yang berbeda dan perahu yang berbeda pula,” jawab Ariel dengan nada datar.
Sang dosen pun melirik bukunya sebentar, kemudian berkata, “Yak, bagus! Jawabanmu benar!”
Para mahasiswa langsung bertepuk tangan.
“Ariel!!! I love you!!!” teriak beberapa mahasiswi.
“Baik, pertanyaan selanjutnya,” ucap dosen itu. “Dibeli untuk makanan, namun tidak pernah dimakan. Apakah itu?”
Ariel mengangkat tangan. Namun, Naoto mendahuluinya.
“Yak, Naoto, apa jawabannya?” tanya sang dosen.
“Piring,” jawab Naoto.
Dosen itu melirik bukunya sekilas, kemudian berkata, “Tepat sekali!”
Suara tepuk tangan langsung riuh di seisi kelas.
“Anak baru yang tampan itu hebat juga ya?” bisik seorang mahasiswi berponi pada gadis pirang yang merupakan teman sebangkunya yang dibalas dengan anggukan oleh si gadis pirang.
“Baik, sekarang kita lanjutkan lagi,” ucap sang dosen.
Pertanyaan pun kembali berlanjut. Ariel dan Naoto terus menjawab serentetan pertanyaan dari dosen tersebut. Hanya mereka berdua saja yang mampu menjawab. Dan rivalitas itu akhirnya berakhir imbang.
Ketika jam istirahat tiba, Ariel dan Asuka duduk di kantin sambil berbincang-bincang tentang banyak hal termasuk tentang Naoto. Kata Asuka, sekarang Ariel memiliki saingan yang tidak bisa dianggap remeh. Bahkan, karena kehebatan Naoto menjawab tes logika legendaris itu, banyak gadis yang ingin membuat fans club untuknya.
“Ariel, besok bantu aku belajar lagi ya!” kata Asuka setelah menyedot es limun di dalam gelas kaca panjang dengan sedotan biru yang tersedia.
“Hey, kau!” Tiba-tiba Naoto datang.
Ariel dan Asuka pun dibuat menoleh ke samping di mana Naoto berdiri.
“Ariel, aku menantangmu bertanding kendo di tempat latihan milikku!” ujar Naoto dengan nada dingin.
“Untuk apa?” tanya Ariel dengan nada yang tak kalah dingin dari Naoto.
“Aku ingin membuktikan bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkanku,” balas Naoto.
“Khuh!” Dengus Ariel. “Memangnya kau sehebat itu? Baiklah, tantangan aku terima!”
Naoto merogoh saku hoodienya. Ia mengeluarkan selembar kartu berwarna ungu lalu ia letakkan di tengah-tengah meja Ariel dan Asuka.
“Itu kartu nama tempat latihan kendo milikku. Datanglah ke alamat itu dan buktikanlah! Aku tunggu!” kata Naoto. “Oh iya, gadis yang bersamamu juga harus ikut untuk melihat kehebatanku!” Wajahnya lalu memerah.
Asuka menunjuk dirinya. “Aku?”
Naoto mengangguk, sebelum akhirnya melenggang pergi.
Sepulang kuliah, Ariel dengan motor sportnya dan Asuka dengan Gatack Extendernya, pergi ke alamat pada kartu nama yang diberikan oleh Naoto. Beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat latihan ‘kendo’ yang sangat besar. Mereka pun memarkirkan motor masing-masing di lapangan parkir yang tersedia, setelah itu masuk ke dalam tempat itu. Tempat itu begitu sepi, hanya ada beberapa orang yang sedang beradu kendo.
“Hey!” ucap seseorang sambil menepuk bahu Ariel dari belakang.
Ariel pun menoleh ke belakang. Rupanya orang yang menepuknya adalah Naoto.
“Mari kita mulai!” ujar Naoto.
Setelah itu, Ariel dan Naoto segera berganti pakaian dengan pakaian ‘kendo’ yang sudah disediakan oleh Naoto. Ariel mengenakan helm merah, sementara Naoto helm ungu. Mereka berdua berjalan memasuki arena lalu memasang kuda-kuda dengan pedang bambu bernama ‘shinai’ di tangan mereka.
Di tengah-tengah antara mereka ada seorang pria berbaju hitam longgar yang kemudian berteriak, “Mulai!!!”
Naoto langsung maju beberapa langkah dan mengayunkan pedang bambunya ke arah kepala Ariel. Namun, serangan yang Naoto lancarkan berulang kali semuanya ditangkis oleh Ariel dengan pedang bambunya. Ariel lalu membalas dengan mengayunkan pedang bambunya tersebut ke arah pundak Naoto. Akan tetapi, Naoto mengelak gesit ke kiri, lalu ia ayunkan pedang bambunya ke arah leher Ariel yang ternyata dapat dihindari oleh Ariel dengan memutar bahu kanannya ke belakang. Tidak mau berhenti sampai di situ, Naoto kembali mengayunkan pedang bambunya ke kepala Ariel. Ariel pun menepis serangan tersebut dengan pedang bambunya. Kedua pedang bambu kembali beradu. Serangan demi serangan serta tangkisan dan hindaran mewarnai pertarungan itu.
Asuka yang duduk di bangku panjang luar arena terlihat sangat menikmati pertarungan tersebut. Hingga akhirnya, pertarungan itu berakhir seri.
Setelah melepas helm kendonya, Naoto menghampiri Ariel dan berkata, “Aku masih belum puas. Aku belum kalah dan kau juga belum menang. Bagaimana kalau kita bertanding lagi, tapi bertanding yang lain?”
“Baiklah. Bertanding apa?” tanya Ariel setelah melepas helm kendonya.
“Memasak. Kita bertanding di kafe milikku!” jawab Naoto.
Ariel mengangguk.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 24-06-2023 19:06
noprirf memberi reputasi
1
Kutip
Balas
Tutup