Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sintamustikaAvatar border
TS
sintamustika
Ratusan Massa Di Pamekasan, Bakar Kedai Yang Jadi Pemicu Kemaksiatan


Ratusan warga di Pamekasan, Madura sedang menggelar aksi demo untuk menuntut penutupan Kedai Bukit Bintang. Kedai tersebut berada di Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Menurut CNN Indonesiapenuntutan tersebut dikarenakan Adanya lima kendala . Di antaranya adalah lokasi kedai berdekatan dengan lembaga pendidikan islam, berpotensi jadi tempatnya laki-laki dan perempuan, dan pendirian kedai tidak pernah ada musyawarah dengan pimpinan ponpes sekitar.

Warga juga merusakan fasilitas wisata. Di antaranya pagar dan tempat berteduh pengunjung. Semakin memanas, para pendemo juga membakar gubuk jerami di bagian atas bukit. Kobaran api juga melahap ke gubuk lain yang ada disekitarnya. Beberapa juga ada yang berusaha memadamkan api tersebut menggunakan dedaunan. Namun naas, upaya mereka malah melahap habis gubuk gubuk disana, lantaran tumpukan dedaunan sudah ada yang kering.
Quote:

Kejadian ini terjadi hari ini tepatnya pada tanggal (5/10/2020). Kedai yang masih terbilang baru ini juga tak memiliki pengajuan izin yang lengkap, bahkan tidak memperhatikan kearifan lokal. Karena Pulau Madura dikenal dengan banyaknya pesantren dan islami yang kental.
Quote:

Karena sudah diingatkan berkali kali tak kunjung juga ditutup, warga murka dan memilih unjuk rasa. Menurut Kompas.com, sebelum massa memasuki lokasi wisata, mereka berkumpul di persimpangan jalan akses menuju lokasi wisata. Setelah massa mencapai seribu lebih, mereka berjalan kaki. Sambil Cumiikkan takbir, mereka mulai memasuki lokasi wisata.
Quote:

Sarang Maksiat juga jadi point utama kenapa tempat tersebut ditutup. Hal ini juga menjadi boomerang dengan semakin banyaknya laki laki dan perempuan bertemu.

Banyak natizen yang berkomentar tentang hal ini, beberapa menyayangkan pembakaran tersebut. Karena kedai tersebut bisa jadi penambah sektor pariwisata dan pendapatan daerah. Ada juga yang menyebut bahwa ini hanya saingan bisnis semata. Bahkan ada juga yang mendukung karena memang tidak melihat kondisi sekitar, dimana kedai teesebut bersebelahan dengan banyak pesantren.

Namun apapun itu, karena covid19 sudah semakin banyak. Lebih baik patuhi protokol dengan tetap berada dirumah, makan dengan menu sehat dan cuci tangan setiap sehabis melakukan apapun.

Untuk yang ada di kerumunan massa, wajib menggunakan masker, handsanitizer dan mandi setelah sampai dirumah masing masing. Ganti baju dan mencuci pakaian kotor.

Thank you
Sumber Informasi dan Gambar sudah diberikan di masing masing kalimat.
CNN Indonesia
Kompas.com

Sumber Video
@lambe_turah
Diubah oleh sintamustika 05-10-2020 13:03
Skyland999
jazzcoustic
areszzjay
areszzjay dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.2K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
areszzjayAvatar border
areszzjay
#29
Madura? Kagak heran emoticon-Leh Uga

Ane pernah ngadain acara di Madura, di sono acara musik ga boleh, diganti yg ada agama2nya

Udah gitu harus ijin FPI

Cuk, ijin polkis ama pemerintah setempat oke lah, klo FPI????????
Diubah oleh areszzjay 06-10-2020 04:47
RyanYulio
RyanYulio memberi reputasi
1
Tutup