Mungkin jika kita mendengar tentang orang paling cerdas dan memiliki IQ tinggi pasti kita menyebut nama Stephen Hawking atau Albert Einstein. Namun ternyata bukan mereka manusia di dunia ini yang memiliki IQ tertinggi loh.

Manusia dengan IQ tertinggi di dunia adalah William James Sidis, anak dari Boris Sidis seorang psikolog terkenal yang lahir pada tahun 1898. Jika Albert Einstein memiliki IQ diantara 160-190, maka William James Sidis memiliki IQ diantara 250-300 loh. Bisa kalian bayangkan bukan seperti apa kecerdasan dari William James Sidis ini?

IQ yang tinggi tentu sesuai dengan kepintaran William James Sidis, bagaimana tidak? Saat masih berusia 18 bulan saja dia sudah bisa membaca loh. Beranjak ke umur 8 tahun dia pun sudah menguasai 8 bahasa di dunia. Bahkan diketahui semasa hidupnya dia menguasai sekitar 200 bahasa loh. Selain itu saat dia berusia 9 tahun, dia berhasil menjadi mahasiswa di Harvard University loh.

Dirinya juga sempat diperkirakan akan menjadi ahli matematika terbaik di dunia loh. Namun semua harapan dan perkiraan itu tidak berjalan dengan baik. Karena kepintaran dan kecerdasaannya di usia muda, banyak mahasiswa di kampusnya yang membully dirinya sehingga dia merasa tidak nyaman. Selain itu dirinya juga tertekan dengan pola atau sistem belajar yang diterapkan ayahnya kepada dirinya.

Tentu hal itu membuat diri William James Sidis menjadi frustasi akan kehidupan yang dijalaninya karena dia tidak mendapatkan dukungan, melainkan mendapat bullyan.

Seharusnya dia bisa menjadi ilmuwan ternama namun semua itu sirna. Ditambah lagi diri William James Sidis pernah dipenjara lantaran tertangkap saat sedang melakukan demo May Day di Boston. Tentu hal tersebut membuat dirinya semakin tertekan bukan?

Semenjak saat itu kabar tentang orang dengan IQ tertinggi di dunia ini tidak pernah terdengar lagi. Dan dirinya ditemukan meninggal di usia 46 tahun, pada tahun 1944 di Boston.

Sangat miris bukan? Bahkan orang terpintar di dunia pun akan mengalami frustasi jika dirinya terus menerus mendapatkan tekanan dan bully-an. Seandainya saja lingkungan menerima dirinya dengan baik, mungkin saja dia akan sangat berjasa bagi dunia pendidikan.

Sangat penting bagi diri kita sebagai manusia untuk menghargai satu sama lain dan berhenti merendahkan orang lain.